Iwan Stia Budi
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Manajemen Partisipatif; Sebuah Pendekatan dalam Meningkatkan Peran Serta Kader Posyandu dalam Pembangunan Kesehatan di Desa Iwan Stia Budi
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2011): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.838 KB)

Abstract

Latar belakang: Sesuai dengan deklarasi Alma Ata tahun 1978 salah satu pendekatan dalam pembangunan kesehatan adalah pendekatan kesehatan masyarakat melalui partisipasi masyarakat. Tujuan makalah ini adalah untuk mengkaji peran aktif kader posyandu dalam pembangunan kesehatan di desa dan upaya apa yang diperlukan untuk meningkatkan partisipasi kader. Hasil: berdasarkan hasil telaah ditemukan banyak kendala yang menghambat keaktifan kader posyandu seperti tingkat pendidikan, pengetahuan, pelatihan pengembangan, incentives dan jenis pekerjaan, keikutsertaan kader dengan organisasi lain dan pentingnya manajemen partisipasi untuk meningkatakan partisipasi kader posyandu.Kesimpulan: Sebaiknya dilakukan capacity building yang lebih efektif (pendidikan, pelatihan dan incentive) terhadap kader posyandu sehingga kader posyandu mempunyai daya (power) dan komitmen para praktisi untuk melakukan pembinaan dan konsultasi dan dukunagan stakeholders.Kata Kunci: Manajemen Partisipatif, Kader Posyandu, Pembangunan Kesehatan
Mengurangi Dampak Buruk Ibu Hamil Risiko Tinggi Melalui Pelatihan Bidan Desa Iwan Stia Budi
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2012): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.383 KB)

Abstract

Latar Belakang : Menurut data Riskesdas, 2010, komplikasi kehamilan dialami sekitar 6,5% Ibu hamil. Berbagai upaya telah dilakukan guna menekan AKI dan mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) 2015, yaitu menurunnya AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup, diantaranya adalah pelatihan bidan desa.Metode : Metode dalam kajian ini bersifat studi literature yang bertujuan menganalisis perlunya upaya pelatihan bidan desa untuk mengurangi risiko tinggi kehamilan pada ibu, proses pelatihan dan kendala yang dihadapi.Hasil Penelitian : Terdapat beberapa kendala dalam upaya melakukan pelatihan bidan desa seperti kebijakan daerah, adanya fragmentasi dalam perencanaan dan penggangaran, pengorganisasian dan penggerakan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan anak.Kesimpulan : Perlu dilakukan upaya stewership dan leadership, perlu adanya skala prioritas perencanaan dan penganggaran di bidang kesehatan, dan perlunya kerja sama dengan pihak lain (rumah sakit) untuk melakukan on the job training dalam di bidang kebidanan.Kata Kunci : Risiko Tinggi Kehamilan, Pelatihan.
Partisipasi Kader Jumantik dalam Upaya Meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Puskesmas Talang Betutu Kaulam Miryanti; Iwan Stia Budi; Asmaripa Ainy
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.939 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2016.7.3.168-173

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Berdasarkan data dari laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Palembang tahun 2015 Angka Bebas Jentik Demam Berdarah Dengue (ABJ-DBD)paling rendah dari seluruh puskesmas yang ada di Kota Palembang yaitu Puskesmas Talang Betutu sebesar 50,9%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis partisipasi kader jumantik dalam upaya meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Puskesmas Talang Betutu.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan tahun 2016 melalui wawancara mendalam kepada 10 informan yang terdiri dari Penanggung Jawab Program DBD di puskesmas, kepala kelurahan dan kader jumantik. Dilakukan analisis isi dan triangulasi (sumber, metode, dan teori).Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian ditinjau dari faktor individu (pengetahuan dan motivasi) kader belum memiliki pengetahuan serta motivasi yang cukup dalam upaya meningkat ABJ dan pada faktor organisasi (kepemimpinan dan manajemen program) sudah cukup baik .Kesimpulan: Kader jumantik belum berdaya dan berpartisipasi aktif dalam upaya meningkatkan ABJ di Puskesmas Talang Betutu. Saran penelitian ini sebaiknya seluruh stakeholder berkoordinasi untuk meningkatkan pemberdayaan dan partisipasi aktif kader jumantik.
Analisis Kinerja Petugas Pelaksana Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Balita dan Anak Prasekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Keramasan Muhammad Rizki; Iwan Stia Budi; Suci Destriatania
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.086 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2016.7.3.182-190

