Imelda G Purba
Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Determinan Kejadian Hipertensi di Puskesmas Merdeka Kota Palembang Vinna Rahayu Ningsih; Imelda G Purba; Achmad Fickry Faisya
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2012): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.199 KB)

Abstract

Latar Belakang : Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang tidak secara langsung membunuh penderitanya, tetapi melalui komplikasinya bersifat fatal seperti pada mata, jantung, ginjal dan otak. Hipertensi pada dasarnya akan menggurangi harapan hidup para penderitanya. Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor tiga di dunia dan hampir 1 milyar orang atau 1 dari 4 orang dewasa menderita hipertensi. Dari data Dinkes kota Palembang, kasus hipertensi tertinggi terdapat di Puskesmas Merdeka, sebesar 5.806 kasus tahun pada 2011.Metode : Jenis penelitian ini adalah metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh keseluruhan pasien Puskesmas Merdeka Kota Palembang yang berobat pada saat penelitian. Teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Responden diwawancarai dengan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik variabel yang berhubungan secara signifikan terhadap kejadian hipertensi yaitu umur (p=0,0001), riwayat keluarga hipertensi (ρ=0,025), konsumsi rokok (p=0,031), konsumsi kopi (ρ=0,045), penggunaan pil kontrasepsi (ρ=0,01), obesitas (ρ=0,011), olahraga (ρ=0,011) dan konsumsi garam berlebih (ρ =0,001). Sedangkan yang tidak memiliki hubungan yaitu jenis kelamin (ρ=0,038), konsumsi alkohol (ρ= 0,740) dan penggunaan pil kontrasepsi (ρ=0,821).Kesimpulan : Penulis menyarankan melakukan penyuluhan yang rutin yang disertai dengan pemeriksaan tekanan darah pada peserta penyuluhan, penyediaan leaflet, poster, dll, dan untuk masyarakat diharapkan melakukan pemeriksaan berkala tekanan darah khususnya penderita hipertensi dan diharapkan penerapan pola makan dan pola hidup sehat.Kata Kunci : Hipertensi, Determinan
Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada Operator Pabrik Gula PT.PN VII Cinta Manis Tahun 2013 Dewi Gurusinga; Anita Camelia; Imelda G Purba
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2015): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Association of Public Health Scholars based in Faculty of Public Health, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.416 KB)

Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan terhadap 18 operator pabrik gula di PT.PN VII Cinta Manis diperoleh hasil bahwa 83,33% operator mengalami kelelahan kerja. Kelelahan tersebut memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja, sehingga untuk mencegah hal ini penting diketahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kelelahan kerja.Metode: Menggunakan desain potong lintang (cross sectional). Sampel penelitian sebanyak 63 operator dari total 138 operator. Uji statistik menggunakan Chi Square untuk melihat adanya hubungan antara variable independen (usia, masa kerja, riwayat penyakit, status gizi, kebisingan, suhu, dan shift kerja) dengan variable dependen (kelelahan) dan uji regresi logistik untuk melihat faktor yang paling berhubungan dengan kelelahan.Hasil Penelitian: Hasil uji statistik menunjukkan sebagian besar operator mengalami kelelahan kerja yaitu 71,4%. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa kebisingan (p value = 0,008), suhu (p value = 0,001), shift kerja (p value = 0,048) memiliki hubungan dengan kelelahan kerja. Hasil uji chi square juga menunjukkan bahwa usia (p value = 0,599 ), masa kerja (p value = 0,535), status gizi (p value = 1.000), riwayat penyakit (p value = 0,195), tidak memiliki hubungan dengan kelelahan kerja. sedangkan hasil uji regresi logistic menunjukkan bahwa shift kerja adalah faktor yang paling berhubungan dengan kelelahan kerja (RP = 11,900).Kesimpulan: Variabel yang berhubungan dengan kelelahan kerja adalah kebisingan, suhu dan shift kerja.Variabel yang tidak berhubungan dengan kelelahan kerja adalah umur, masa kerja, status gizi, dan riwayat penyakit. Faktor yang paling berhubungan dengan kelelahan kerja adalah shift kerja.Kata Kunci: Operator, kelelahan, faktor-faktor