Jaenam Jaenam
Universitas PGRI Sumatera Barat

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KENDALA-KENDALA DALAM PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELASX IPS 3 SMAN 2 TEBO Rindi Antika; Zulfa Zulfa; Jaenam Jaenam
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 7, No 2 (2022): Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v7i2.37761

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan model everyone is a teacher here di Kelas X IPS 3 SMA Negeri 2 Tebo, mendeskripsikan kendala-kendala dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan menggunakan model everyone is a teacher here, dan mendeskripsikan upaya-upaya untuk menanggulangi kendalakendala dalam menerapkan model everyone is a teacher here di kelas X IPS 3 dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian ditemukan bahwa: 1) Model pembelajaran everyone is a teacher here sudah digunakan oleh guru sejarah dalam kegiatan belajar mengajar bisa dilihat dari RPP yang telah dibuat. 2) Kendala yang terjadi adalah dari faktor guru seperti keterbatasan waktu, pertanyaan yang diajukan menyimpang dan banyak peserta didik yang takut untukmengemukakan pendapatnya di depan kelas sedangkan faktor dari peserta didik adalah peserta didik merasa tidak percaya diri untuk berbicara di depan kelas, rendahnya minat dan motivasi belajar peserta didik dan lebih suka guru yang menjelaskan materi. 3) Upaya untuk mengatasi kendala tersebut adalah utuk kelas yang besar, guru bisa membagi kelompok untuk mempersingkat waktu, guru harus mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik agar lebih semangat dalam belajar, untuk peserta didik yang masih takut untuk berbicara di depa kelas, boleh bertanya dengan teman sekelompoknya dan boleh menjadi jawabannya di buku maupun internet. Bedasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan dengan model everyone is a teacher here dapat membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan mampu berfikir kritis.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT Yulia Zanna; Kaksim Kaksim; Jaenam Jaenam
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 7, No 2 (2022): Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v7i2.38913

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi oleh kurangnya pemahaman dan keaktifan peserta didik di saat memakai model pembelajaran konvensional membuat terhambat dikarenakan pembelajaran yang monoton. Adapun tujuan penelitian ini  digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang ada dalam penelitian yaitu sebagai berikut: 1 Mendeskripsikan Penerapan Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share Pada Mata Pelajaran Sejarah Di Kelas XI IPS 1 SMA N 1 Lembah Melintang. 2 Mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi guru dalam penerapan Model Think Pair Share di Kelas XI IPS 1 SMA N 1 Lembah Melintang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif karena kegiatan dalam penelitian yaitu menggambarkan dan menginterpretasikan keadaan dalam pelaksanaannya. Hasil Penelitian ini ditemukan bahwa Model pembelajaran Think Pair Share ini membuat peserta didik lebih bersemangat dan antusias dibandingkan dengan model pembelajaran yang lainnya. Yang mana peserta didik yang sebelumnya lebih kepada bersifat individu tapi sekarang dengan adanya model Think Pair Share ini peserta didik jadi lebih banyak berbagi dan bertukar pendapat kepada teman kelompok atau pasangannya. Dari sisi kendala atau pun hambatan yang dirasakan saat menerapkan Model Pembelajaran Think Pair Share ini adalah dalam hal pembagian kelompok atau pasangan, yang mana perlu adanya waktu. Kemudian dalam mengontrol suasana kelas agar tidak adanya peserta didik yang ribut dan juga tidak menggangu proses belajar kelas lain yang lagi belajar. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Think Pair Share ini cocok untuk diterapkan di kelas XI IPS 1 meskipun terdapat beberapa kendala yang dihadapi pada saat penerapan model ini.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI KELAS X.2 TINGKAT ULYA PONDOK PENDIDIKAN ISLAM DARUL 'ULUM PADANG Nurul Septia Parlina; Kaksim Kaksim; Jaenam Jaenam
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 7, No 2 (2022): Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v7i2.37435

