Ezra Dessabela Isnannisa
Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DIR/FLOORTIME UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTARA ANAK DENGAN AUTISME DAN IBU DENGAN PROFIL SENSORI BERBEDA Ezra Dessabela Isnannisa; Lia Mawarsari Boediman
Journal of Psychological Science and Profession Vol 3, No 3 (2019): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.364 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v3i3.23599

Abstract

Kesulitan menjalin komunikasi adalah salah satu fitur utama pada Autism Spectrum Disorder (ASD). Anak dengan ASD cenderung memiliki gangguan pemrosesan sensori yang berdampak pada defisit kemampuan komunikasi. Hal tersebut membuat anak membutuhkan bantuan pengasuh untuk meregulasi diri sebelum dapat menjalin komunikasi dengan orang lain. Salah satu intervensi yang membantu meningkatkan kemampuan komunikasi adalah Developmental, Individual Differences, Relationship (DIR)/Floortime. Intervensi ini mempertimbangkan keunikan profil sensori dan perkembangan functional emotional partisipan sebagai landasan pembuatan program, serta melibatkan pengasuh secara aktif. Secara lebih lanjut, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas DIR/Floortime untuk meningkatkan komunikasi antar anak usia 4 tahun 2 bulan dengan autisme dan ibu dengan profil sensori yang berbeda.  Penelitian ini menggunakan single case design dan multiple baselines across situations untuk mengevaluasi penerapan DIR/Floortime pada situasi free dan semi-structured play. Lembar Observasi Circle of Communication (CoC) digunakan untuk menghitung jumlah komunikasi dua arah yang terjalin antara anak dan ibu. Skor kapasitas perkembangan functional emotional anak dan ibu juga diukur menggunakan Functional Emotional Assesment Scale untuk mengetahui kapasitas perkembangan yang melandasi kemampuan komunikasi. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa DIR/Floortime efektif untuk meningkatkan jumlah dan kualitas komunikasi antara anak dan ibu. Setelah intervensi, anak lebih sering melakukan kontak mata, melakukan inisiasi dan respons verbal, serta tampak lebih engaged dalam berinteraksi bersama ibu. Keterlibatan aktif ibu dalam intervensi membuat ibu langsung merasakan perubahan positif pada anak saat berinteraksi. Hal tersebut memotivasi ibu yang sebelumnya cenderung pasif dalam berinteraksi untuk lebih dapat mengikuti minat dan tingkat keaktifan anak.