<![CDATA[Kesenjangan materi pembelajaran di Perguruan Tinggi yang kurang mengikuti perkembangan kebutuhan dunia industry, dunia usaha, maupun bidang kerjanya (DUDIKA) seperti yang di amanahkan dalam PP Nomor 8 tahun 2012 tentang pembelajaran berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dengan kriteria kemampuan bidang kerja, pengetahuan, sikap dan keterampilan. Kewajiban Perguruan Tinggi memberikan SKPI bagi lulusannya, dengan bukti sertifikat kompetensi sesuai UU nomor 13 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan berupa bukti sertifikat yang dikeluarkan oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), dimana sertifikat kompetensi ini menjadi tolak ukur dan bukti kemampuan lulusan perguruan tinggi yang diakui secara Nasional. Proses Sertifikasi Kompetensi Kerja, harus dilakukan secara sistematis, obyektif dan mengacu kepada Standar Kompetensi yang ditetapkan oleh BNSP; maka diperlukan Manajemen / Tata kelola yang baik dalam mempersiapkan pembuatan MUK (Materi Uji Kompetensi) sesuai aturan yang ditetapkan oleh BNSP. Teori yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan GR. Terry dalam Daeng. A (2014:9), Manajemen merupakan proses tindakan seperti Merencanakan, Mengorganisasi, Menggerakkan, dan Mengelola. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dan studi literatur (library research), dimana data hasil observasi, wawancara dianalisis, diarahkan untuk memperoleh pemahaman, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan pada penyusunan Materi Uji Kompetensi, berupa (1) Perencanaan untuk menentukan skema sertifikasi (2) Pengorganisasian dengan terciptanya pembagian tugas yang baik dan tertib; (3) Pelaksanaan sesuai dengan skema yang diperlukan sebagai profil kelulusan prodi; (4) Evaluasi dilakukan secara berkala di dalam sistem penjaminan mutu LSP. Simpulan dari penelitian ini bahwa, Manajemen Penyusunan MUK guna mempersiapkan asesmen kompetensi mahasiswa sudah terlaksana, hanya belum semua prodi mempunyai skema sebagai profil kelulusan mahasiswa.]]>
