Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Keragaman dan Kemajuan Genetik Galur F4 Kedelai (Glycine max L. Merryl) di Dataran Tinggi Arvita Netti Sihaloho; Wahyunita Sitinjak
Agrin Vol 25, No 2 (2021): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2021.25.2.650

Abstract

Dataran tinggi memiliki suhu rendah dan cahaya matahari yang sedikit sehingga pertumbuhan kedelai kurang optimal. Belum adanya varietas unggul dataran tinggi berbiji besar, tahan suhu rendah dan tahan tanah masam, maka dilakukan persilangan dan seleksi untuk mendapatkan varietas unggul. Keragaman genetik merupakan salah satu parameter genetik yang menentukan untuk dapat dilakukan seleksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keragaman genetik dan kemajuan genetik harapan (KGH) pada galur F4 kedelai yang ditanam di dataran tinggi. Penelitian ini dilaksanakan mulai Juni sampai Agustus 2020 di Desa Karang Bangun Rambung Merah Kecamatan Pematangsiantar, Kabupaten Simalungun dengan ketinggian tempat 500 – 550 mdpl. Penelitian menggunakan Rancangan Augmented. Jarak tanam yang digunakan 20 cm x 30 cm. Karakter yang diamati dan dianalisa data adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah cabang, jumlah polong, umur panen, bobot biji pertanaman dan bobot 100 butir. Data yang diamati untuk setiap individu tanaman dilakukan untuk mencari ragam genetik, koefisien keragaman genetik (KKG), kemajuan genetik harapan (KGH) dan nilai duga heritabilitas arti luas (h2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa KKG karakter tinggi tanaman dan jumlah cabang memiliki nilai rendah, sedangkan karakter umur panen dan bobot biji pertanaman memiliki KKG tinggi. Heritabilitas semua karakter yang diamati bernilai sedang hingga tinggi, Karakter umur berbunga dan jumlah polong memiliki nilai heritabilitas dan kemajuan genetik tinggi. Seleksi dilakukan berdasarkan karakter jumlah polong karena memiliki nilai heritabilitas dan KGH tinggi. Hasil seleksi berdasarkan karakter jumlah polong mendapatkan 20 genotipe terpilih.Kata Kunci: genotipe, heritabilitas, kemajuan genetik, keragaman genetik.
Analysis the Use of Gempur 480 SL Chemicals on the Mortality of Weed Types Simon Sidabukke; Rozalina Rozalina; Wahyunita Sitinjak; Jonni Sinaga
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 10 (2023): October
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i10.4855

Abstract

This study aims to determine the types of weeds that can be controlled or destroyed using the chemical Gempur 480 SL at PT. Toba Pulp Lestari Estate Tele. The method used in this research is a field survey method at 3 different masl by means of purposive sampling. Based on the research that has been done, it shows that the treatment of weed types found in Estate Tele is dominated by sedge weeds such as Cyperus rotundus and broad leaf weeds such as Boreria latifolia, Climedia hirta and Melastoma malabathtricum, while narrow leaf weeds such as Petridium (elephant fern), Stenochlaena (Vegetable ferns), Dicranopteris linearis (Wire ferns) are relatively few compared to sedge weeds and broadleaf weeds. The use of the concentration of the hebicide Gempur 480 SL of 1.25% can suppress weed growth where the percentage of dead weeds is higher. Weeding rounds have a significant effect on the percentage of weeds that die and the percentage of weeds that don't die. The highest percentage of weeds that died was in Weeding Round 3 (WR3). The interaction of herbicide concentrations and weeding rounds had a significant effect on the percentage of live weeds and the percentage of weeds that were not alive. The increase in the percentage of dead weeds will increase with the increasing concentration of the herbicide Gempur 480 SL, especially if the increased concentration of the herbicide Gempur is combined with Weeding Round 2 (WR2).