Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

OPTIMISME SEBAGAI MEDIATOR HUBUNGAN ISOLASI SOSIAL DENGAN DEPRESI PADA MASA PANDEMI COVID-19 Vella Fitrisia Agustina; Indah Megawati Aswin
Journal of Psychological Science and Profession Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.592 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v5i1.29593

Abstract

Pandemi Covid-19 yang melanda di hampir seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia, membuat kebijakan pembatasan sosial dan fisik diberlakukan untuk mengurangi penyebaran virus ini. Akibat dari dilakukannya isolasi sosial salah satunya adalah terjadi penurunan kondisi psikologis, yaitu depresi yang diakibatkan oleh kecemasan akan penyakit, rutinitas yang terganggu, dan kurangnya kontak sosial. Situasi yang tidak biasa membutuhkan trait positif optimisme karena individu yang optimis mengharapkan hasil akhir yang baik dalam setiap situasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana optimisme mampu menjadi mediator hubungan isolasi sosial dengan depresi pada masa pandemi Covid-19. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan teknik analisis mediator. Instrumen pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan tiga skala, yaitu Patient Reported Outcomes Measurement Information System (PROMIS) Social Isolation Short Form 4a v2.0 untuk mengukur isolasi sosial, Center for Epidemiologic Studies Depression Scale (CESD-9) untuk mengukur depresi, dan Life Orientation Test-Revised (LOT-R) untuk mengukur optimisme. Penelitian dilakukan terhadap 202 laki-laki dan perempuan, usia minimal 17 tahun, dan sedang menjalani situasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi indirect effect dengan nilai β= 0,12; SE = 0,04, (p < 0,05), pada variabel isolasi sosial dengan depresi melalui variabel optimisme, yang artinya optimisme dapat menjadi mediator hubungan isolasi sosial dengan depresi pada masa pandemi Covid-19.
Hubungan Antara Self Control dengan Kecanduan Media Sosial (Instagram) pada Siswa Kelas X di SMA Keluarga Widuri Jakarta Selatan Arsyfa Rahmanissa; Vella Fitrisia Agustina; Sri Cahya Kencana
Sulawesi Tenggara Educational Journal Vol 3 No 2: Agustus (2023)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/seduj.v3i2.497

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara self control dengan kecanduan media sosial (Instagram) pada siswa kelas X di SMA Keluarga Widuri Jakarta Selatan. Subjek dalam penelitian ini adalah 112 siswa kelas X di SMA Keluarga Widuri Jakarta Selatan. Metode pengumpulan data dalam peneletian ini menggunakan skala kontrol diri oleh Tangney, Baumeister, dan Boone (2004) untuk mengukur kontrol diri dan skala Social Media Addiction-student Form (SMA-SF), yang disusun oleh Sahin (2018) untuk mengukur kecanduan media sosial (instagram). Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi (rxy) = 0.775 dengan p = 0,000 (p < 0,050). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara kontrol diri dengan kecanduan media sosial (Instagram), sehingga Ha diterima. Koefisien determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0,600 hal tersebut menunjukkan bahwa variabel kontrol diri memiliki kontribusi sebesar 60% terhadap variabel kecanduan media sosial (Instagram) pada siswa kelas X dan sisanya 40% dipengaruhi oleh faktor lain.
Meningkatkan Self-Esteem pada Remaja Putri di Panti Asuhan Vella Fitrisia Agustina
JANITA : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36563/pengabdian.v3i2.821

Abstract

Remaja yang tinggal di panti asuhan mempunyai kondisi psikologis yang berbeda dengan remaja yang tinggal bersama orangtua. Perasaan terbuang dan membandingkan diri sendiri dengan anak yang mempunyai orangtua lengkap membuat self-esteem pada remaja penghuni panti asuhan rendah. Self-esteem merupakan salah satu kondisi psikologis yang sangat penting bagi individu karena mempengaruhi motivasi hidup dan bagaimana individu menghargai dan mencintai dirinya sendiri. Mengingat pentingnya self esteem maka tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan self-esteem pada remaja penghuni panti asuhan dengan cara psikoedukasi. Berdasarkan evaluasi pelaksanaan, kegiatan berjalan dengan lancar dapat dikatakan bahwa pengetahuan remaja panti asuhan mengenai self-esteem dan bagaimana cara meningkatkan self-esteem meningkat.