Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERKEMBANGAN BAHASA ANAK HIPERAKTIF Ahmad Nurkhalim Al Azis; Umi Faizah; Saeful Anwar
Jurnal Multidisipliner Bharasa Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Multidisipliner Bharasa
Publisher : Institut Teknologi Bisnis dan Kesehatan Bhakti Putra Bangsa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.492 KB) | DOI: 10.56691/jurnalmultidisiplinerbharasa.v1i2.247

Abstract

Hyperactivity is an abnormal behavior disorder caused by nervous dysfunction with the main symptoms of not being able to concentrate attention. Hyperactivity is often called Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD), where sufferers have the potential to have problems communicating, especially pragmatically. This study aims to describe the language development of hyperactive children. Research is a type of normative or literature research. Data collection through literature review is related to research focus, literature review, and theory. The results showed that pragmatic language development contains 3 (three) things that need to be studied as an initial identification effort and 7 (seven) practical communication factors. Initial identification is required as a means of strengthening observation results. At the same time, introducing pragmatic language is needed to minimize the limitations of communication patterns of people with ADHD.   ABSTRAK Hiperaktif pada dasarnya merupakan gangguan tingkah laku yang tidak normal yang disebabkan disfungsi saraf dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian. Hiperaktif sering disebut Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD), dimana penderitanya berpotensi mempunyai kendala dalam berkomunikasi, khususnya secara pragmatis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan bahasa untuk anak hiperaktif. Penelitian merupakan jenis penelitian normatif atau kepustakaan. Pengumpulan data melalui kajian pustaka terkait dengan fokus penelitian, berupa kajian pustaka, dan teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan bahasa pragmatik memuat ada 3 (tiga) hal yang perlu dikaji sebagai upaya identiikasi awal, dan 7 (tujuh) faktor komunikasi pragmatik. Identifikasi awal diperlukan sebagai sarana penguatan hasil observasi, sedangkan pengenalan terhadap bahasa pragmatik diperlukan sebagai upaya meminimalisir keterbatasan pola komunikasi penderita ADHD.