Sanggam Dera Rosa Tampubolon
Universitas Katolik Santo Thomas

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Riset Teknologi Pangan Dan Hasil Pertanian (RETIPA)

Pengaruh Konsentrasi Natrium Metabisulfit Dan Lama Perendaman Terhadap Mutu Keripik Kentang Sanggam Dera Rosa Tampubolon
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 1 Nomor 1
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.908 KB) | DOI: 10.54367/retipa.v1i1.905

Abstract

This study aims to determine the effect of the concentration and duration of soaking of Sodium Metabisulfite on the quality of potato chips. The study was conducted with a factorial Complete Randomized Design (CRD), which consisted of two treatment factors. The first factor concentration of Sodium Metabisulfite with the code N, consists of 4 levels, namely: N0 = 0% (control), N1 = 1%, N2 = 2% and N3 = 3%. The second factor of the immersion time with the code L, consists of 4 levels, namely: L0 = 0 minutes (control), L1 = 30 minutes, L2 = 60 minutes and L3 = 90 minutes. Data analysis was performed with LSR (Least Significant Ranges) test.The results showed that the concentration of Sodium Metabisulfite had a significantly different effect (P <0.01) on water content, ash content, protein content, and fat content. The higher the concentration of Sodium Metabisulfite, the fat content decreases, while the water content, ash content, and protein content increase. Soaking time gave a very significant effect (P <0.01) on the water content, ash content, protein content, and fat content. The longer the immersion time, the higher water content, and fat content while protein content, fat content content decrease. The interaction between Sodium Metabisulfite Concentration and soaking time had a very significant effect (P <0.01) on ash content.
Pengaruh Perbandingan Bubuk Jahe dan Cengkeh serta Lama Penyimpanan terhadap Mutu Minuman Herbal Instant Rosa Tampubolon
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 2 Nomor 2
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.422 KB) | DOI: 10.54367/retipa.v2i2.1900

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk perbandingan bubuk jahe dengan kayu manis dalam pembuatan minuman herbal instant, mengetahui lama penyimpanan terhadap kualitas mutu minuman herbal instant dan mengetahui kandungan gizi dan zat antioksidan yang terkandung dalam minuman herbal instant jahe dengan kayu manis. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Katolik Santo Thomas, Medan. Waktu Penelitian ini saya laksanakan pada bulan Maret 2021 sampai selesai. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan acak Lengkap (RAL) dalam bentuk faktorial. Faktor pertama adalah perbandingan konsentrasi Jahe dengan Kayu Manis dengan sandi (J), terdiri dari 4 taraf yaitu : J1 = Jahe : Kayu Manis = 95% : 5%, J2 = Jahe : Kayu Manis = 90% : 10%, J3 = Jahe : Kayu Manis = 85% : 15% dan J4 = Jahe : Kayu Manis = 80% : 20%. Faktor kedua adalah lama penyimpanan dengan sandi (L) terdiri dari 5 taraf yaitu : L1 = 0 hari, L2 = 6 hari, L3 = 12 hari, L4 = 18 hari dan L5 = 24 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbandingan konsentrasi jahe dengan kayu manis berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar vitamin C, total mikroba, serta berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap aktivitas antioksidan minuman herbal instant. Penggunaan persentase jahe yang semakin menurun dan persentase kayu manis yang semakin meningkat maka aktivitas antioksidan, total mikrobia minuman herbal semakin meningkat, sedangkan kadar vitamin C menurun. Perlakuan lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar vitamin C, total mikrobia, tetapi berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap aktivitas antioksidan. Semakin lama penyimpanan maka aktivitas antioksidan, total mikrobia semakin meningkat, sedangkan kadar vitamin C semakin menurun.
Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan Terhadap Mutu Teh Cascara dari Kulit Kopi Arabika (Coffea arabica) Rosa Tampubolon
Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) Volume 3 Nomor 2
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/retipa.v3i2.2687

Abstract

Salah satu komoditi ekspor perkebunan yang terbesar adalah kopi, dengan jumlah produk yang terus meningkat setiap tahunnya. Kopi arabika (Coffea arabica) paling banyak diproduksi di Jawa Barat dengan produksi rata-rata 9.736 ton dari tahun 2014 - 2018. Produk sampingan dari produksi kopi adalah ampas kopi yang menyebabkan pencemaran air dan tanah karena kadar air yang tinggi dan kandungan polifenol yang tinggi. bersifat racun bagi tanah. Pengurangan limbah ampas kopi dapat dimanfaatkan menjadi pakan ternak dan teh cascara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu pengeringan menggunakan oven konveksi terhadap karakteristik mutu teh cascara. Suhu pengeringan adalah 35 °C, 40 °C, 45 °C, 50 °C, dan 55 °C. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan suhu pengeringan dapat mempengaruhi karakteristik mutu teh cascara. Perlakuan terbaik adalah suhu pengeringan 45 °C dengan rendemen total 6,61 ± 0,06 %, kadar air 6,5705 ± 0,0272 % (b/b), kadar abu 8,2107 ± 0,3195 % (b/b), kadar polifenol 14,2828 ± 0,2086 % (berat/berat). Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa cascara komersial memiliki skor tertinggi. Ada 3 (netral) untuk rasa, 3 (netral) untuk rasa, dan 4 (suka) untuk warna.