Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IDENTIFIKASI PENYEBAB RUSAKNYA HEAVY LIQUID CHAMBER PADA LO PURIFIER MITSUBISHI SJ25T DI MV. JINGU DENGAN METODE FTA Gangga Putra Mahardika; Agus Tjahjono; Sumardi
Dinamika Bahari Vol 7 No 2 (2017): Edisi Mei 2017
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.086 KB) | DOI: 10.46484/db.v7i2.43

Abstract

Minyak lumas merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam pengoperasian permesinan di kapal baik untuk Mesin Induk maupun permesinan bantu. Maka dari itu sebagian besar kapal niaga dilengkapi dengan pesawat yang dapat menjaga kualitas minyak lumas yang disebut Lube Oil Purifier. Dimana pesawat ini fungsinya untuk membersihkan kotoran maupun kandungan air pada minyak lumas dengan proses purifikasi. Dalam penelitian ini penulis mempunyai beberapa masalah yang menjadi tujuan penulisan: faktor penyebab rusaknya heavy liquid chamber pada Lube Oil Purifier pada saat beroperasi, penilaian dengan metode FTA terhadap pencegahan terjadinya trouble pada Purifier saat beroperasi, dan langkah yang harus dilakukan jika mendeteksi abnormalitas pada purifier untuk mencegah kerusakan Lube Oil Purifier tersebut. Agar faktor yang dapat menyebabkan rusaknya heavy liquid chamber pada Lube Oil Purifier dan pencegahan terjadinya trouble serta kerusakan dapat diketahui maka dalam karya tulis ini penulis menggunakan analisa dengan metode Fault Tree Analysis (FTA). Metode FTA digunakan dalam menganalisa kejadian kegagalan dalam sistem. Metode FTA dapat didefinisikan sebagai analisa untuk mencari penyebab terjadinya masalah dari masalah puncak hingga menuju akar permasalahan menggunakan diagram pohon kegagalan dengan tujuan mencari faktor terkecil baik dari mesin maupun manusia yang dapat menyebabkan terjadinya suatu kegagalan tersebut. Dari hasil penelitian menggunakan metode FTA maka didapatkan faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada heavy liquid chamber dan trouble yang terjadi pada Lube Oil Purifier. Maka perawatan dan perbaikan pada setiap komponen perlu lebih diperhatikan, hal tersebut dapat dilakukan dengan mengikuti sistem perawatan berencana yang terdapat di setiap kapal yang telah ditentukan oleh perusahaan berdasarkan kebijakan perusahaan, instruction book dan makers. Selain itu pengawasan pada Lube Oil Purifier yang sedang beroperasi juga diperlukan untuk memantau kondisi pengoperasian. Pada kesimpulan dan saran dikemukakan tentang pentingnya mengadakan perawatan dan pemeriksaan secara rutin terhadap semua bagian yang beresiko menimbulkan trouble dan kerusakan pada Lube Oil Purifier. Bila didapati adanya trouble pada pengoperasian Lube Oil Purifier maka pengoperasian harus segera dihentikan dan dilakukan pengecekan.