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurang mendukungnya model pembelajaran yang ada di sekolah, kurang aktif nya siswa didalam kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung, oleh karena itulah guru menggunakan model pembelajaran yang baru, yaitu model Pembelajran STAD, supaya siswa lebih aktif, kreatif, dan Inovatif dalam belajar sejarah. Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah Merancang Pembelajaran Sejarah dengan menggunakan model pembelajaran STAD, mengetahui Langkah-langkah Penerapan Pembelajaran Sejarah dengan menggunakan model pembelajaran STAD, dan mengetahui Kendala-kendala yang di hadapi selama melaksanakan pemebelajaran STAD. Metode penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian Deskriptif Kualitatif yaitu menggambarkan, menjelaskan, memaparkan, menginterpretasikan keadaan atau fenomena dalam pelaksanaannya penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang di pakai yaitu, yang pertama pengamatan, yang kedua studi dukumentasi ,yang ketiga adalah teknik analisis data. Hasil dari penelitian yang penulis laksanakan bahwasannya pada saat proses perancangan sudah berjalan baik karena di sekolah menyediakan apa yang penulis butuhkan dalam proses pembelajaran. Pada saat pelaksanaan belum sepenuhnya berjalan dengan baik untuk penjelasan materi mereka lebih suka di jelaskan oleh guru, dibandingan berdiskusi terlebih dahulu. Kendala-kendala yang di hadapi oleh peserta didik yaitu ketika mencari pokok bahasan materi sendiri mereka mengalami kesulitan, apalagi media mereka tidak memadai, mereka dilarang menggunakan sumber dari internet. Dengan penerapan model ini tingkat keseriusan peserta didik dalam belajar lebih bagus karena mereka dilatih untuk belajar menggali potensi mereka sendiri dangan berdiskusi tersebut, terjalinlah interaksi dan kerja sama antara peserta didik maupun guru. suasana kelas terlihat lebih hidup sehingga terciptalah kelas yang lebih kondusif. 
Strategi Guru PPKn dalam Penguatan Nilai Karakter Disiplin Belajar Perserta Didik melalui Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP Negeri 9 Kota Pariaman Farhan Farhan; Jaenam Jaenam; Reindy Rudagi
YASIN Vol 3 No 6 (2023): DESEMBER
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/yasin.v3i6.1645

Abstract

This study aims to describe the PPKn teacher's strategy design in strengthening the character values of student learning discipline through learning Education and citizenship at SMP Negeri 9 Pariaman, to describe the implementation of Civics Teacher strategies in Strengthening Discipline Character Values for Student Learning through Pancasila and Citizenship Education Learning in Middle School Negeri 9 Kota Pariaman and to reveal the obstacles experienced by Civics teachers in Strengthening the disciplinary character values of students at SMP Negeri 9 Pariaman. The type of research used in this study was qualitative research using descriptive research methods with informant subjects being school principals, curriculum representatives, Civic Education teachers and VIII/4 grade students at SMP Negeri 9 Pariaman. The data collection used included observation, interviews and documentation.The results of this study indicate that the strategy of PPKn Teachers in Strengthening Discipline Character Values of Student Learning through Pancasila and Citizenship Education Learning at SMP Negeri 9 Kota Pariaman has been applied to students, namely coming to school on time, always providing motivation before learning begins, starting and ending learning with time implementing Civics teacher strategies in strengthening disciplinary character values that have also been applied to students are teachers using habituation strategies, teachers as examples or models, teachers give rewards and teachers give punishment, these four strategies have been implemented by teachers PPKn at SMP 9 Negeri 9 Pariaman the obstacle faced by PPKn teachers in strengthening disciplinary character values is the lack of interest or awareness of students to learn and the environment in which students play, these two obstacles are the inhibiting factors for PPKn teachers in implementing strengthening the character values of school discipline learning.
The Challenge of Model A School Principal’s Performance Evaluation Using Comprehensive E-Penjelas Software Zulkifli Zulkifli; Febrina Riska Putri; Jaenam Jaenam; Weni Yulastri; Asril Asril; Azwar Azwar
JURNAL AL-TANZIM Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Nurul Jadid University, Probolinggo, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/al-tanzim.v8i2.6658

Abstract

The focus of this research is on the process of understanding comprehensive e-penjelas software as an application for evaluating the performance of school principals. This study analyzes lawsuits comprehensively using e-penjelas characteristics, namely the assessment team's characteristics, the assessment's scope, the stages of assessment, and the characteristics of the principal's performance appraisal application. This study used a quantitative approach using a Likert scale questionnaire which was distributed to the performance appraisal team for school principals in Padang City Middle School, West Sumatra Province, Indonesia, including school supervisors, school committees, MKKS (Principal Work Meeting), school principals, teachers, staffing and elements of students totaling 66 respondents. Data analysis was carried out through a descriptive statistical approach. The results of the characteristic study stated that the assessment team, the scope of the assessment, the stages of the assessment, and the characteristics of the school principal's performance assessment application in the comprehensive e-penjelas software were by user expectations in the excellent category with an ability score of 77.98%. The comprehensive use of e-penjelas software as an assessment platform for school principal performance requires infrastructure support through policy support and adequate internet access.