Made Adhyatma Prawira Natha Kusuma
Prodi Kesehatan Dan Keselamatan Kerja, Universitas Bali Internasional

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Risk Analysis of Job Stress Among Balinese Crew of Cruise Ships Made Adhyatma Prawira Natha Kusuma; Indri Hapsari Susilowati
National Journal of Occupational Health and Safety Vol 1, No 01 (2020)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.762 KB) | DOI: 10.59230/njohs.v1i01.4573

Abstract

Job stress can appear in all fields of work. Job stress not only occurs from the environment at work but also can be caused by the psychological condition of the workers. Working on a cruise ship demands higher patience to serve the guests in various activities and handle complaints. Moreover, work on cruise ships causes the workers separated from their families for a long time period, which can increase their mental pressure. The aim of this research is to describe the job stress of workers at a cruise ship. This research was conducted in January-June 2017. In an attempt to examine and understand this research, the researcher used a quantitative research method with a cross-sectional design and descriptive approach. The sample of this research was 111 participants with an affordable population are crew members who only come from Bali Province. Researchers used a convenient sampling technique and questionnaire as research instruments. The result shows that 60,36% of respondents experience job stress in moderate categories and 12.61% in the higher categories. The proportion of job stress in the higher categories was: mostly male (16.67%); at galley station (20.00%); working >5 years (14.71%); age group 11-20 years (25.00%); duration of work >11 hours (16.07%); and the level of fatigue is very tired (100%). The data, bivariate analyzed by using Kendall's tau-b correlation test with significance level is 0.05, showed a significant correlation between job stress and fatigue level (p = 0.001, r=0,41). Recommendation to solve these problems are: First, workers need to conduct stress management to minimize the impact of job stress. Second, companies need to pay attention to the workload and complaints of workers so it can develop a sustainable plan, particularly related to job stress.
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA PT UAI BERDASARKAN KRITERIA AWAL PP NO 50 TAHUN 2012 Made Adhyatma Prawira Natha Kusuma; Komang Angga Prihastini; I Gusti Agung Haryawan; Ni Made Citra Aryani
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 2 (2023): AGUSTUS 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i1.18174

Abstract

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi SMK3 berdasarkan kriteria awal Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012. Penelitian ini adalah studi kualitatif dengan rancangan penelitian adalah cross-sectional. Penelitian dilakukan di PT UAI yaitu perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik terletak di Kabupaten Tabanan-Bali. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner checklist, observasi, dan wawancara kepada petugas K3. Kuesioner berisikan pertanyaan sesuai dengan PP No. 50 Tahun 2012 dengan kategori jawaban sesuai dan belum sesuai. Hasil penelitian menujukkan penerapan SMK3 dari 64 kriteria hanya terpenuhi sejumlah 44 kriteria (68,75%). Terdapat beberapa elemen yang belum terpenuhi dengan baik yaitu pembangunan dan pemeliharaan komitmen serta pelaporan dan perbaikan kekurangan. Namun terdapat juga elemen yang sudah terpenuhi dengan baik yaitu keamanan bekerja dalam SMK3. Dapat disimpulkan bahwa penerapan Sistem Manajemen K3 di PT UAI dalam kategori baik (60-84%). Namun persentase ini masih cukup rendah jika dilihat rentang persentase tertinggi dalam kategori baik. Rekomendasi penelitian ini adalah sebagai langkah awal PT UAI perlu untuk segera melakukan sertifikasi SMK3 dan perusahaan diupayakan memiliki perhatian penuh pada penerapan SMK3 untuk meningkatkan produktivitas kerja sehingga produk dan kualitasnya semakin meningkat.