Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

“ARISAN MBANGUN” PERSPEKTIF POLA KEGOTONGROYONGAN EKONOMI PADA MASYARAKAT DESA SAKO KABUPATEN BANYUASIN Syahril Jamil
Nurani: Jurnal Kajian Syari'ah dan Masyarakat Vol 18 No 2 (2018): Nurani
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/nurani.v18i2.1901

Abstract

Upaya menemukan jatidiri bangsa berdasarkan kearifan lokal merupakan hal yang penting. Rumah yang didirikan dengan sistem arisan di Desa Sako, Banyuasin merupakan salah satu kearifan lokal. Arisan adalah sistem ekonomi yang diambil dari adat istiadat tradisional Indonesia yang menekankan prinsip kerja sama dan kekerabatan. Sampai saat ini arisan masih banyak digunakan oleh masyarakat indonesia. Bagaimana pun, tidak diketahui siapa yang pertama kali memicu sistem ini, dan kapan sistem ini mulai digunakan. Serta berbagai arisan yang ada di desa Sako Banyuasin. Arisan di desa-desa ini sudah lama berevolusi dari arisan bulanan dan tahunan berupa arisan tabungan, arisan bercocok tanam, arisan perayaan atau hajatan dan arisan bahan bangunan. Secara spontan tumbuh sikap kebersamaan, karena rasa senasib sepenanggungan dalam rangka untuk mengolah pertanian. Sikap kebersamaan yang tumbuh itu adalah sikap gotong-royong dalam bentuk arisan yang berasal dari daerah asal. Mereka telah terbiasa hidup dalam suasana gotong-royong dan sikap tenggang rasa di daerah asal, sehingga perlu ditanamkan kembali di daerah baru (transmigrasi) walaupun mereka tidak saling mengenal.
TRADISI SEDEKAH BEDUSUN DALAM RANGKA MENYAMBUT BULAN SUCI RAMADHAN DALAM PERSPEKTIF TOKOH AGAMA DAN TOKOH MASYARAKAT DI DESA PENANDINGAN KECAMATAN SUNGAI ROTAN Duwiki Akwinde; Muhammad Torik; Syahril Jamil
Muqaranah Vol 4 No 2 (2020): Muqaranah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.019 KB) | DOI: 10.19109/muqaranah.v4i2.7931

Abstract

Tradisi sedekah bedusun adalah suatu ritual yang dilaksanakan ketika hendak menyambut bulan Ramadhan yang bertujuan untuk bersyukur pada Allah Swt., keselamatan Desa, berdo’a untuk roh nenek moyang dan keluarga yang sudah meninggal Dunia. Banyak proses yang dilakukan dalam tradisi sedekah bedusun, untuk itu peneliti ingin mengetahui hukum-hukum yang terkandung dalam ritual ini antara lain: [1] Bagaimana sejarah tradisi sedekah bedusun di Desa Penandingan Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim, [2] Bagaimana proses penyelenggaraan tradisi sedekah bedusun di Desa Penandingan, [3] Bagaimana perspektif Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat tentang tradisi sedekah bedusun dalam rangka menyambut bulan Ramadhan di Desa Penandingan, [4] Bagaimana perbandingan pendapat Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat mengenai tradisi ini. Peneliti ini bertujuan untuk mendeskripsikan tradisi sedekah bedusun yang ada di Desa Penandingan. Penelitian ini termasuk dalam katagori penelitian kualitatif, yang menganalisis tentang hukum-hukum adat dari sekelompok masyarakat. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data antara lain observasi langsung, wawancara terbatas, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini digunakan dua sumber data, yaitu: sumber primer yang diperoleh dari Kepala Desa, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan warga setempat, sementara data sekunder didapat dari buku-buku terkait tema penelitian. Temuan dari penelitian dalam skripsi ini adalah adanya hukum-hukum yang terkandung dalam ritual tradisi sedekah bedusun dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Diantaranya kegiatan sedekah, silaturahmi, bersyukur dengan apa yang didapatkan, dan kegiatan gotong royong membersihkan Desa Penandingan Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim.
HAK MEMILIH ALAT KONTRASEPSI PERSPEKTIF GENDER DAN HUKUM ISLAM Kms Al Fathur Ihsan; Syahril Jamil; Sandy Wijaya
Usroh: Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 5 No 1 (2021): Usroh
Publisher : Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.792 KB)

