Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EDUKASI BUDIDAYA AYAM PETELUR KANDANG TERBUKA (OPEN HOUSE) DI BLANG BINTANG Edy Fradinata; Aman Yaman; Dasrul Dasrul
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 8: Agustus 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.353 KB)

Abstract

Provinsi Aceh saat ini masih melakukan impor telur ayam dari provinsi Sumatera Utara (Medan) karena belum mampu melakukan innovasi mengembangkan ayam petelur. Untuk keluar dari ketergantungan telur Medan maka tidak ada cara lain Pemda Aceh harus berani melakukan investasi besar untuk mengembangkan produksi telur. Kebutuhan telur untuk provinsi Aceh adalah 1-2 juta/hari namun tidak kurang dari 70 - 90% masih dipasok dari kota Medan. Dari data ini, peluang bisnis di bidang ini sangat menggiurkan dan berpotensi ROI yang singkat. Dinas Peternakan Aceh melalui UPTD Balai Ternak Non-Ruminansia ikut mengelola peternakan ayam petelur kandang terbuka (open house) di Aceh. Dari industri yang dikelola pemerintah, saat ini baru mampu menghasilkan sekitar 20 ribu butir telur ayam perharinya, (2020). Untuk tahun-tahun sekarang menjadi masalah dikarenakan jumlah pakan jagung yang dipasok dari kota Medan berkurang dan tidak pasti, karena dalam perencanaannya pakan akan disupply dari pabrik yang ada di Blang Bintang. Dengan kapasitas 8 – 15 ton/hari untuk memenuhi 20 kandang yang ada di Lokasi. Dalam satu kandang terdapat 5000 ekor ayam petelur dan pada tahun 2020 hanya 7 kandang yang aktif. Ayam petelur periode produksi merupakan ayam petelur yang telah berusia 15 – 96 minggu. Saat ini, ayam di kandang Blang Bintang dalam posisi usia afkir. Selain di sana, mereka juga mengelola kandang di Sare dengan sistem closed. Telur yang dijual ke masyarakat dengan harga lebih murah dari harga pasar