Background: Domestic violence is significantly affecting children's growth and development. To recover their physical and mental, they need optimal and psychological and educational treatments continuously, but nobody can guarantee that they will be improved well after therapy. This study aims to describe the interpretation of domestic violence towards emotional intelligence in children.Methods: This quantitative research uses a retrospective descriptive study with a cross sectional study design, and the sampling technique is proportional stratified random sampling. Data were analyzed using SPSS version 17 for Windows.Results: The results showed that most forms of domestic violence were in the form of mild physical violence (93.9%), mild psychological violence (87.8%), mild sexual violence (83.7%), and mild neglect (93.9%). Based on emotional intelligence, most respondents have high self-awareness (93.9%), high emotional management (98.0%), high self-motivation (95.9%), high empathy (95.9%), and social skills. high (95.9%). There is a significant relationship between domestic violence (KDRT) and emotional intelligence (KE) in children (p <0.05).Conclusion: Domestic violence has a significant effect on children's emotional intelligence in Beraban Village, Bali, Indonesia. Latar Belakang: Kekerasan Dalam Rumah-Tangga (KDRT) sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Dibutuhkan penanganan psikologis dan edukatif secara optimal dan berkesinambungan, untuk pemulihan fisik dan mental mereka, meskipun tidak ada suatu jaminan bahwa kondisi mereka akan sepenuhnya pulih setelah menjalani proses terapi. Penelitian ini bertujuan untuk dapat menggambarkan serta menginterpretasikan pengaruh KDRT terhadap kecerdasan emosional pada anak.Metode: Penelitian kuantitatif ini menggunakan pendekatan deskriptif retrospektif dengan desain penelitian potong lintang (cross sectional) dan teknik pengambilan sampel secara proportionate stratified random sampling. Data dianalisis dengan SPSS versi 17 untuk Windows.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar bentuk KDRT dalam bentuk kekerasan fisik ringan (93,9%), kekerasan psikis ringan (87,8%), kekerasan seksual ringan (83,7%), dan penelantaran ringan (93,9%). Berdasarkan kecerdasan emosional, sebagian besar responden memiliki kesadaran diri tinggi (93,9%), pengelolaan emosi tinggi (98,0%), motivasi diri tinggi (95,9%), empati tinggi (95,9%), dan keterampilan sosial tinggi (95,9%). Terdapat hubungan yg bermakna antara kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kecerdasan emosional (KE) anak (p<0,05).Kesimpulan: Kekerasan dalam rumah tangga memiliki pengaruh yang bermakna terhadap kecerdasan emosional anak di Desa Beraban, Bali, Indonesia.