Abstract

Using of the contraceptives in household cases between husband and wife is still a gender gap, as the impact of contraceptive use causes some repercussions for some womenFrom this background, the writer formulates the problem as follows: What are the obstacles in choosing contraceptives for married couples from a gender perspective? What is the perspective of Islamic law on the right to choose contraceptives for married couples. The research method is normative research. Data collection is carried out by a library process, namely through research originating from laws and regulations, books, official documents, publications, and research results, the data is analyzed descriptively qualitatively, then conclusions are drawn using the deductive method, namely drawing conclusions from general to specific. The obstacle in choosing contraceptives was due to the inappropriate number of contraceptives for men and women, namely two versus five. Program policy makers were not yet gender sensitive and women did not have the power to decide contraceptive methods, resulting in dependence on husband's decisions. The perspective of Islamic law on the right to choose contraception is permissible as long as it has the motivation to regulate the birth spacing in order to create a sakinah mawaddah warahmah family Keywords: Keluarga Berencana, Contraceptive Devices, Islamic Law
Maqâshid al-Syarî`ah Paradigm for the Protection of Children Victims of Narcotics Abuse Syahril Jamil; Muhammad Abdillah; Muhammad Torik
Madania: Jurnal Kajian Keislaman Vol 27, No 1 (2023): JUNE
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/madania.v27i1.11124

Abstract

Narcotics often make children victims, it also affects the protection of children's rights. This study  is intended to see how maqâshid al-syarî`ah views the protection of child victims of narcotics. The method    used in this study is descriptive qualitative approach to explore how paradigms, factors and implications for the protection of child victims of narcotics. The data in this study was obtained through a search of a search engine google.com with the keyword " maqâshid al-syarî`ah paradigm towards legal protection of child victims of narcotics", then the data is reduced to be able to present the expected results in this study. The analysis of this study shows that legal protection for children victims of narcotics has not been fulfilled, so it is not uncommon for children to be used as agents for the sustainability of narcotics trafficking in Indonesia. This study is based on an argument that the protection of children entangled in drug cases is still not optimally provided both from prevention, legal process, and punishment of child victims of narcotics. As a results, a maqâshid al-syarî`ah approach is required, with the goal of achieving  advantage in offering legal protection regulations for children who are victims of narcotics in Indonesia. Narkotika seringkali menjadikan anak-anak sebagai korban, hal tersebut juga berimbas pada perlindungan atas hak-hak anak. Tulisan ini ditujukan untuk melihat bagaimana pandangan maqhasid al-Syariah terhadap perlindungan anak korban Narkotika. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menelusuri bagaimana paradigma, faktor dan implikasi terhadap perlindungan anak korban narkotika. Data dalam tulisan ini didapati melalui penelusuran terhadap mesin pencari google.com dengan kata kunci “paradigma maqhasid al-Syariab terhadap perlindungan hukum anak korban narkotika”, selanjutnya data direduksi untuk dapat menghadirkan hasil yang diharapkan dalam tulisan ini. Tulisan ini menunjukkan belum terpenuhinya perlindungan hukum pada anak korban narkotika, sehingga tidak jarang anak-anak dijadikan sebagai agen demi keberlangsungan peredaran narkotika di Indonesia. Studi ini didasari pada satu argument bahwa perlindungan anak yang terjerat kasus narkotika masih belum maksimal diberikan baik dari pencegahan, proses hukum, dan hukuman terhadap anak korban narkotika. Untuk itu diperlukan suatu pendekatan maqâshid al-syarî`ah yang bertujuan untuk mencapai kemaslahatan dalam rangka menghadirkan regulasi perlindungan hukum pada anak korban narkotika di Indonesia.