Indah Puspitasari
Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FUNGSI MITOS “SEDEKAH BUMI” TEORI WILLIAM. R. BASCOM Rinawati; Indah Puspitasari
Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra) Vol. 7 No. 3 (2022): JURNAL BASTRA EDISI JULI-SEPTEMBER 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Halu Oleo Kampus Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.217 KB) | DOI: 10.36709/bastra.v7i3.4

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk  mengetahui fungsi mitos “Sedekah Bumi” teori William. R. Bascom. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah primer dan sekunder. Data dalam penelitian ini adalah kutipan-kutipan atau episode-episode yang ada dalam sastra lisan yang mengandung fungsi mitos cerita “Sedekah Bumi”. Adapun objek penelitian meliputi mitos Sedekah Bumi “Nyadranan” di Kabupaten Bojonegoro. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, perekaman, pencatatan, dan dokumentasi. Pada teknik analisis data dilakukan transkripsi data, terjemahan data, identifikasi data, pengklasifikasian data, dan penganalisisan data. Penelitian mitos cerita  “Sedekah Bumi”  di kabupaten Bojonegoro menghasilkan fungsi cerita Mitos Sedekah Bumi “nyadranan” memiliki lima fungsi yaitu (1) sebagai sebuah bentuk hiburan, (2) sebagai alat pengesahan pranata-paranata dan lembaga-lembaga kebudayaan, (3) sebagai alat pendidikan anak-anak, (4) sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota kolektifnya, dan (5) meningkatkan perasaan solidaritas suatu kelompok. selain itu juga menghasilkan nilai kearifan lokal yang terdiri dari lima nilai, seperti: (1) mampu bertahan terhadap budaya luar, (2) memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar, (3) memiliki kemampuan mengintegrasi unsur-unsur budaya luar ke dalam budaya asli, (4) mempunyai kemampuan mengendalikan, (5) mampu memberikan arah pada perkembangan budaya. Setelah melakukan penelitian, mengumpulkan data kemudian mengalisisnya, diperoleh simpulan, yakni, terdapat banyak nilai positif yang berdampak ke masyarakat karena adanya fungsi mitos cerita Sedekah Bumi di kabupaten Bojonegoro.
KEJELASAN TUTURAN PADA STATUS AKUN TWITTER @SBYUDHOYONO Siti Rohani; Indah Puspitasari
Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra) Vol. 7 No. 3 (2022): JURNAL BASTRA EDISI JULI-SEPTEMBER 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Halu Oleo Kampus Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.674 KB) | DOI: 10.36709/bastra.v7i3.6

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui kejelasan tuturan Susilo Bambang Yudhoyono Pada Status Akun Twitternya. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode simak. Cara yang digunakan untuk memeroleh data dilakukan dengan menyimak secara lisan tetapi juga secara tertulis. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, kalimat tuturan Susilo Bambang Yudhoyono telah memenuhi prinsip kejelasan. Dilihat dari konteks media yang menghubungkan penutur dengan petutur, Twitter merupakan media sosial yang memiliki fungsi komunikasi dan juga media ekspresi. Kegiatan komunikasi ini menuntut agar terjadi kesepahaman antara penutur dan petutur. Berdasarkan data yang telah dihimpun dan dianalisis menggunakan Teori Retorika Tekstual, peneliti menarik simpulan bahwa, kejelasan tuturan Susilo Bambang Yudhoyono dapat dilihat pada data yang dihimpun peneliti. Sebanyak 126 data menerapkan Prinsip Kejelasan, hanya 14 data yang bertentangan dengan prinsip kejelasan karena penerapan Prinsip ekonomi yang berlebihan. Penerapan Prinsip Kejelasan ini ditunjukkan dengan tuturan Susilo Bambang Yudhoyono yang dapat dipahami dengan cepat dan mudah. Oleh karena itu, petutur tidak akan kesulitan memahami ataupun salah menginterpretasi maksud tuturan Susilo Bambang Yudhoyono.