Adwiyatun Najabah
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Identifikasi Kualitas Aksesibilitas bagi Penyandang Difabel pada Ruang Terbuka Publik di Surakarta (Studi Kasus: Taman Cerdas Jebres dan Taman Jaya Wijaya) Adwiyatun Najabah; Yayi Arsandrie
Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2021: Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai kota inklusi, Surakarta merupakan kota yang cukup banyak memberi atensi terhadap difabel dengan dilekuarkannya PERDA Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2008, kemudian ditindaklanjuti dengan keluarnya PERWAL Kota Surakarta No 9 Tahun 2013. Hal ini yang melatarbelakangi urgensi penelitian mengenai kualitas aksesibilitas bagi penyandang disabilitas pada ruang terbuka publik di Surakarta, karena seharusnya ruang terbuka publik memiliki aksesibilitas yang baik, sehingga dapat diakses berbagai lapisan masyarakat. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi ketersediaan aksesibilitas bagi penyandang difabel di ruang terbuka publik sehingga dapat mengetahui kualitas aksesibilitas ruang terbuka tersebut. Metode penelitian ini menggunakan kualitiatif deskriptif dengan studi literatur dan observasi yang dilakukan di Taman Cerdas Jebres dan Taman Jaya Wijaya. Berdasarkan persyaratan aksesibilitas PERMEN PU No. 14/PRT/M/2017, Taman Cerdas Jebres hanya memiliki 5 indikator sehingga belum memenuhi ketersediaan aksesibilitas dan fasilitas yang dapat menunjang penyandang difabel untuk mengakses taman tersebut sehingga kualitas aksesibilitasnya belum dapat dikategorikan ramah difabel. Taman Jaya Wijaya memenuhi 6 indikator, namun secara fungsional ketersediaan aksesibilitas dan fasilitas yang dapat menunjang penyandang difabel untuk mengakses taman belum dapat diakses sepenuhnya, sehingga kualitas aksesibilitasnya belum dapat dikategorikan ramah difabel. Diperlukan peninjauan kembali dalam perancangan sehingga aksesibilitas dan fasilitas yang disediakan ruang terbuka publik dapat diakses secara maksimal oleh penyandang difabel.