Dewi Yuniar
Universitas Achmad Yani Banjarmasin

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGGUNAAN KAPUR GAMPING SEBAGAI BAHAN PENGISI CAMPURAN LASTON AC – WC (GRADASI HALUS) Dewi Yuniar; Dini Utami
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil TRANSUKMA Vol. 1 No. 01 (2015): Jurnal Penelitian TRANSUKMA
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (906.952 KB)

Abstract

Semakin banyaknya permintaan perkerasan lentur mengakibatkan kebutuhan material meningkat. Bahan pengisi (filler) pada spesifikasi 2010 Divisi 6 menggunakan abu batu. Abu batu seringkali sulit untuk diperoleh. Hal ini memberikan inovasi bahan dasar filler berasal dari kapur gamping. Penelitian ini dimulai dengan persiapan pemilihan atau pengambilan benda uji baik agregat kasar, agregat halus, dan bahan tambah yang akan digunakan. Benda uji diperoleh kemudian melakukan pemeriksaan laboratorium meliputi analisis saringan, berat jenis dan penyerapan material serta uji ketahanan material dengan mesin abrasi (Los angeles). Hasil pengujian tersebut dianalisis berdasarkan standar analisis gradasi agregat yang diisyaratkan. Tujuan penelitian ini untuk menentukan prosentasi penggunaan masing-masing material sehingga diperoleh nilai perkiraan kadar aspal optimum (PB). Digunakan 6 benda uji dan sebanyak 12 benda uji kombinasi antara abu batu + kapur gamping, untuk mendapatkan pengaruh penggunaan filler gamping terhadap sifat-sifat campuran pada laston AC-WC gradasi halus. Campuran marshall dengan penggunaan filler gamping dilakukan penumbukan dengan variasi campuran 3 benda uji untuk temperatur 60ºC selama 30 menit. Berdasarkan hasil pengujian, kadar aspal optimum diperoleh 5,27%. Didapat hasil pengujian stabilitas 950,82 > 800 kg, flow 3,48 > 3,0 mm, VIM 4,65 > 3,5%, Marshall Quotient 278,71 > 250 kg/mm, rongga terisi aspal (VFB) 72,46 > 65% dan rongga diantara agregat (VMA) 15,80 > 15%. Hasil ini memenuhi persyaratan yang diisyaratkan sehingga dapat dijadikan acuan dalam pembuatan job mix formula sebagai pelaksanaan/aplikasi dilapangan.
Variasi Penggunaan Limbah Crushing Plant Bijih Besi Gunung Batu Sebagai Agregat Halus Terhadap Mutu Beton: Variation In The Use Of Stone Mountain Iron Ore Crushing Plant Waste As Fine Aggregate On The Quality Of Concrete Dewi Yuniar; Fitriansyah Fitriansyah; Adi Susetyo Dermawan; Hadi Surya Wibawanto Sunarwadi; Teten Suparto
Media Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11 No. 2 (2023): Media Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/mits.v11i2.4758

Abstract

The increasing demand for concrete as a construction material has resulted in the depletion of natural resources. This motivates the construction industry to continue to innovate in the manufacture of concrete. The utilization of iron ore waste as a substitute for fine aggregate is one of the solutions. This study aims to determine the optimum composition of iron ore waste as a substitute for fine aggregate on compressive test strength and economic value of concrete mix materials. This study used coarse aggregate from the quarry location of Mount Batu PTP Pelaihari District, Tanah Laut Regency, fine aggregate from the iron ore crushing plant location from the stockpile of Perusda Baratala and ex. Palangkaraya. The testing at the UPT Construction Material Testing Laboratory DPUPRP Tanah Laut Regency, South Kalimantan Province. The results showed that concrete using fine aggregate/sand ex. Palangkaraya has a concrete quality of K-235.94 kg/cm2 or fc'= 19.583 Mpa. As a result, it was found that the concrete mixes were more efficient than the concrete mixes used in the concrete batching plant, and that the concrete mixes were more efficient than the concrete mixes used in the concrete batching plant AK (Coarse aggregat) 54%: AH (fine aggregates) 45% has a concrete quality of K-257.29 kg/cm2 or fc'= 22.849 Mpa. This shows that iron ore waste fine aggregate can be used in concrete mixes