Wayan Evie Frida Yustin
Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Laporan Kasus: Tracheo-Oesophageal Fistula pada Pasien HIV Wayan Evie Frida Yustin; Ni Wayan Candrawati; I Gede Ketut Sajinadiyasa
Health and Medical Journal Vol 4, No 3 (2022): HEME September 2022
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.207 KB) | DOI: 10.33854/heme.v4i3.999

Abstract

Pendahuluan: Fistula tracheoesophageal (TEF) merupakan kasus yang jarang terjadi, tetapi banyak penyebab termasuk imunosupresi akibat infeksi HIV. Human immunodeficiency virus (HIV) dapat menyebabkan peningkatan insidennya. Pemahaman mengenai kondisi HIV ini memungkinkan kita untuk dapat menegakkan diagnosis yang cepat dan akurat, sehingga dapat memberikan pengobatan yang tepat. Laporan kasus: Laki-laki berusia 30 tahun dengan HIV diantar ke RS dengan rasa sakit saat menelan, batuk terus-menerus dengan dahak kuning kecoklatan, dan tersedak saat menelan. Foto toraks menunjukkan atelektasis paru kiri dan bronkiektasis. Endoskopi menunjukkan 2 fistula pada dinding anterior 20 cm dari gigi seri. Bronkoskopi mengkonfirmasi fistula pada trakea posterior pada cincin ke-4 dengan semburan nanah. Jaringan ikat fibrosa dengan sel inflamasi kronis ditemukan pada biopsi trakea. ART, penutupan fistula, dan gastrostomi dilakukan, ditutup 1 tahun kemudian. Setelah itu dilakukan torakotomi pro pneumektomi. Nyeri saat menelan, batuk terus-menerus, dan dahak berwarna kuning kecoklatan merupakan manifestasi dari TEF. Diagnosis dipastikan melalui bronkoskopi yang menunjukkan fistula pada trakea posterior setinggi ring 4 disertai pecahnya sputum. Penatalaksanaan TEF meliputi terapi konservatif atau persiapan pra operasi (TPN, ART, NGT, dan / atau PEG) serta pembedahan. Pembedahan dilakukan untuk menutup fistula dan gastronomi akibat infeksi sebagai etiologinya. Kesimpulan: TEF merupakan komplikasi yang jarang terjadi pada pasien HIV, prognosisnya tidak baik.