Yosafat Hermawan Trinugraha
Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat terhadap Strategi Bertahan Hidup Pedagang Makanan Tradisional di Wonogiri Adistya Indrawan; Abdul Rahman; Yosafat Hermawan Trinugraha
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.231 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.6004

Abstract

Kebijakan PPKM merupakan sebuah regulasi yang lahir pada situasi pandemi Covid-19 yang sedang mengalami fase kritis pada saat itu. penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui keberjalanan pelaksanaan PPKM di Kabupaten Wonogiri, (2) Mengetahui alasan mengapa pelaku usaha UMKM jajanan tradisional di lingkungan pasar Wonogiri memerlukan strategi bertahan pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, serta (3) Mengetahui strategi bertahan yang dilakukan pelaku usaha UMKM Jajanan Tradisional di lingkungan pasar Wonogiri pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. Metode penelitian yang digunakan ialah metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Data didapatkan dari hasil metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dari kurang lebih 20 informan yang terkait. Menggunakan teori James Scott dalam menganalisis data. Dengan teknik analisis melalui tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa (1) pelaksanaan PPKM di Kabupaten Wonogiri dilaksanakan secara aman dan lancar namun ditemui pro dan kontra dalam pelaksanaanya. (2) para pedagang tidak langsung menyerah dalam situasi sulit karena mayoritas mereka sudah menjadikannya pekerjaan pokok lebih dari lima tahun, dan ketrampilan dasar yang mereka miliki hanya pada pengolahan makanan daerah. (3) strategi bertahan yang dilakukan oleh para berdagang digaris bawahi pada tiga point yang pertama mengikat sabuk lebih kencang, kedua alternatif subsistensi, dan yang ketiga kekuatan relasi.
Presentasi Diri Pelatih Marching Band (Studi Dramaturgi pada Marching Band Universitas Sebelas Maret Surakarta) Muhammad Fauzi; Yosafat Hermawan Trinugraha; Yuhastina Yuhastina
MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/mkd.v7i1.6420

Abstract

Marching Band is the art of playing musical instruments combined with structured formation movements so that it becomes a complete performance. Being a Marching Band trainer, especially in the Marching Band UNS (MB UNS), is the same as being a teacher. The coach will form a new personality for himself when he wants to train his players. The purpose of this study was to find out the factors that cause the MB UNS trainers to form their self-presentation while in the field as well as the concepts of the front stage and back stage of the MB UNS trainers in forming their self-presentation during practice. This study used a qualitative method with a case study research design applying the dramaturgical theory perspective of Erving Goffman. Data collection techniques used are interviews, observation, and documentation. The results showed that the factors that led to the formation of the self-presentation of MB UNS coaches were experience, personal reasons, and professional demands. The front stage form of the MB UNS trainers tended to be firm and disciplined, while their back stage form became more friendly.
Mitigasi Bencana Banjir Rob di Mangkang Wetan: Tindakan Sosial Masyarakat dan Kapabilitas Struktural Riska Maulita; Bagas Narendra Parahita; Yosafat Hermawan Trinugraha
Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (JSAI) Vol 4 No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jsai.v4i2.2782

Abstract

Tidal floods (rob floods) have become hazardous disasters due to their potential to submerge an area. Appropriate measures are necessary to address the existing disaster threat in order to prevent undesirable consequences. This research aims to investigate how the community of Mangkang Wetan and its structural government respond to the threat of tidal floods, thus assessing the preparedness of both the community and the government in dealing with such disasters. The study employs a qualitative approach, using data collection techniques such as observation and interviews conducted with the local community and the structural government involved in handling the floods in Mangkang Wetan. This study shows that the government has not yet exerted its full efforts in both structural and non-structural flood mitigation, as they base their actions on certain considerations. Consequently, the community has resigned itself to the situation, resulting in suboptimal disaster mitigation efforts. Therefore, there is a need for an assessment of the capabilities of the structural government to understand the extent of their ability to conduct mitigation, serving as an evaluation to achieve more effective measures against tidal floods. Abstrak Banjir rob menjadi bencana yang membahayakan karena memiliki peluang untuk menenggelamkan suatu wilayah. Perlu tindakan yang tepat dalam menyikapi ancaman bencana yang ada guna mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana masyarakat Mangkang Wetan serta pemerintah strukturalnya bertindak dalam menanggapi ancaman banjir rob sehingga dapat diketahui sejauh mana kesiapan masyarakat maupun pemerintah dalam menghadapi bencana yang ada. Kajian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi serta wawancara yang dilakukan bersama masyarakat dan pemerintahan struktural yang berperan dalam penanganan banjir rob di Mangkang Wetan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah masih belum memberikan upaya maksimal dalam mitigasi banjir rob secara struktural maupun non struktural karena adanya pertimbangan sebagai dasar dalam pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Hal tersebut membuat masyarakat pasrah dengan keadaan sehingga upaya mitigasi bencana belum terlaksana dengan maksimal. Maka dari itu, diperlukan sebuah pengkajian mengenai kapabilitas pemerintah struktural guna mengetahui seberapa jauh kemampuan pemerintah dalam melakukan mitigasi sehingga dapat menjadi bahan evaluasi dalam mencapai upaya mitigasi banjir rob yang maksimal.