I Dewa Agung Sutanjaya Giri Nugraha
Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, RSUP Sanglah, Bali, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Faktor–faktor yang berhubungan dengan batu empedu pada Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) di RSUP Sanglah, Bali, Indonesia I Dewa Agung Sutanjaya Giri Nugraha; Made Agus Dwianthara Sueta; I Gde Raka Widiana
Intisari Sains Medis Vol. 11 No. 3 (2020): (Available online: 1 December 2020)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.868 KB) | DOI: 10.15562/ism.v11i3.809

Abstract

Background: Diabetes mellitus is a metabolic disorder characterized by hyperglycemia due to impaired insulin secretion, insulin action, or both. The purpose of this study was to determine the risk factors for gallstones formation in patients with type 2 diabetes mellitus.Methods: This study was a cross-sectional retrospective study with analytic observational design. The study samples were taken using secondary data. The sample size was determined by consecutive non-probable sampling method. A total of 47 samples were included in this study. Data were analyzed using SPSS version 17 for Windows. Results: Sex (r=0.404; p=0.005), lipid profile (r=0.323; p=0.027), and HbA1c (r=0.431; p=0.002) had a moderate relationship with the incidence of gallstones. In addition, BMI had a strong relationship with the incidence of gallstones (r=0.528; p=0,000). However, the duration of DM (r=0.291; p=0.047) had a weak relationship with the incidence of gallstones. Multivariate results showed that patients with higher BMI were 10.9 times more likely to developed gallstones and it was the most dominant risk factor for gallstones.Conclusion: There were significant relationships between sex, BMI, lipid profile, HbA1c, duration of DM with the occurrence of gallstones. BMI was proved to be a dominant risk factor.  Latar Belakang: DM merupakan kelainan metabolik dengan ciri hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor risiko terjadinya batu empedu pada pasien dengan diabetes melitus tipe 2.Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik cross-sectional retrospektif dimana sampel penelitian diambil menggunakan data sekunder dalam satuan waktu tertentu. Sampel ditentukan secara consecutive non probable sampling yaitu setiap penderita DMT2 yang memiliki rekam medis dalam periode tahun 2018 di RSUP Sanglah pada periode penelitian diambil sebagai sampel. Sebanyak 47 sampel dilibatkan dalam penelitian ini. Data dianalisis dengan SPSS versi 17 untuk Windows.Hasil: Jenis kelamin (r=0,404; p=0,005), profil lipid (r=0,323; p=0,027), dan HbA1c (r=0,431; p=0,002) memiliki hubungan sedang bermakna dengan kejadian batu empedu. Selain itu, IMT memiliki hubungan yang kuat dengan kejadian batu empedu (r=0,528; p=0,000). Namun lama waktu DM (r=0,291; p=0,047) memiliki hubungan yang lemah dengan kejadian batu empedu. Hasil multivariat menunjukkan bahwa pasien dengan BMI tinggi 10,9 kali lebih mungkin mengembangkan batu empedu dan hal tersebut merupakan faktor risiko paling dominan untuk batu empedu.Kesimpulan: ada hubungan jenis kelamin, IMT, profil lipid, Hba1c, durasi DM dengan terjadinya batu empedu. IMT merupakan faktor risiko dominan.