Jembatan Nglongsor merupakan penghubung jalur utama jurusan Trenggalek-Ponorogo. Lokasinya yang berjarak sekitar tiga kilometer dari pusat kota dan letaknya yang berada di jalur arteri menyebabkan jembatan ini dilalui lalu lintas yang sangat padat. Pada penyusunan tugas akhir ini penulis mengambil alternatif perencanaan jembatan dengan plate girder.Panjang bentang yang direncanakan adalah 45 m dengan lebar lantai kendaraan 9 m dan lebar trotoar masing ā masing 1 m. Pada perencanaan jembatan ini, dipakai peraturan pembebanan untuk jembatan (SNI-1725-2016). Hasil perencanaan besarnya pembebanan dari perhitungan Beban primer didapat: Berat plat lantai kendaraan: 1273,746 kg/m, Beban sendiri gelagar: 1372,965 kg/m, beban hidup: 2025 kg/m, dan beban garis āPā: 11466 kg. Sedangkan untuk beban sekunder didapat Beban angin: 1677,248 kg/m dan akibat Gaya rem: 3528,125 kg. Perencanaan dimensi plat lantai kendaraan diperoleh tebal: 20 cm, Tulangan tarik: D16-150 mm, dan Tulangan tekan: D16-300 mm. Hasil perhitungan dimensi gelagar tipe plat tinggi 188 cm, lebar flens atas dan bawah 60 cm, tebal flens 9 cm, tebal badan 3 cm. Pengaku vertikal dengan tebal 2 cm, lebar 15 cm, dan tinggi 157,5 cm dipasang pada jarak 200 cm dari tumpuan dan pada jarak 227,778 cm pada tengah bentang sepanjang jembatan. Panjang gelagar 45 meter terbagi menjadi 8 sambungan baut dengan panjang 5 meter. Pada perencanaan pondasi, pondasi yang digunakan adalah tiang pancang dengan diameter 40 cm, kedalaman 26,5 meter, sebanyak 40 buah dan menggunakan tulangan 9Ć12 mm.Kata Kunci : Jembatan, Plate Girder