Abstrak: Feminisme merupakan sebuah gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan laki-laki. Feminisme muncul karena penindasan yang dilakukan oleh kaum pria terhadap segala aspek kehidupan, yang mana kaum pria menggiring sebuah aturan bahwa pria adalah makhluk terkuat dan perempuan adalah makhluk lemah. Sehingga kedudukan-kedudukan dalam jabatan sangat dibatasi ruang geriknya untuk perempuan. salah satu tokoh sastrawan yang karyanya menonjolkan unsur feminisme didalamnya yaitu Pramoedya Ananta Toer, seorang penulis terbaik yang dimiliki Indonesia. Dalam novel Gadis Pantai, Pramoedya Ananta Toer menggambarkan tentang feodalisme di daerah Jawa. Cerita ini diambil dari kisah neneknya sendiri. Fokus penelitian dalam penelitian ini, yaitu: (1) Marginalisasi Perempuan dalam novel Gadis Pantai, (2) Subordinasi Perempuan dalam novel Gadis Pantai, dan (3) Stereotipe Perempuan dalam novel Gadis Pantai. Adapun hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk ketidakadilan gender tokoh Gadis Pantai yaitu (1) marginalisasi, diantaranya: menerima keputusan sepihak, membatasi gerak gerik perempuan, menginginkan adanya kebebasan, tuntutan atas kebutuhan laki-laki. (2) subordinasi, diantaranya: Kekuasaan milik laki-laki, mendapat perlakuan tidak adil, pandangan rendah dari orang sekitar, Perbedaan hak antara perempuan dan laki-laki, Perbedaan kedudukan atau derajat antara perempuan dan laki-laki. (3) stereotipe, diantaranya: objek atas pemenuhan kebutuhan laki-laki, perempuan menikah dan mempunyai anak, memiliki rasa emosional dan sensitif. Kata-kata kunci: Marginalisasi, Subordinasi, Feminisme, Tokoh Perempuan, novel, novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer