Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Fenomena Urban Sprawl Terhadap Faktor-Faktor Perubahan Penggunaan Lahan Di Pinggiran Kota Imam Setyo Nugroho; Eppy Yuliani; Jamilla Kautsary
Uniplan: Journal of Urban and Regional Planning Vol 3, No 1 (2022): Maret
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.067 KB) | DOI: 10.26418/uniplan.v3i1.52127

Abstract

Abstrak: Perkembangan yang terjadi pada suatu kawasan kota maupun perkotaan di Indonesia tidak dapat dihindarkan. Kegiatan alih fungsi lahan menjadi hal yang tidak terelakkan di setiap tahunnya. Urban sprawl adalah salah satu masalah utama kota pada wilayah pinggiran kota. Perkembangan urban sprawl di kawasan suburban telah tumbuh. Tingginya kebutuhan lahan ternyata tidak sebanding dengan ketersediaan lahan di kota. Nilai lahan yang mahal, menjadi pemicu masyarakat memutuskan untuk tinggal di daerah pinggiran kota. Kawasan pinggiran kota yang sebenarnya berarti desa memiliki fungsi di sektor pertanian dengan penggunaan lahan pertanian yang dominan. Dampak dari fenomena perubahan lahan ini akan memicu perubahan karakteristik pedesaan, dampak yang terjadi adalah pertambahan jumlah penduduk meningkat. Semakin heterogennya kegiatan di pinggiran kota akan memacu laju pertumbuhan penduduk. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengkaji keterkaitan antara fenomena urban sprawl dengan faktor-faktor perubahan penggunaan lahan di wilayah pinggiran kota. Fenomena Urban Sprawl terdapat beberapa faktor-faktor perubahan penggunaan lahan kawasan pinggiran didominasi oleh perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi permukiman perubahan pengunaan lahan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya proporsi jumlah penduduk yang bekerja disektor non pertanian, pertambahan penduduk, jarak tiap kelurahan dengan pusat wahana, kaum migran, kemudahan aksesibilitas, topografi, ketersediaan lahan kosong, jalur transportasi dan harga lahan. Kata Kunci : Perubahan lahan, Urban Sprawl, Pinggiran Kota Abstract: The developments that occur in a city or urban area in Indonesia cannot be avoided. Land conversion activities are inevitable every year. Urban sprawl is one of the main problems of cities in suburban areas. The development of urban sprawl in suburban areas has emerged. The higher demand for land is in fact not proportional to the availability of land in the city. The high price of land is also a trigger for people to decide to live in suburban areas. The suburban area, which actually means village, has a function in the agricultural sector with the dominant use of agricultural land. The impact of this land change phenomenon will trigger changes in rural characteristics, one of which is population growth. The increasingly heterogeneous activities in the suburbs will increase the population growth rate. The purpose of writing this article is to examine the relationship between the urban sprawl phenomenon and the factors of land use change in suburban areas. The urban sprawl phenomenon has several factors, changing land use in suburban areas dominated by changes in agricultural land use into settlements, land use changes are influenced by several factors including the proportion of the population working in the non-agricultural sector, population growth, the distance between each village and the center of the vehicle, immigrant population , ease of accessibility, topography, availability of vacant land, transportation routes and land prices.Keywords: Land use change, Urban Sprawl, Sub Urban
MITIGASI BENCANA BERDASARKAN TINGKAT RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR Vira Ananda Zulfa; Hasti Widyasamratri; Jamilla Kautsary
Jurnal Kajian Ruang Vol 2, No 2 (2022): September, 2022
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jkr.v2i2.26532

Abstract

Bencana Tanah longsor merupakan jenis bencana dengan intensitas kejadian tertinggi ke tiga  di Indonesia pada tahun 2020. Longsor yang terjadi membawa dampak timbulnya korban jiwa meninggal, hilang dan terluka serta kerugian dari kerusakan bangunan milik pribadi maupun fasilitas umum dan sosial. Salah satu bentuk upaya pengurangan risiko bencana longsor dapat dilakukan melalui perencanaan mitigasi bencana longsor untuk meminimalkan ancaman dan kerentanan serta mengoptimalkan kapasitas. Mitigasi longsor dapat didasarkan atas urgensi atau kebutuhan kawasan berdasarkan tingkat risiko bencana longsor. Metode dalam tulisan ini menggunakan kajian studi kasus mitigasi berdasarkan tingkat risiko longsornya dari beberapa wilayah. Hasil dari tulisan ini menunjukan berbagai bentuk upaya mitigasi bencana longsor baik secara struktural maupun non struktural berdasarkan urgensi yang harus diterapkan sesuai klasifikasi tingkat risiko bencana longsor. Hasil dalam tulisan ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam perencanaan mitigasi bencana baik secara struktural maupun non struktural yang tepat dengan kebutuhan kawasan.Kata kunci: mitigasi bencana, risiko bencana, tanah longsor