Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan dan Sosialisasi Aplikasi E-Commers Parea di KUBE Sekar Muria Hadipolo Kudus Diana Laily Fithri Diana; Andy Prasetyo Utomo; Fajar Nugraha
ABDINE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): ABDINE : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/abdine.v1i2.204

Abstract

Abstract           Hadipolo Village is one of the villages in Jekulo District, Kudus Regency. In this village there are several bitter melon farmers who process it into snacks that are nutritious and very beneficial for health. So far, the marketing process for bitter melon chips is still done traditionally so that sales of bitter gourd chips are not optimal in quantity and the range of promotions is still limited around the city of Kudus, although there are some requests from outside the city but the numbers are still large. still a little because of lack of promotion. The purpose of this community service is to develop and socialize e-commerce applications which are expected to help and increase the income and welfare of the bitter melon chip craftsmen in Hadipolo Village. With a specific target in the use of Pare e-commerce, namely increasing the marketing quantity of bitter gourd chips by expanding the marketing area by promoting the results of bitter melon chips through e-commerce so that they can reach a wider market. Pare e-commerce is an e-commerce used by Kube Pare chips in developing and marketing products from Pare chips. The way this system works is by conducting online buying and selling transactions, so that the marketing area is also wider.  Abstrak           Desa Hadipolo merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus. Di desa ini terdapat beberapa petani pare yang mengolahnya menjadi makanan ringan yang berkhasiat dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Selama ini proses pemasaran keripik pare masih dilakukan secara tradisional sehingga penjualan keripik pare secara kuantitas belum maksimal dan jangkauan promosi masih terbatas di sekitar kota Kudus, walaupun ada beberapa permintaan dari luar kota namun jumlahnya masih banyak. masih sedikit karena kurang promosi. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk pengembangan dan sosialisasi aplikasi e-commerce yang diharapkan dapat membantu dan meningkatkan pendapatan, kesejahteraan para pengrajin keripik pare di Desa Hadipolo. Dengan target khusus dalam penggunaan e-commerce Parea  yaitu meningkatkan kuantitas pemasaran keripik pare dengan memperluas wilayah pemasaran dengan mempromosikan hasil keripik pare melalui e-commerce sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas.  E-commerce Parea merupakan e-commerce yang digunakan Kube keripik pare dalam mengembangkan dan memasarkan produk dari keripik Pare tersebut. Cara kerjanya dari sistem tersebut adalah dengan melakukan transaksi jual beli secara online, agar wilayah pemasaran juga semakin luas.  
Implementasi Pengelolaan Dokumen dan Pelayanan Administrasi Kependudukan di Desa Kedungwaru Kecamatan Karanganyar, Demak Fajar Nugraha; Diana Laily Fithri Diana; Andy Prasetyo Utomo; Budi Wibowo
ABDINE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): ABDINE : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/abdine.v3i1.533

Abstract

Pemanfaatan teknologi informasi untuk membantu kegiatan pelayanan kepada masyarakat sudah merupakan tuntutan bagi suatu instansi pemerintahan. Permasalahan yang kerap kali dihadapi oleh instansi pemerintahan dalam lingkup desa salah satunya adalah pengelolaan dokumen kependudukan serta proses pembuatan surat menyurat yang masih dilakukan secara konvensional, hal ini tentunya berdampak terhadap pelayanan yang kurang optimal terhadap warga masyarakat. Desa Kedungwaru Lor Kecamatan Karanganyar Demak merupakan salah satu desa yang telah menggunakan sarana teknologi informasi untuk pendataan terkait dengan data-data desa. Akan tetapi teknologi informasi yang digunakan di desa ini masih sebatas pada pemanfaatan fasilitas pemrosesan dokumen dengan aplikasi perkantoran yang hanya digunakan sebagai sarana pedataan dan belum digunakan untuk pemrosesan lebih lanjut. Penggunaan aplikasi perkantoran dalam pengelolaan dokumen serta administrasi kependudukan memiliki beberapa kelemahan utama seperti ketergantungan dan ketelitian para perangkat desa yang dapat menyebabkan ketidakakuratan pencatatan dokumen-dokumen kependudukan serta data surat yang telah dibuat. Selain itu kemampuan terhadap penguasaan teknologi informasi perangkat desa juga masih terbatas pada penggunaan aplikasi perkantoran sehingga sistem pengelolaan dokumen serta adminstrasi kependudukan menjadi sistem yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.