Abstract

Latar Belakang: Cakupan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) balita dan anak prasekolah di Puskesmas Keramasan Kecamatan Kertapati dalam kurun waktu 2 tahun terakhir (tahun 2013 dan 2014) belum mencapai target Rencana Strategi Dinas Kesehatan Kota Palembang. Tingkat keaktifan petugas pelaksana SDIDTK di wilayah kerja Puskesmas Keramasan yaitu 78%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kinerja petugas pelaksana SDIDTK balita dan anak prasekolah di wilayah kerja Puskesmas Keramasan Kecamatan Kertapati tahun 2015.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel adalah petugas pelaksana SDIDTK, berjumlah 88 orang yang dipilih secara simple random sampling. Pengambilan data dilakukan di wilayah Puskesmas Keramasan pada tahun 2015 menggunakan kuesioner. Analisis dilakukan dengan menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik berganda.Hasil Penelitian: Ada hubungan pengetahuan (p=0,000), motivasi (p=0,016), sarana prasarana (p=0,000), dana (p=0,001), dan sistem pengawasan (p=0,002) dengan kinerja petugas pelaksana SDIDTK. Tidak ada hubungan imbalan (p=0,599) dengan kinerja petugas pelaksana SDIDTK. Faktor yang paling berhubungan dengan kinerja petugas pelaksana SDIDTK adalah pengetahuan (Exp(B) = 76,262).Kesimpulan: Kinerja petugas pelaksana dalam pelaksanaan SDIDTK belum mencapai target yang ditetapkan Kementerian Kesehatan RI tahun 2008 dan hal ini dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, motivasi, sarana prasarana, dana dan sistem pengawasan. Diharapkan kepada pemerintah dalam hal ini Puskesmas Keramasan dan Dinas Kesehatan Kota Palembang sebagai pemegang kebijakan untuk melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan kinerja petugas pelaksana dalam pelaksanaan SDIDTK.
Analisis Kinerja Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas dalam Meningkatkan Cakupan PHBS Rumah Tangga di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Palembang Sri Lestari; Iwan Stia Budi; Rini Mutahar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.839 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2016.7.3.191-197

Abstract

Latar Belakang: Cakupan PHBS rumah tangga Kota Palembang tahun 2014 yakni sebesar 64.36% hal ini belum mampu memenuhi target capaian yang ditetapkan oleh pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan Kota Palembang tahun 2014 yakni 70% rumah tangga ber-PHBS dengan persentase puskesmas di Kota Palembang yang belum mampu memenuhi target cakupan PHBS Rumah Tangga tahun 2014 mencapai 56,41% (22 Puskesmas). Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan Promosi Kesehatan terutama cakupan PHBS rumah tangga tingkat puskesmas salah satunya berkaitan dengan kinerja petugas promosi kesehatan.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Responden penelitian ini adalah 38 petugas promosi kesehatan dari 38 Puskesmas di wilayah kerja kota Palembang. Analisis dilakukan dengan menggunakan uji chi-square.Hasil Penelitian: Data hasil analisis univariat menunjukkan 57,9% petugas memiliki kinerja yang baik. Hasil uji bivariate menunjukkan hasil bahwa pengetahuan (p=0,027), motivasi (p=0,010), kompensasi (p=0,021), dan iklim organisasi (p=0,015) memiliki pengaruh terhadap kinerja petugas promosi kesehatan dalam meningkatkan cakupan PHBS rumah tangga.Kesimpulan: Kinerja petugas promosi kesehatan dalam meningkatkan cakupan PHBS rumah tangga dipengaruhi oleh pengetahuan, motivasi, kompensasi dan iklim organisasi.
Hubungan Lingkungan Fisik Rumah dan Karakteristik Responden dengan Penyakit Kusta Klinis di Kota Bandar Lampung Moga Aryo Wicaksono; Achmad Fickry Faisya; Iwan Stia Budi
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2015): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.25 KB)

Abstract

Latar Belakang: Bandar Lampung merupakan ibu kota dari Provinsi Lampung dengan tingkat prevalensi kusta yang masih tinggi. New Case Detection Rate (NCDR) atau penemuan baru penderita Kusta di Kota Bandar Lampung dari tahun 2009-2014 setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Tahun 2009 ditemukan 20 kasus selanjutnya terjadi peningkatan tiap tahunnya dan menjadi 22 kasus di tahun 2014. Studi ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lingkungan fisik rumah dan karakteristik responden dengan penyakit kusta klinis.Metode: Desain penelitian menggunakan case control study. Jumlah sampel sebanyak 60 terdiri dari 20 kasus dan 40 kontrol dengan sampel untuk kasus adalah penderita kusta yang terdapat di 14 Puskesmas Kota Bandar Lampung sedangkan kontrol adalah tetangga kasus (Population Based Control). Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik chi-square. Hasil Penelitian: Hasil bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pendidikan, pekerjaan, personal hygiene, sosial ekonomi, kepadatan hunian dan luas ventilasi (uji chi square, semua p <0.05). Tidak ada hubungan antara jenis kelamin, umur dan kelembaban (uji chi square, semua p >0.05). Variabel air bersih bersifat homogen pada semua hasil sampel bernilai negatif maka tidak dapat dilakukan analisis bivariat. Kesimpulan: Kejadian penyakit kusta di Kota Bandar Lampung berhubungan dengan faktor pendidikan, pekerjaan, personal hygiene, sosial ekonomi, kepadatan hunian dan luas ventilasi. Saran penelitian ini ialah memberikan edukasi dan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai penyakit kusta, terutama kepada masyarakat yang di lingkungannya terdapat penderita kusta dan memotivasi penderita kusta untuk berobat secara tuntas. Kata Kunci: Kusta, Bandar Lampung, lingkungan fisik rumah, karakteristik responden
Peran Kemitraan Sektor Kesehatan dan Non Kesehatan dalam Perluasan Kepesertaan JKN di Kabupaten Banyuasin Widya Naralita; Iwan Stia Budi; Dian Safriantini
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Mayarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.125 KB)

Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan data kepesertaan JKN BPJS Kesehatan Palembang persentase kepesertaan yang terendah adalah Kabupaten Banyuasin, yaitu sebesar 36,33% (peserta terdaftar 338.075 orang/penduduk 930.523 orang). Salah satu strategi dalam perluasan kepesertaan adalah keterpaduan antar instansi (kemitraan dengan sektor lain). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peran kemitraan sektor kesehatan dan non kesehatan dalam perluasan kepesertaan JKN di Kabupaten Banyuasin.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi. Analisa data yang digunakan adalah analisis isi. Hasil Penelitian: Kemitraan yang terjalin antara sektor kesehatan dan non kesehatan dengan BPJS Kesehatan dalam perluasan kepesertaan JKN ini memiliki tipe kemitraan, yaitu Partnerships. Terdapat komunikasi yang terjalin rutin dan baik dan beberapa kegiatan yang direncanakan bersama belum terealisasikan. Kemitraan ini memiliki MoU dan SK, tapi tidak diturunkan ke instansi-instansi terkait. Keikutsertaan pemangku kepentingan utama sudah baik, dan mitra bersikap fleksibel dengan adanya perubahan peraturan maupun tugas. Visi misi bersama khusus perluasan kepesertaan tidak tertuang dalam bentuk tertulis, tidak ada dokumen tertulis mengenai pembagian peran dan masih ada pihak yang belum yakin bahwa UHC Tahun 2019 akan tercapai.Kesimpulan: Kemitraan yang terjalin antara sektor kesehatan dan non kesehatan dengan BPJS Kesehatan dalam perluasan kepesertaan JKN sudah berjalan. Namun, masih ada kekurangan. Saran penelitian ini adalah sebaiknya kesepakatan visi misi bersama dan pembagian peran dituangkan dalam bentuk tertulis. Hendaknya pemerintah daerah meneruskan MoU kepada pihak instansi terkait serta terjalinnya koordinasi yang baik antar mitra.
Analisis Partisipasi Kader Jumantik dalam Upaya Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Indralaya Yusvita Rahayu; Iwan Stia Budi; Yeni
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.707 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2017.8.3.200-207

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang banyak dijumpai di daerah tropis dan sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Pemerintah membutuhkan partisipasi masyarakat dalam upaya pengendalian DBD (jentik nyamuk) melalui pemeriksaan jentik secara berkala dan berkesinambungan serta menggerakan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat diperlukan adanya kader jumantik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi kader jumantik dalam penanggulangan DBD.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah kader jumantik di wilayah kerja Puskesmas Indralaya berjumlah 86 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, analisis bivariat menggunakan uji chi square, dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda model prediksi.Hasil Penelitian: Hasil analisis uni chi square menunjukkan bahwa ada hubungan antara pekerjaan (p=0,005), motivasi (p=<0,0001), komunikasi (p=<0,0001), penghargaan (p=0,0001), dan kerjasama (p=<0,0001) dengan partisipasi kader jumantik, namun tidak ada hubungan antara usia (p=0,088) dan pendidikan (p=0,522) dengan partisipasi kader jumantik. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang memiliki hubungan kemaknaan paling kuat dengan partisipasi kader jumantik di wilayah kerja Puskesmas Indralaya adalah penghargaan (PR=9,093;95%CI=1,493-55,396).Kesimpulan: Faktor yang paling dominan terhadap partisipasi kader jumantik diwilayah kerja Puskesmas Indralaya adalah penghargaan. Saran peneliti bagi pihak puskesmas adalah memberikan insentif kepada para kader jumantik agar keaktifan partisipasi kader dapat meningkat.
Residential Factors of Pneumonia: A Literature Review Yustini Ardilla; Indah Purnama Sari; Iwan Stia Budi
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 10 No. 3 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM)
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.564 KB) | DOI: 10.26553/jikm.2019.10.19.147-152

Abstract

Pneumonia remains a problem among children around the world and become deadly disease among children under five years of age. It contributed 16% of 5,6 millions death of children.UNICEF stated that 24000 children were dead because of pneumonia each day. this study aim was to explain residential factors of Pneumonia. This was a literature review from some journals and books. unadequate healthy house take part in spreading Pneumonia among children. Improving residential environment could be prioritized to prevent Pneumonia spreading bigger. Keywords: children pneumonia, residential