Shannaz Nadia Yusharyahya
Departemen Dermatologi dan Venereologi FKUI-RSCM

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tata Laksana Komprehensif Dermatitis Stasis pada Geriatri Shannaz Nadia Yusharyahya; Natalia Rania Sutanto; Adhika Ayu Lestari; Rhida Sarly Amalia; Melody Febriana Andardewi
eJournal Kedokteran Indonesia Vol 9, No. 3 - Desember 2021
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.252 KB) | DOI: 10.23886/ejki.9.1.236-42

Abstract

Dermatitis stasis merupakan penyakit kulit inflamasi yang umum terjadi di ekstremitas bawah, ditandai dengan eritema, skuama, erosi, krusta, dan terkadang juga dapat ditemukan vesikel, serta ulserasi kecil di kulit yang dikenal sebagai ulkus stasis atau ulkus venosum. Faktor risiko dermatitis statis antara lain usia di atas 50 tahun, obesitas, dan jenis kelamin perempuan. Dilaporkan tiga kasus dermatitis stasis pada pasien geriatri laki-laki yang datang ke Rumah Sakit dr.Cipto Mangunkusumo dan ketiganya disertai komorbiditas obesitas. Tata laksana pada ketiga pasien ini melibatan departemen lain (multidisiplin) dan membuahkan hasil yang baik. 
Mekanisme Penuaan Kulit sebagai Dasar Pencegahan dan Pengobatan Kulit Menua: Mechanism of Skin Aging Shannaz Nadia Yusharyahya
eJournal Kedokteran Indonesia Vol 9, No. 2 - Agustus 2021
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.536 KB) | DOI: 10.23886/ejki.9.49.150

Abstract

Seiring dengan meningkatnya populasi geriatri di Indonesia, masalah penuaan kulit juga turut meningkat. Pada populasi tersebut terjadi berbagai perubahan kulit sehingga kelainan yang ditimbulkan juga berbeda. Stres oksidatif merupakan mekanisme yang diduga kuat sebagai penyebab utama penuaan kulit. Penuaan kulit merupakan proses kompleks yang melibatkan faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik yang berperan adalah genetik, metabolisme sel, dan perubahan hormonal. Selain itu, terdapat faktor ekstrinsik seperti radiasi ultraviolet, inframerah, dan karsinogen lingkungan yang turut berperan pada penuaan kulit. Kedua faktor tersebut menyebabkan perubahan di seluruh lapisan kulit. Untuk mengatasi penuaan kulit, kini telah tersedia berbagai modalitas terapi, namun untuk menentukan terapi yang paling sesuai perlu diketahui fisiologi kulit menua, mekanisme penuaan kulit, dan manifestasi kelainan klinis kulit menua. Secara fisiologi terjadi perubahan permeabilitas, biokimia, vaskularisasi, termoregulasi, respons terhadap iritan, respons imunitas, kapasitas regenerasi, respons terhadap cedera, persepsi neurosensori dan pada tingkat genom. Jumlah sel epidermal dan laju pergantian epidermal menurun sedangkan di adneksa terjadi penurunan jumlah kelenjar sebasea yang mengakibatkan kulit kering dan mudah pecah. Penurunan jumlah melanosit menyebabkan warna rambut menjadi abu-abu keputihan dan muncul pigmentasi atipik di kulit. Folikel rambut kurang aktif sehingga meningkatkan kerontokan dan kebotakan. Di lapisan basal ukuran sel berkurang dan rerata ukuran sel bertambah. Sel keratinosit menjadi lebih pendek dan besar di kulit yang menua. Kata kunci: geriatri, mekanisme penuaan kulit, patofisiologi.   Skin Aging Mechanism as A Basic Prevention and Treatment of Skin Aging Abstract Growing geriatric population generates a rise of aging issues. Process of aging develops multiple skin changes that further emerge other related skin problems. Oxidative stress is believed playing vital role related to aging. The aging process in the skin is complex and influenced by intrinsic and extrinsic factors. Intrinsic factors can be in the form of genetics, cell metabolism, and hormonal changes. Meanwhile, for extrinsic factors, such as exposure to ultraviolet, infrared, and carcinogenic agent also have crucial part in aging process. These factors contribute to all layers of the skin. Nowadays, many treatment modalities available to reverse skin aging, however, better understanding on skin aging mechanism, the pathophysiology, and clinical manifestations of aging skin is important to choose the appropriate treatment for patients. In aging, there are physiological changes in permeability, biochemical structures, vascularisation, thermoregulation, irritative response, immunity response, regenerative capability, inflammatory response, neurosensory perception and in genom level. The number of epidermal cells and epidermal overturn rate decline while there is also reduction of sebaseous glands at adnexa which both are accounted for skin xerosis. Decreasing melanocytes can caused gray hair and atypical pigmentation. Hair follicles also show less activity resulting in hair loss. Basal layer cells are downsizing and rise of average cells size are occured. Keratinocyte becomes shorter and bigger in aging skin. Keywords: geriatric, mechanism, skin aging, pathophysiology.