Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ARISAN BERAS Mualim Mualim; Yayat Hidayat; Ulfah Masfufah
المصالح - مجلة في الأحكام الإسلامية Vol 2 No 1 (2021): Al Mashalih - Journal Of Islamic Law
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research began with the implementation of the rice gathering, which is an arisan activity that is carried out in Jayi Village. This gathering is carried out 3 times a year and is carried out after the harvest takes place. In this arisan in terms of payment, the fee is determined which will get rice where the rice received will vary due to the uncertain price of rice. To answer this community phenomenon, the researchers formulated the problems that will be studied in this study, namely: 1) How is the implementation of the rice social gathering in Jayi Village, Sukahaji District, Majalengka Regency; 2) how is Islamic law reviewing the implementation of the rice social gathering in Jayi Village, Sukahaji District, District Majalengka. The research method used by the author is qualitative research, which merely describes the situation/events in the field (field research) in the form of observations, interviews and also documentation. The data that the writer obtained was then reduced, presented and concluded using descriptive analysis techniques. The results of this study concluded that the rice arisan in Jayi Village, Sukahaji District, Majalengka Regency, was in accordance with Islamic law and some were not in accordance with Islamic law. The terms of the debt and receivables (qarḍ) are in accordance with the provisions. Then in the payment of this rice arisan, the muamalah principles have been applied, because the arisan participants are at risk with each other with the determination of the arisan payment. However, in obtaining the arisan rice obtained by the arisan participants are different, so that the practice of this rice arisan contains elements of gharar and lack of justice.
PANDANGAN MAQASHID SYARIAH TERHADAP HAK WARIS SUAMI YANG TIDAK MEMBERIKAN NAFKAH Mualim Mualim; Yayat Hidayat; Wina Wina
المصالح - مجلة في الأحكام الإسلامية Vol 3 No 1 (2022): Al Mashalih - Journal of Islamic Law
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hak waris adalah hak yang diterima ahli waris berdasarkan hukum waris. Hukum waris adalah hukum yang mengatur pemindahan kepemilikan harta pewaris kepada ahli waris dengan menentukan jumlah bagian ahli waris. Yang dalam pelaksanaannya didasarkan pada al-quran dan hadits. Begitupun tentang pemberian nafkah kepada istri dan anak sudah sangat jelas disebutkan dalam al-quran bahwa itu merupakan kewajiban yang harus dipenuhi, apabila tidak dilaksanakan maka berdosa dan telah melanggar perintah Allah. Pada masa kini, banyak terjadi kasus suami yang tidak memberikan nafkah kepada anak dan istrinya dikarenakan istrinya bekerja dan mempunyai penghasilan sendiri, bahkan hanya karena suami malas mencari nafkah. Berdasarkan alasan tersebut penulis tertarik untuk membuat penelitian yang berjudul: “Hak Waris Suami Yang Tidak Memberikan Nafkah Dalam Persfektif Maqashid Syariah”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hak waris suami yang tidak memberikan nafkah dalam perspektif maqasid syariah. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kualitatif. Sumber data penelitian ini bersumber dari data primer berupa buku dan artikel data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah library research (tinjauan kepustakaan). Semua sumber data yang penulis peroleh, kemudian direduksi, disajikan, dan disimpulkan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Dari hasil penelitian ini penulis mendapati bahwa Dalam maqashid syariah pemberian nafkah termasuk kedalam memelihara jiwa pada tingkat dharuriyat karena melalui pemeliharaan jiwa dengan adanya kebutuhan pokok berupa makanan dan lain lain dapat menjaga eksistensi hidup jiwa manusia, sehingga tidak mengancam eksistensi kehidupan manusia, Menurut Maqasid syariah dengan mengedepankan nilai keadilan, hak waris suami yang tidak memberikan nafkah adalah termasuk dalam menjaga keturunan (hifz an-nasl) dan menjaga harta (hifz al mal) dalam hal hajiyyat dan tahsiniyat. Sehingga suami tetap mendapatkan harta bersama dan hak waris.
Tinjauan Hukum Islam terhadap Pelaksanaan Arisan Kurban Studi Kasus Di Desa Pamijahan Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Rio Erismen Armen; Mualim Mualim; Rukiah Rukiah
Al Barakat Vol 1 No 01 (2021): Al Barakat - Jurnal Kajian Hukum Ekonomi Syariah
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah (Muamalah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.476 KB)

Abstract

Saat ini berkembang ada satu tradisi di mana masyarakat melakukan arisan agar dapat melaksanakan ibadah kurban, mengigat bahwa ibadah kurban memerlukan biaya yang tidak sedikit. Salah satunya adalah seperti yang dipraktikkan oleh masyarakat di Desa Pamijahan Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Mereka telah melaksanakan kegiatan arisan kurban tersebut sejak tahun 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan arisan kurban dan bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap pelaksanaan arisan kurban yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Pamijahan Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Metode penelitian yang diambil yaitu metode penelitian deskriptif kualitatif. Jenis penelitian yang akan diambil yaitu penelitian lapangan (field research). penelitian ini sumber data yang akan digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder sekaligus. Sumber data primer berupa wawancara, dokumen dan dokumentasi. Sumber data sekunder berupa buku-buku, jurnal yang berkitan dengan arisan kurban. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun analisis data dilakukan dengan cara mereduksi data, mendisplay data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah menurut Hukum Islam terhadap pelaksanaan arisan kurban oleh masyarakat di Desa Pamijahan Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor ini fasad (rusak) karena terdapat permasalahan yang berkaitan dengan objek akad yaitu hewan kurban, objek tersebut dinilai tidak memenuhi syarat dalam perjajian (akad) karena adannya kenaikan harga hewan kurban setiap tahunnya sehingga menimbulkan penambahan dan perbedaan yang tidak menentu pada iuran setiap anggota hal ini bisa menimbulkan sifat riba dan gharar.