Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengelolaan Sampah Berbasis Peran Serta Masyarakat di Desa Kalibeber, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo Sri Wahyuning; S Sunarto; W Wiryanto
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2017: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.544 KB)

Abstract

Permasalahan tentang sampah tidak hanya terjadi di wilayah perkotaan, di pedesaan sampah sudah menjadipersoalan yang kompleks juga. Salah satunya adalah di Desa Kalibeber, Kecamatan Mojotengah, Wonosobo. Limbah darirumah tangga selalu dibuang ke sungai, sehingga saat ini di desa jarang ditemui sungai yang bersih tanpa sampah. Timbulansampah yang dibuang ke sungai ini menjadi persoalan yang serius di Desa Kalibeber karena menyebabkan sungai menjadikotor.Dengan jumlah penduduk Desa Kalibeber yang berjumlah 10.254 jiwa, maka dihasilkan 4.101,6 kg timbulansampah setiap hari. Timbulan sampah yang tidak ditangani dengan baik menimbulkan dampak langsung diantaranya adalahberbagai penyakit seperti penyakit diare, penyakit kulit serta gangguan pernafasan. Sedangkan dampak tidak langsungnyaadalah bahaya banjir. Arus air sungai akan terhambat karena terhalang timbunan sampah yang ada di sungai. Kompleksitaspermasalahan persampahan semakin meningkat seiring dengan perkembangan Desa Kalibeber, sehingga perlu mengkajimodel pengelolaan sampah di Desa Kalibeber.Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi jenis dan volume sampah (2) Mengkaji bagaimana pengolahansampah dan (3) Mengkaji model pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Desa Kalibeber, Kecamatan Mojotengah,Wonosobo. Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yakni penelitian yang bermaksud mendeskripsikan suatu fenomena.Pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara, observasi, kelompok diskusi terfokus, dan studi dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis sampah organik meliputi sisa memasak, sisa makanan, kulit buah, sayur- mayur, daun, ampas kelapa, jerami, dan lain-lain. Sampah anorganik yaitu kertas, kardus, duplek, gelas/botol plastik,kantong plastik, plastik bekas bungkus makanan, bekas sabun, mie, snack, bekas pestisida, kaca, gelas/botol kaca, besi, silet,pembalut, dan lain-lain. Rata-rata volume sampah yang timbul tiap harinya mencapai 265,8 kg sampah organik, 1.010,4 kgsampah anorganik dan 88,6 sampah residu. Pengolahan sampah organik dengan teknik pengomposan/komposting. Prosespengomposan memakai laktomanyon atau bakteri pengurai. Sampah anorganik dikumpulkan di bank sampah dan didaurulang menjadi kerajinan tangan. Model pengelolaan sampah terpadu di Desa Kalibeber meliputi 5 aspek yaitu aspekoperasional, aspek lembaga/organisasi, aspek peran serta masyarakat, aspek pembiayaan dan aspek peraturan.Kata kunci: pengelolaan sampah, peran serta masyarakat.
Struktur Komunitas Flora Mangrove di Pancer Cengkrong Kabupaten Trenggalek Niken Sawitri; S Sunarto; W Wiryanto
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2018: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.394 KB)

Abstract

Mangrove merupakan hutan yang habitatnya di daerah perairan, ekosistem pantai, dan merupakan sumber daya alam yang sangat potensial. Keanekaragaman mangrove bukan hanya kemampuannya untuk beradaptasi dengan lingukungan, tetapi tidak terlepas dari campur tangan manusia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui struktur komunitas flora di kawasan Pancer Cengkrong, Kabupaten Trenggalek. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2017 dengan metode plot/transek pada 3 stasiun pengamatan. Setiap stasiun di buat sebanyak 10 petak (plot), setiap plot dibuat sub petakberukuran 10 x 10 m, untuk mengetahui kondisi mangrove maka dilakukan perhitungan kerapatan, luas penutup, frekuensi, indeks dominansi, dan indeks nilai penting. Pengukuran faktor lingkungan meiputi salinitas, suhu, pH, DO, dan tekstur tanah. Hasil penelitian, diketahui bahwa jenis mangrove yang memiliki kerapatan tertinggi yaitu Rhizophora apiculata42,72, dan untuk nilai luas penutup tertinggi yaitu Sonneratia alba sebesar 839,47 m2 untuk nilai frekuensi tertinggi jugaSonneratia alba 32,55%.Sedangkan nilai dominansi tertinggi dimiliki oleh jenis Avicennia lunata 58,53%. Kisaran suhu di Pancer Cengkrong yaitu 27-310C, sama halnya dengan kisaran salinitas yaitu 26,1 ppt. Simpulan dari penelitian ini adalah Rhizophora apiculata yang mendominansi di tempat penelitian, dan memiliki sifat tanah lumpur berpasir, ini yang menyebabkan jenis Rhizophora apiculata banyak ditemukan dibandingkan dengan jenis lainnya.