Keluarga dengan orang tua tunggal rentan mengalami tekanan atau situasi sulit. Agar dapat beradaptasi secara optimal, perlu dipastikan keluarga resilien. Dengan demikian, penting untuk mengetahui faktor yang berkontribusi terhadap resiliensi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran koherensi diri terhadap resiliensi keluarga dengan orang tua tunggal, yakni ibu. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan desain asosiatif. Partisipan yang terlibat dalam penelitian sebanyak 104 orang, yakni ibu yang merupakan orang tua tunggal, yang dipilih melalui convenience sampling. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah Sense of Coherence 13 (Antonovsky & Sourani, 1988) untuk mengukur koherensi diri dan Walsh Family Resilience Questionnaire (Walsh, 2012) untuk mengukur resiliensi keluarga. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi. Temuan penelitian ini menunjukkan koherensi diri berkontribusi secara signifikan dan positif terhadap resiliensi keluarga dengan orang tua tunggal, dengan kontribusi sebesar 58,2%. Temuan ini mengindikasikan pendekatan berbasis penguatan personal maupun keluarga dapat dipertimbangkan dalam memberdayakan keluarga dengan orang tua tunggal.