Dunia pelatihan di tahun 2020 menghadapi tantangan yang hebat akibat pandemi Covid-19. Situasi pandemi yang melanda tanah air, mendorong sangat kuat agar lembaga-lembaga pelatihan merubah haluan proses pembelajarannya. Mengadaptasi tuntutan protokol kesehatan untuk sedapat mungkin menjauhi kerumunan orang dan mengurangi kontak fisik untuk memutus rantai penularan virus merupakan keharusan yang mutlak untuk dijalani. Disisi lain, bagi lembaga pelatihan pemerintah, dalam hal ini Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintahan, program-program pelatihan yang telah direncanakan pada tahun sebelumnya juga harus dilakukan karena terkait kinerja instansi. Ditambah lagi dari perspektif fiscal policy, belanja-belanja pemerintah sangat efektif menjaga laju dan ritme ekonomi negeri ini ditengah situasi pandemi. Oleh karena itu, tetap menjadi produktif disituasi pandemic covid-19 merupakan tag-line yang harus diusung. Inilah yang mendorong Puslatbang KMP, segera melakukan perubahan dalam penyelenggaraan pelatihannya. Dengan dukungan dari Lembaga Administrasi Negara melalui surat edarannya, Puslatbang KMP pun berbenah dan sejak bulan Mei 2020 kelas-kelas pembelajaran jarak jauh mulai diluncurkan. Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui seberapa efektifkah pembelajaran jarak jauh untuk Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Dengan menggunakan sampel sebanyak 137 peserta Pelatihan Dasar di Puslatbang KMP serta menganalisis data dengan model sequential explanatory ditemukan bahwa pelayanan pelatihan mempengaruhi suasana pembelajaran yang pada akhirnya berkontribusi pada ketercapaian tujuan pembelajaran. Selain itu, indikator metode pembelajaran, penyelenggara pelatihan, dan relasi antar peserta merupakan leverage bagi terciptanya suasana pembelajaran yang menyenangkan.