<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak penyaluran Kredit Sahabat terhadap pendapatan petani miskin serta mengindentifikasi bagaimanakah kendala dan hambatan yang dihadapi dalam penyaluran Kredit Sahabat. Metode yang digunakan dalam ini penelitian dengan metode kebijakan serta pendekatan gabungan (mix method) kualitatif dan kuantitatif. Adapun jenis dari penelitian ini adalah penelitian survey. Penelitian ini dilaksanakan di 10 kecamatan. Penentuan desa sampel pada penelitian ini adalah dengan metode Purposive Sampling. Sampel ditentukan dengan terlebih dahulu memilih desa secara sengaja, lalu menentukan responden dengan metode Accidental Sampling. Penentuan Desa sampel dilakukan secara proporsional dengan mempertimbangkan keberadaan Bumdes dan keterwakilan wilayah (timur, barat, tengah dan selatan). Dengan jumlah 28 desa/bumdes yang akan menjadi obyek penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi, observasi dan Focus Group Discussion. Analisis data dilakukan dengan Metode Deskriptif dan Metode Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukkan dari 28 Bumdes yang menjadi obyek penelitian ini, sebagian besar (75%) Bumdes yang menjadi contoh dalam penelitian ini didirikan setelah Program Kredit Sahabat mulai diberlakukan. 57% Bumdes menyebutkan bahwa Kredit Sahabat telah menjangkau seluruh petani miskin yang berada di desanya, 18% Bumdes menyatakan telah menjangkau sebagian petani miskin dan sisanya (25%) menyebutkan bahwa kredit sahabat belum menjangkau petani miskin yang ada di desanya. Dari analisis regresi dan uji asumsi klasik di atas menunjukkan bahwa kredit sahabat (krabat) baik secara parsial maupun bersama-sama mempengaruhi pendapatan petani. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa secara umum penyaluran kredit sahabat mendorong peningkatan pendapatan petani.]]>
