Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Identifikasi low back pain dan kadar asam laktat pada komunitas ojek online di Yogyakarta Rizky Wulandari; Riska Risty Wardhani
Intisari Sains Medis Vol. 11 No. 3 (2020): (Available online: 1 December 2020)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.59 KB) | DOI: 10.15562/ism.v11i3.876

Abstract

Background: Occupational diseases are caused by work and work attitudes. One of the spine's occupational diseases is low back pain (LBP), which arises because of a static position in work and is continuous. Fatigue at work can be detrimental to both the workforce and the company. One of the risks of work fatigue is the occurrence of work accidents. Increased pain in low back pain in workers is accompanied by an increase in lactic acid so that the pain is felt related to the level of fatiguePurpose: The study aimed to identify Low back pain and lactic acid levels in the online motorcycle taxi community and to determine the characteristics of Low Back Pain, types of pain, risk factors and levels of lactic acid.Methods: This research is descriptive-analytical using a retrospective approach with total sampling, which describes the socio-demographic percentage of online motorcycle taxis, external factors, LBP characteristics, pain type, and lactic acid levels. We excluded sample with spine dislocation or fracture. LBP specific test was used for LBP examination and lactic acid was measured by Roche Accutrend Plus. The data analysis test was in the form of univariate and bivariate analysis with Kendall's tau-b. P-value <0.05 was significant.Results: The incidence of non-specific LBP was 64.7% and myogenic LBP was 35.3%. There was an increase in lactic acid levels in the online motorcycle taxi community with a mean and standard deviation of 5.19 ± 1.92.Conclusion: The occurrence of LBP and increased levels of lactic acid in the online motorcycle taxi community. For further research, it is hoped that it can add to the respondents' characteristics and the number of respondents more so that a higher correlation relationship is obtained.  Latar belakang: Pekerjaan dan sikap selama bekerja dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Nyeri punggung bawah merupakan salah satu penyakit akibat kerja. Nyeri punggung bawah mengenai tulang belakang akibat posisi statis dalam bekerja dan bersifat berkepanjangan. Penyakit akibat kerja akan meningkatkan risiko terjadinya kelelahan kerja. Adanya kelelahan kerja dapat berisiko terjadinya kecelakaan akibat kerja, sehingga merugikan tenaga kerja itu sendiri maupun perusahaan. Peningkatan nyeri punggu bawah pada pekerja disertai dengan peningkatan asam laktat sehingga nyeri dirasakan berhubungan dengan tingkat kelelahanTujuan: Tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi nyeri punggung bawah (low back pain) dan kadar asam laktat pada komunitas ojek online di Yogyakarta serta untuk mengetahui karakteristik low back pain (LBP), tipe nyeri, faktor resiko dan kadar asam laktat.Metode: Penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan retrospektif dengan total sampling, yang menggambarkan persentase sosio-demografis ojek online, faktor ekternal, karakteristik LBP, tipe nyeri, dan kadar asam laktat. Responden dengan riwayat dislokasi atau patah tulang belakang tereksklusi. Tes spesifik LBP untuk memeriksa LBP dan kadar asam laktat diuji menggunakan alat Accutrend Plus Merk Roche. Analisis data berupa analisis univariat dan bivariat dengan kendall’s tau-b. Nilai p<0.05 bernilai signifikan.Hasil: Adanya kejadian LBP non spesifik sebesar 64,7% dan LBP Miogenik sebesar 35,3%. Adanya peningkatan kadar asam laktat dalam komunitas ojek online dengan rerata dan simpangan baku 5,19±1,92.Kesimpulan: Adanya kejadian LBP dan peningkatan kadar asam laktat dalam komunitas ojek online. Untuk penelitian selanjutya diharapkan dapat menambah karakteristik responden dan jumlah responden yang lebih banyak agar diperoleh hubungan korelasi lebih tinggi.
Pengaruh Pemberian Brandt Daroff Exercise Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Benign Paroxysmal Positional Vertigo : Metode Narrative Review Irni Sofiani; Gemila Reza Sugeng; Rizky Wulandari
Journal Physical Therapy UNISA Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.957 KB) | DOI: 10.31101/jitu.2016

