Wa Ode Nova Noviyanti
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Mandala Waluya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Minum Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) pada Pasien Rheumatoid Arthritis Di Puskesmas Tondasi Kabupaten Muna Barat Ayu Jaya; Tasnim; Wa Ode Nova Noviyanti
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/28296850.v1i2.35

Abstract

Rasa sakit atau nyeri sendi menjadi penyebab gangguan aktivitas sehari-hari penderita. Hal ini mengundang penderita untuk segera mengatasinya dengan farmakoterapi ,fisioterapi atau pembedahan.obat AINS (Antiinflamasi Non Steroid) merupakanobat yang bekerja denganmeng hambat produksi prostaglandin serta digunakan untuk perawatan nyeriakut/ kronik, demam sertanyeri inflamasilainnya.Pada tahun 2019 Penyakit Rheumathoid Arthiritis termasuk dalam urutan ke-2 dari 20 daftar penyaki tterbesar dimuna barat. Data puskesmas tondasimenunjukan jumlah kasus penyakit Rheumthoid Arthiritis tergolong cukup tinggi. Pada tahun 2017 yaitu 364 kasus (37,57%), tahun 2018 yaitu 382 kasus (31,97%), dan tahun 2019 sebanyak 449 kasus (37,57%).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat Antiinflamasi Non Steroid pada pasien rheumatoid arthiritis. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional, jumlah populasi penelitian ini adalah 30 orang, sampel diambil dengan teknik total sampling. metode analisis menggunakan uji Chi Square dan koefisien phi. Hasil uji Chi Square bahwa ada hubungan antara peran petugas farmasi dengan kepatuhan minum obat rheumatoid arthritis (x2 hitung 7,153 > x2 tabel 3,841), hasil uji Chi Square diketahui bahwa ada hubungan antara pengetahuan responden dengan kepatuhan minum obat rheumathoid arthitis (x2 hitung 5,351 > x2 tabel 3,841), kemudian hasil uji Chi Square diketahui bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat rheumatoid arthritis (x2 hitung 4,425 > x2 tabel 3,841). Kesimpulannya adalah bahwa dukungan keluarga, pengetahuan dan peran petugas mempunyai hubungan dengan kepatuhan minum obat dan memiliki keerata hubungan yang lemah. Saran bagi pelayanan kesehatan khususnya Puskesmas Tondasi dapat meningkatkan sosialisasi tentang obat Rheumatoid Arthritis kepada masyarakat, terutama masyarakat kurang mampu melalui penyuluhan secara berkala.