Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analisis Geospasial Perubahan Penggunaan Lahan dan Kesesuaiannya Terhadap RTRW Kabupaten Purworejo Tahun 2011-2031 Virgiawan Aji Saputra; Purnama Budi Santosa
Jurnal Geospasial Indonesia Vol 3, No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jgise.60931

Abstract

Kabupaten Purworejo terletak pada jalur lintas selatan di wilayah Jawa Tengah yang menghubungkan Yogyakarta dengan kota-kota lain di wilayah selatan Jawa Tengah seperti Kutoarjo, Kebumen, Purwokerto, serta kota-kota lainnya. Letak Kabupaten Purworejo yang strategis ini berdampak pada dinamika sosial, ekonomi, dan kependudukan, khususnya pertumbuhan wilayah. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan yang terjadi di Kabupaten Purworejo, serta kesesuaiannya dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tahun 2011-2031. Metode yang digunakan adalah pendekatan analisis geospasial untuk melakukan analisis spasial-temporal perubahan spasial penggunaan lahan dari tahun 2008 dan 2013. Hasil analisis perubahan spasial ini kemudian dikorelasiakan dengan  peta RTRW Kabupaten Purworejo tahun 2011-2031 untuk mengetahui tingkat kesesuaian pengunaan lahan di Kabupaten Purworejo terhadap RTRW. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam waktu 5 tahun dari tahun 2008 sampai dengan 2013 terjadi perubahan penggunaan lahan sebesar 0,1%. Perubahan luas penggunaan lahan terbesar terjadi di Kecamatan Grabag dengan persentase 0,71%, sedangkan Kecamatan Ngobol, Bener, Gebang, dan Loano bisa dikatakan tidak mengalami perubahan penggunaan lahan. Ditinjau dari kesesuaian penggunaan lahan terhadap RTRW, maka dapat diperoleh informasi bahwa tingkat kesesuaian penggunaan lahan pada tahun 2013 adalah sekitar 62,21%. Kecamatan Kutoarjo dengan persentase 93,34% merupakan kecamatan dengan persentase penggunaan lahan terbesar sesuai peruntukannya. Sedangkan Kecamatan Bagelen dengan persentase 38,40% merupakan kecamatan dengan persentase penggunaan lahan terkecil sesuai peruntukannya.
Analisis Geospasial Perubahan Ruang Terbuka Hijau Wilayah Kota Purwokerto dari Tahun 2013 sampai 2020 Nindita Shita Devi; Purnama Budi Santosa
Jurnal Geospasial Indonesia Vol 5, No 2 (2022): December
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jgise.74620

Abstract

Sebagai ibukota Kabupaten Banyumas, pertumbungan dan perkembangan Kota Purwokerto cukup pesat dalam beberapa dekade terakhir. Pengalihan fungsi lahan menjadi permukiman dan bangunan untuk fungsi lain menjadi salah satu akibat dari adanya pembangunan di Kota Purwokerto. Pertambahan jumlah penduduk di Kota Purwokerto juga mengakibatkan pengalihan fungsi lahan menjadi permukiman semakin tinggi. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Purwokerto. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk menganalisis ketersediaan dan kecukupan RTH di Kota Purwokerto. Untuk itu, pemetaan dan pengklasifikasian RTH dilakukan menggunakan teknologi penginderaan jauh dengan data citra satelit SPOT 6, metode Object Based Image Analysis (OBIA) serta interpretasi visual. Pengukuran luas RTH dan analisis spasial dilakukan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Analisis ketersediaan dan kecukupan RTH terhadap jumlah penduduk dan kebutuhan oksigen mengacu pada UU No. 26 Tahun 2007 dan Permen PU No. 05/PRT/M/08. Analisis ini dilakukan untuk tahun 2013, 2019, dan 2020. Perhitungan kebutuhan oksigen dihitung menggunakan Metode Gerakis. Pemetaan dan perhitungan luas RTH dilakukan dengan perangkat lunak eCognition Developer dan SIG. Perhitungan luas kebutuhan RTH terhadap jumlah penduduk dan kebutuhan oksigen dilakukan dengan perangkat lunak SPSS Statistics 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas ketersediaan RTH di Kota Purwokerto sudah memenuhi standar luas kebutuhan RTH terhadap jumlah penduduk. Namun, luas ketersediaan RTH tidak memenuhi luas kebutuhan RTH terhadap kebutuhan oksigen. Luas ketersediaan RTH privat sudah memenuhi ketentuan 10% dari luas wilayah Kota Purwokerto berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007. Tetapi, luas ketersediaan RTH publik tidak memenuhi ketentuan 20% dari luas wilayah kota. 
Perancangan dan Evaluasi Aplikasi Peringatan Rawan Kecelakaan Lalu Lintas berbasis Android Yeni Ikawati; Purnama Budi Santosa
Jurnal Geospasial Indonesia Vol 6, No 1 (2023): June
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jgise.86034

Abstract

Data kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 yang diperoleh dari Aplikasi Bappeda Dataku, menunjukkan trend yang meningkat setiap tahunnya. Untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, diperlukan upaya peningkatan keselamatan lalu lintas. Penelitian ini mencoba merancang sebuah aplikasi berbasis Android yang dapat dimanfaatkan oleh para pengendara lalu lintas. Aplikasi ini dirancang untuk memberikan peringatan kepada pengendara saat melintasi jalan yang memiliki riwayat kecelakaan tinggi agar pengendara dapat lebih berhati-hati. Data yang digunakan adalah data riwayat kecelakaan tahun 2019 dan 2020 yang meliputi jumlah kecelakaan dan lokasi kecelakaan khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengolahan data dilakukan untuk menentukan titik yang akan dijadikan sebagai titik rawan kecelakaan. Kriteria daerah rawan kecelakaan adalah jika suatu lokasi memiliki data kejadian kecelakaan lebih dari sepuluh kali dalam kurun waktu dua tahun. Perancangan sistem dilakukan melalui beberapa tahapan meliputi pengumpulan data dan lokasi kecelakaan, desai aplikasi baik sisi server dan client, perancangan user interface, serta pengujian hasil rancangan. Pengujian hasil rancangan meliputi uji fungsionalitas serta uji usabilitas. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi yang dapat memberikan informasi daerah rawan kecelakaan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sistem dapat memberikan peringatan dini jika pengguna mendekati area tersebut. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa aplikasi dapat berjalan dengan baik sesuai fungsinya.