Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

GAMBARAN WORK-LIFE BALANCE PADA PASUKAN PENJAGA PERDAMAIAN INDONESIA: STUDI KUALITATIF Freddy A. R. Simanjuntak; Retno Hanggarani Ninin
Journal of Psychological Science and Profession Vol 4, No 3 (2020): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.926 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v4i3.27200

Abstract

Selain bertugas sebagai pasukan yang menengahi konflik, pasukan penjaga perdamaian (peacekeeper) Indonesia yang disebut dengan Kontingen Garuda juga berperan sebagai individu yang juga berhadapan dengan kehidupan pribadinya. Kedua peran tersebut menuntut kinerja yang seimbang, karena ketidakseimbangan dapat menyebabkan salah satunya menjadi “korban”, dalam pengertian tidak optimal dalam menjalankan perannya. Keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi atau work-life balance, diperlukan agar seseorang dapat menyeimbangkan antara pekerjaan dan aktivitas lain di luar pekerjaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran keseimbangan tersebut pada para prajurit penjaga perdamaian Indonesia yang ditinjau dari perspektif konseptual work-life balance. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam keilmuan psikologi, khususnya yang berkaitan dengan work-life balance pada konteks kerja kemiliteran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik purposive sampling, melibatkan 2 orang anggota peacekeeper Indonesia yang berusia 30 tahun dan 33 tahun. Data diperoleh menggunakaan wawancara mendalam (in depth interview) dan semi terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari empat dimensi work-life balance, dua di antaranya menunjukkan tercapainya keseimbangan. Dimensi yang belum seimbang yaitu WIPL (Work Interference with Personal Life) dan WEPL (Work Enchancement of Personal Life). Dengan demikian, partisipan belum optimal dalam mengembangkan work-life balance pada dirinya dikarenakan jenis pekerjaan yang diemban menuntut kesiapsiagaan penuh karena berada di daerah konflik, sehingga sulit membagi peran yang proporsional dalam hal pekerjaan dan kehidupan pribadi.