Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan berbahasa Jawa ditinjau dari tingkat tutur masyarakat kecamatan Rimbo Bujang, Ulu dan Ilir di kabupaten Tebo, serta mendeskripsikan faktor apa saja yang memengaruhi kesantunan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, adapun metode pengumpulan data menggunakan metode Simak dan Cakap sebagai langkah awal, dan teknik lanjutan berupa teknik rekam dan catat. Sedangkan teknik analisis data menggunakan pendekatan metode padan ekstralingual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ditemukan variasi tingkat tutur berbahasa Jawa pada tuturan masyarakat di wilayah penelitian yang berupa variasi ngoko, krama, dan madya. Penggunaan variasi ngoko oleh masyarakat wilayah penelitian dapat di identifikasi melalui lima indikator. Tuturan dengan variasi krama yang hanya dapat ditemui pada acara-acara formal, Serta tuturan dengan variasi madya yang dapat ditemui pada tuturan yang digunakan untuk berbicara kepada seseorang yang dituakan dalam masyarakat maupun keluarga, kepada seseorang yang belum dikenal secara pribadi (orang asing), situasi-situasi formal, dan tuturan oleh penutur yang dimaksudkan sebagai contoh atau ajaran (bahasake) kepada yang lebih muda. Terkait dengan kesantunan berbahasa, indikator kesantunan tuturan masyarakat wilayah penelitian dipengaruhi oleh faktor-faktor nonlinguistik seperti relasi kekerabatan antar penutur, usia, status sosial, tingkat formalitas penutur dan mitra tutur, kualitas pribadi penutur, hadirnya orang ketiga serta faktor ekonomi.