Abstract: Bamboo is one of the building materials that come from nature, has a very light density. Besides that also has high tensile strength and flexural strength. Bamboo in construction activities can also reduce environmental impacts. Base on its characteristics, bamboo can support the concept of green buildings and earthquake-resistant buildings. As a building material, bamboo can be used as structural and non-structural elements in building construction. Properties of bamboo,with high flexural strength, are interesting to be studied. Because besides being a strength, it is also a weakness related to the convenience of construction. In practice in the field, the use of bamboo as beam elements when the load is applied, bamboo suffers from a high deflection that exceeds the permit deflection and causes discomfort to the structure's function. One of the solutions is to combine bamboo culms. This research is to compare the strength and stiffness of bamboo culmscombined with two bamboo culms and three bamboo culms and then modeled as beam elements, and then apply the bending load till the ultimate limit. The results reveal that load and stiffness increased with the number of bamboo culms is combined. The percentage increase in load and stiffness reached 44% and 5.35% with the stacking of two bamboo culms and 169% and 9.62%with three bamboo culms. Abstrak: Bambu merupakan salah satu material bangunan yang berasal dari alam dan mempunyai berat jenis yang ringan, serta kuat tarik dan kuat lentur yang tinggi. Disamping itu pemanfaatan bambu dalam kegiatan konstruksi juga dapat mengurangi dampak lingkungan. Berdasarkan ciri tersebut, bambu dapat menjadi alternativ dalam mendukung konsep green building dan bangunan tahan gempa dalam desain konstruksi. Sebagai bahan bangunan, bambu dapat dimanfaatkan sebagai elemen struktur maupun elemen non struktur. Salah satu sifat bambu yang menarik untuk diteliti adalah permasalahan kuat lentur bambu yang tinggi. Sifat ini selain menjadi keunggulan juga dapat menjadi kelemahan, hal ini terkait kenyamanan fungsi struktur yang harus dipenuhi pada suatu konstruksi. Salah satu solusi untuk mengatasi kelemahan ini, dapat dilakukan dengan menyusun batang-batang bambu dalam penggunaannya sebagai elemen struktur. Penelitian dilakukan dengan mengkomparasi kekuatan dan kekakuan satu batang bambu terhadap batang bambu yang disusun dua dan batang bambu yang disusun tiga yang dimodelkan sebagai elemen balok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan beban dan kekakuan seiringbanyaknya jumlah susunan batang bambu. Porsentase peningkatan beban terhadap bambu tunggal mencapai 44% untuk bambu susun 2 dan 169% untuk bambu susun 3. Sedangkan porsentase kekakuan terhadap bambu tunggal naik 5,35% untuk bambu susun 2 dan 9,62% untuk bambu susun 3.