Priscilla Dwianggita
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ETIOLOGI EFUSI PLEURA PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH, DENPASAR, BALI TAHUN 2013 Priscilla Dwianggita
Intisari Sains Medis Vol. 7 No. 1 (2016): (Available online: 1 December 2016)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1009.768 KB) | DOI: 10.15562/ism.v7i1.10

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja penyebab efusi pleura pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali tahun 2013. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif retrospektif dengan teknik pengambilan sampel systemic random sampling. Penelitian dilakukan dari bulan Agustus-September 2014. Sampel penelitian ialah 107 pasien efusi pleura yang dirawat inap selama tahun 2013. Dikumpulkan data sekunder berupa rekam medis pasien kemudian diolah dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan diagram pie.Dari 107 pasien yang diteliti, didapatkan penyebab efusi pleura, yaitu malignansi (34.6%), pneumonia (15%), TB paru (10.3%), demam berdarah (dengue haemorrhagic fever/DHF) (4.7%), komplikasi post-thoracotomy (2.8%), systemic lupus erythematous/SLE (0.9%), gagal jantung kongestif (congestive heart failure/CHF) (15.9%), gagal ginjal kronis (chronic kidney disease/CKD) (9.3%), sirosis hepar (3.7%), dan hipoalbuminemia (2.8%). Jenis cairan eksudatif (68.2%) lebih banyak ditemukan daripada transudatif. Efusi pleura eksudatif banyak disebabkan oleh malignansi (50.7%), sedangkan pada efusi pleura transudatif ialah gagal jantung congestif (50%).Dapat disimpulkan bahwa terdapat 10 penyebab efusi pleura yang ditemukan pada pasien efusi pleura selama tahun 2013 dengan penyebab terseringnya adalah malignansi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai data awal untuk penelitian selanjutnya.