Abstract

Benign Paroxysmal Positional Vertigo bukan merupakan suatu penyakit, tetapi merupakan kumpulan gejala atau sindrom yang terjadi akibat gangguan keseimbangan pada sistem vestibular. Brandt Daroff Exercise bertujuan meningkatkan keseimbangan pasien. Brandt Daroff Exercise untuk meningkatkan keseimbangan pada Benign Paroxysmal Positional Vertigo dimana pemberian intervensi ini bisa dilakukan kepada usia anak muda, orang dewasa, orang tua hingga lansia. Brandt Daroff Exercise ini bisa dilakukan secara mandiri dirumah dan diulang secara rutin setiap hari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Brandt Daroff Exercise Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Benign Paroxysmal Positional Vertigo. Metode penelitian ini  NarrativeReview dengan framework PICO (Population, Intervention, Comparison, Outcome). Mengidentifikasi artikel menggunakan database yang relevan (Google Schoolar, Scinedirect dan PubMed) dengan kata kunci yang telah disesuaikan. Seleksi artikel dengan menggunakan PRISA Flowchart, selanjutnya dilakukan tahapan penilaian artikel menggunakan criticalappraisal dan menyusun hasil ulasan narasi. Dari hasil penelitian secara keseluruhan pencarian 3 database terdapat 646. Setelah dilakukan screening judul dan relevansi abstrak diperoleh 13 jurnal yang menyebutkan bahwa Brandt Daroff Exercise terbukti meningkatkan keseimbangan pada Benign Paroxysmal Positional Vertigo. Kesimpulan dari penelitian Pemberian Brandt Daroff Exercise pada penderita Benign Paroxysmal Positional Vertigo efektif dalam meningkatkan keseimbangan.
Study narrative review latihan eccentric terhadap penurunan nyeri pada penderita Tennis Elbow Rizky Wulandari; Muhammad Irfan; Noor Sadhono
Journal Physical Therapy UNISA Vol 2, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.961 KB) | DOI: 10.31101/jitu.2669

Abstract

Tennis Elbow (lateral epicondylitis) adalah perasaan nyeripada siku bagian luar terkait ekstensi pergelangan tangan yang berlebihan.Penyebab utamanya adalah penggunaan otot yang berlebihan secara berulang, dan tenaga kerja manual yang berat meningkatkan risiko terkena Tennis Elbow. Problematika yang sering muncul pada kasus Tennis Elbow adalah terjadinya penuruna n atau keterbatasan fungsional pada suatu pekerjaan, olahraga dan pada aktivitas sehari-hari. Hal ini disebabkan oleh adanya rasanyeri yang dihasilkan dari proses peradangan yang terjadi pada EpycondylusLateral. Tujuan penelitian untuk mengetahui adakah pengaruh pemberian EccentricExercise terhadap penurunan nyeri pada penderita Tennis Elbow. Metode: Metode penelitian ini menggunakan penelitian narrative review dengan kerangka PICO (Population, Intervention, Comparison, Outcome). Mengidentifikasi artikel menggunakan database yang relevan (PubMed, Google Schoolar, PEDro). Hasil dari penelusuran didapatkan sebanyak 11 artikel yang membahas tentang pengaruh pemberian Eccentric Exercise terhadap penurunan nyeri pada penderita Tennis Elbow. Hasil review 11 artikel tentang pengaruh pemberian Eccentric Exercise terhadap penurunan nyeri pada penderita Tennis Elbow didapatkan ada 9 yang menyatakan ada perubahan penurunan nyeri setelah pemberian Eccentric Exercise dan 2 lainnya menyatakan tidak berpengaruh. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan pemberian Eccentric Exercise terhadap penurunan nyeri pada penderita Tennis Elbow. Saran untuk Penelitian narrative review ini dapat dijadikan evidence based fisioterapi untuk menurunkan nyeri pada penderita Tennis Elbow. 
Program edukatif pencegahan sprain ankle pada pemain sepak bola di PSS Development Center Riska Risty Wardhani; Rizky Wulandari
Hasil Karya 'Aisyiyah untuk Indonesia Vol. 2 No. 2 (2023): April
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/hayina.2750

Abstract

Sprain ankle merupakan cidera yang paling banyak dialami oleh pemain sepak bola dan biasanya dikarenakan oleh kurangnya pemanasan, beban olahraga yang berlebih atau tidak melakukan gerakan dengan benar atau karena adanya kelemahan otot, tendon dan ligament. Upaya preventif menjadi kunci penting dalam upaya pecegahan cidera, sehingga perlu adanya program edukatif pencegahan sprain ankle pada pemain sepak bola. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk melakukan penyuluhan dan pelatihan bagi pemain sepak bola tentang program edukatif pencegahan sprain ankle. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai dengan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA), kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan dan pendampingan. Melakukan penyuluhan dan pelatihan bagi pemain sepak bola untuk meningkatkan pengetahuan pemain sepak bola tentang pencegahan sprain ankle dengan metode promotif, preventif dan edukasi latihan. Hasil yang di dapatkan dalam kegiatan ini adalah pemberian penyuluhan dan pelatihan pemain sepak bola dapat mengurangi potensi cidera sprain ankle pada pemain sepak bola.ÂÂ