Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Strategi Pemakaian Epoetin Alfa dalam Mempertahankan Kadar Hemoglobin pada Kemoterapi Ajuvan Berbasis Antrasiklin Karsinoma Payudara Operabel Dimyati Achmad; Yusuf Hariady; Benny Isakh; Maman Abdurahman
Indonesian Journal of Cancer Vol 7, No 1 (2013): Jan - Mar 2013
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.144 KB) | DOI: 10.14414/ijoc.v7i1.277

Abstract

Pada kanker payudara operabel dengan metastasis regional, pemberian kemoterapi ajuvan berbasis antrasiklin dapat menyebabkan terjadinya anemia ringan sampai berat pada sekitar 4% - 63% kasus. Telah dilakukan berbagai penelitian tentang peran epoetin alfa sebagai alternatif pengganti transfusi, tetapi hasilnya masih belum memuaskan. Dilakukan penelitian uji klinik desain paralel dengan randomisasi blok terhadap 64 sampel penelitian yang dibagi atas 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan yang mendapatkan epoetin alfa dan kelompok kontrol. Kadar Hb pasca-operasi yang termasuk dalam kriteria inklusi adalah > 10 gr/dL - 12 gr/dL. Epoetin alfa diberikan 1 minggu pasca-mastektomi diteruskan sampai 6 kali pemberian dengan dosis 40.000 IU/ minggu dan kadar Hb dinilai mulai dari pemberian kemoterapi siklus pertama sampai 3 minggu setelah kemoterapi siklus keenam. Hasil penelitian menunjukkan pemberian epoetin alfa dengan strategi di atas mampu mempertahankan kadar hemoglobin di atas 10 gr/dL dan tidak dibutuhkan transfusi selama kemoterapi. Sedangkan pada kelompok kontrol membutuhkan transfusi sebanyak 28,1% kasus dan kebutuhan transfusi paling banyak terjadi pada kemoterapi siklus keempat. Kesimpulan: strategi pemakaian epoetin alfa yang dapat dipilih adalah mulai 1 minggu pasca-mastektomi yang diteruskan sampai kemoterapi siklus kedua atau 6 kali pemberian dengan dosis 40.000 IU/minggu dan kadar Hb pasca-mastektomi harus > 10 gr/dL - 12 gr/dL.Kata kunci: kanker payudara, anemia, epoetin alfa.