Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBINAAN KEDISIPLINAN MELALUI PENDEKATAN POLA ASUH ORANG TUA E. Madyunus
TAZKIYAH Vol. 1 No. 1 (2019)
Publisher : STAI AL-AULIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.161 KB)

Abstract

Kedisiplinan anak harus dibina sejak dini, jika kedisiplinan anak diusahakan setelah anak besar dan dewasa, kedisiplinan itu akan menjadi tidak utuh. Kunci kedisiplinan anak sebenarnya ada di tangan orang tua. Untuk menjadi anal yang disiplin, anak membutuhkan bimbingan dan arahan dari keluarga khususnya pola asuh orang tua serta lingkungan sekitarnya, agar dapat mencapai otonomi atas diri sendiri. Kedisiplinan pada anak berawal dari keluarga serta dipengaruhi oleh pola asuh orang tua didalam keluarga, orang tualah yang berperan dalam mengasuh, membimbing, membantu dan mengarahkan anak untuk menjadi disiplin. Meski dunia pendidikan atau sekolah juga juga turut berperan dalam membina kedisiplinan, pola asuh orang tua tetap merupakan pilar utama dan pertama dalam membentuk anak untuk disiplin. Orang tua mana yang tidak mau leihat anaknya tumbuh menjadi anak mandiri. Tampaknya memang itulah salah satu tujuan yang ingin dicapai orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Disiplin merupakan aspek utama pada pendidikan yang diemban oleh guru di sekolah. Karena mereka bertanggung jawab secara kodrati dalam meletakkan dasar-dasar dan pondasinya kepada siswa. Disiplin adalah salah satu cara untuk meraih suatu keberhasilan atau kesuksesan. Semua individu meyakini bahwa setiap siswa pasti ingin meraih keberhasilan. Disiplin merupakan salah satu faktor yang harus dilaksanakan untuk keberhasilan siswa dalam belajar.. . Kata kunci: Kedisiplinan, Pola asuh orang tua
AKTUALISASI ISLAMIC PARENTING DALAM PENDIDIKAN ISLAM SEBUAH ANALISIS TAFSIR Q.S. LUQMAN/31: 12-14 E. Madyunus
TAZKIYAH Vol. 2 No. 1 (2020)
Publisher : STAI AL-AULIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.951 KB)

Abstract

Parenting adalah metode yang tepat bagi orang tua dalam pembentukan karakter anak. Parenting disini bukan hanya sekedar mengasuh anak, namun orang tua harus mendidik, membimbing dan melindungi setiap perkembangan anak. Parenting educarion sendiri memiliki pengertian yaitu program pendidikan pengasuhan yang dilakukan oleh lembaga untuk meningkatkan kualitas kepengasuhan dan tercapainya visi-misi. Manfaat yang diperoleh dari parenting education yaitu menambah wawasan dan pengetahuan orang tua dalam hal pengasuhan anak sesuai dengan usia, karakter dan perkembangannya. Al-Qur’an sebagai dasar pokok pendidikan Islam di dalamnya terkandung sumber nilai yang absolut, eksistensinya tidak mengalami penyesuaian sesuai dengan konteks zaman, keadaan dan tempat. Surat Luqman adalah salah-satu surat al- Qur’an yang secara keseluruhan (umum) di dalamnya terangkum aktivitas pendidikan seperti penyadaran fi al-din, menumbuhkan, mengelola dan membentuk wawasan (fikrah), akhlak dan sikap Islam, menggerakkan dan menyadarkan manusia untuk beramal shalih, berdakwah (berjuang) dalam rangka memenuhi tugas kekhalifahan dalam rangka beribadah kepada Allah. Teknologi yang semakin canggih dan akses informasi yang semakin mudah, sedikit banyak telah mempengaruhi perkembangan jiwa anak. Akibatnya, fenomena dimasyarakat kita saat ini terhiasi dengan kian maraknya tawuran antar pelajar, perilaku remaja yang menyimpang, seks bebas dan masih banyak lagi kejadian yang jauh dari nilai-nilai karakter Islami.
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT MUHAMMAD ABDUH E. Madyunus
DIDAKTIKA AULIA Vol. 1 No. 2 (2021): JURNAL PENDIDIKAN ISLAM
Publisher : STAI AL-AULIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.449 KB)

Abstract

Pemikiran pembaharuan pendidikan menurut Muhammad Abduh, baik pada aspek kurikulumnya, metode pengajarannya, sistem managerialnya perlu dimodernisasi. Hal demikian dikarenakan pendidikan Islam yang hanya berorientasi pada aspek dogmatis-tekstual-ritualistik yang sama sekali jauh dari kemungkinan perubahan yang bersifat ijtihadi sebagaimana yang dianjurkannya. Sehingga pendidikan Islam mengalami stagnasi intelektual selama ratusan tahun akibat sakralitas terhadap kitab-kitab klasik warisan ulama-ulama terdahulu. Karenanya pembaharuan metode dan pendekatan terhadap keilmuan – menurut Muhammad Abduh – mau tidak mau menjadi sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Dan pemikiran seperti itu sudah pernah dikemukakannya, ketika Abduh melihat anomali-anomali pendidikan di Universitas Al-Azhar. Sejalan dengan itu, mengenai soal pendidikan, Abduh menyerukan pembaharuan sistem pendidikan di Mesir. Ia menyorot adanya dualisme pendidikan di Mesir, yakni pendidikan madrasah yang ada sejak dulu, dan adanya pendidikan modern yang berasal dari Barat. Ia menyerukan agar Universitas Al-Azhar juga membuka jurusan ilmu-ilmu pengetahuan umum, sebaliknya pada lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah militer, kedokteran, dan Teknik. Tulisan ini secara komprehensif ingin menyajikan pemikiran pembaruan Muhammad Abduh tentang Pendidikan Islam.