Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING BERBASIS KEARIFAN LOKAL ETNIK BANJAR MEMBENTUK KARAKTER BANGSA JALUR PENDIDIKAN FORMAL Jarkawi Muhammad
MULIA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 1 No. 1 (2022): MULIA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) February 2022
Publisher : Amal Insani Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.527 KB) | DOI: 10.56721/mulia.v1i1.23

Abstract

Pendidikan di masyarakat pada masa kanak-kanak syarat dengan nilai dan kebermaknaan kehidupan selanjutnya kepada diri manusia yang terinplementasi setelah kehidupan dewasa membentuk suatu kepribadian dinamik dan mewarnai corak karakter manusia sebagaimana dikemukakan oleh Jean Piaget (1896-1980) perkembangan moral pada anak-anak melalui beberapa tahapan mulai tahap sensorimotor, pemikiran praoprasional, oprasonal konkret dan oprasional formal (Maramis, 2009) Penanaman karakter pada anak merupakan proses penyesuaian kepribadian yang perlu memperhatikan bermacam-macam prinsip dasar pertumbuhan. Salah satu nilai yang dapat dijadikan sebagai pijakan pembangunan karakter anak adalah nilai-nilai kebaikan sebuah daerah yang sudah mengakar kuat sebagai sistem budaya, yang kemudian disebut sebagai kearifan lokal (genius local). Pengembangan karakter harus diikuti dengan pengintegrasian jati diri kebangsaan pada diri anak, jati diri kebangsaan atau nasionalisme yang menjadi basis kebudayaan nasional. Kesimpulan 1). Pengembangan Program Bimbingan Konseling Berbasis Kearifan Lokal Etnik Banjar untuk membentuk karakter bangsa pada jalur pendidikan formal perlu dilakukan sebagai suatu pemikiran dalam mengatisipasi arus globaliasdi (MEA) untuk benteng pertahanan budaya bangsa Indonesia yang berpradaban dunia berkearipan local bagi semua yang berkepentingan (Customers Service). 2). Pelaksanaan Program Bimbingan Konseling Berbasis Kearifan Lokal Etnik Banjar untuk membentuk karakter bangsa pada jalur pendidikan formal di kota Banjarmasin perlu didukung dengan suatu Policy Strateg Decision Markers