Uun Yusufa, Uun
UIN K. H. Ahmad Siddiq Jember

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pendidikan Multikulturalisme dan Hak Asasi Manusia di Indonesia Yusufa, Uun
INSANIA : Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan Vol 15 No 3 (2010)
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (941.39 KB) | DOI: 10.24090/insania.v15i3.1558

Abstract

Abstract: In a heterogeneus society, as in Indonesia, multicultural conflict contributed significantly to the crisis of culture and human right violations. Cultural interaction that is not harmonius or coercion between the cultural phenomenon of one over another has threatened the ideal of culture itself. Therefore, the required planting patterns in a more businesslike culture and heterogeneous to answer the crisis of culture. Awareness of multiculturalism and respect for human rights need to be inculcated in every student the education in our country. This paper attempts to describe how important and growing signicance of education in the world of multicultural education to be able to issues of conflict and human right violations are constantly palgued this nation. Keywords: Multiculturalism, Conflict, SARA, Human Right
MUKJIZAT MATEMATIS DALAM AL-QUR’AN: Kritik Wacana dengan Pendekatan Sains dan Budaya Yusufa, Uun
HERMENEUTIK Vol 8, No 2 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v8i2.897

Abstract

Artikel ini hendak mengungkap mukjizat matematis dalam alQur’an dengan memposisikannya sebagai kritik wacana yangdilakukan dengan pendekatan sains dan budaya. Selama ini, uraiantentang kemukjizatan al-Qur’an lebih dominan pada pembahasansusunan kalimat dan pemilihan bahasanya yang bagus, sertapenempatan kosa katanya yang berimbang, yang sejatinyabermuara pada mukjizat kebahasaan al-Qur’an, disampingmukjizat al-Qur’an yang terkait dengan ajaran keagamaan daninformasi keilmuan, serta aspek pemberitaan gaib ataupun kisahkisah lampau. Pembahasan tentang mukjizat matematis masihrelatif minim dilakukan. Mukjizat matematis dalam al-Qur’anpertama kali dikenalkan oleh Rashad Khalifa yang berupa bilanganatau angka tertentu yang menjadi rumus dalam susunan ayat/surat al-Qur’an. Perumusan mukjizat matematis dimulai denganpelbagai pembahasan tentang huruf-huruf muqaththa‘ah padaawal-awal surat tertentu.Di antarasainsdanbudaya yang terlibatdalam perumusan mukjizat matematis al-Qur’an—disampingMatematika itu sendiri—adalah numerologi dan gematria.Namun demikian, perlu diperhatikan juga bahwa pendekatanpengetahuan dan realitas dalam perumusan mukjizat matematisal-Qur’an tersebut perlu memperhatikan statusnya yang valid,ilmiah, tetap, dan tidak masuk ke ranah mazhab atau aliran tertentu. Dengan demikian, hasil penghitungan diharapkan tidakkeluar dari konteks pembuktian mukjizat al-Qur’an.
KE-MUTAWATIR-AN AL-QUR’AN: Metode Periwayatan dalam Sejarah Al-Qur’an Yusufa, Uun
HERMENEUTIK Vol 7, No 2 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v7i2.921

Abstract

Al-Qur’an diriwayatkan secara mutawatir > , baik makna dan lafalnya.Ke-mutawa>tir-an al-Qur’an menunjukkan derajat sahih yangpaling tinggi dalam tradisi periwayatan. Tidak ada selain al-Qur’anyang memiliki kualitas dan spesifiasi seperti itu. Keotentikanal-Qur’an akan selalu bersinar terang, walaupun ada beberapakelompok dari kalangan insider maupun outsider berusahauntuk meredupkannya. Sebagian dari proyek mereka adalahmemberhangus (menghilangkan??) kaidah yang diterapkangenerasi awal Islam dalam menjaga kemurnian al-Qur’an, denganmelakukan kritikan tajam terhadap metodologi yang digunakanoleh para ulama salaf/ mutaqaddimin. Pada kesempatan ini, kitamasih tetap menggunakan referensi turats sebagai kompas yangmengarahkan kajian kita, serta beberapa referensi terkini, jikadiperlukan. Dari turats inilah kita akan mengetahui, bagaimanapendahulu kita telah menerapkan metode ilmiah untuk menjagakemurnian Islam. Tulisan ini membahas tentang periwayatan alQur’an, termasuk para perawi dan huffdz, serta menyinggungpermasalahan qira’ah yang penuh dengan polemik itu. Temaini sekilas terlihat sederhana, namun ketika dipahami bahwaal-Qur’an menjadi dusturul Hayah bagi manusia, maka ia akanmenjadi sesuatu yang sangat luar biasa.
Kerangka Paradigmatis Metode Tafsir Tematik Akademik: Kasus Disertasi UIN Yogyakarta dan Jakarta Uun Yusufa
JOURNAL OF QUR'AN AND HADITH STUDIES Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Qur'an and Hadith Academic Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (962.684 KB) | DOI: 10.15408/quhas.v4i2.2393

Abstract

Tulisan ini membahas konstruksi tafsir tematik akademik dalam disertasi PTAIN, khususnya kerangka paradigmatis yang digunakan. Kerangka paradigmatis merupakan asumsi dan proposisi yang disusun sebagai cara pandang penafsir (penulis disertasi tafsir tematik) terhadap al-Qur’an sehingga mendorong dan mengarahkan dalam melakukan penafsiran. Dari delapan disertasi yang diteliti, ditemukan enam kerangka paradigmatis yang digunakan dalam menyusun metode tafsir tematik, yakni: al-Qur’an sebagai hudan (petunjuk); kesatuan tema al-Qur’an; historisitas al-Qur’an; kesastraan dan tekstualitas al-Qur’an; al-Qur’an sebagai subjek penelitian kualitatif; dan korelasi “Ayat” Kawniyah-Ayat Qawliyyah.
Pendidikan Multikulturalisme dan Hak Asasi Manusia di Indonesia Uun Yusufa
INSANIA : Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan Vol 15 No 3 (2010)
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (941.39 KB) | DOI: 10.24090/insania.v15i3.1558

Abstract

Abstract: In a heterogeneus society, as in Indonesia, multicultural conflict contributed significantly to the crisis of culture and human right violations. Cultural interaction that is not harmonius or coercion between the cultural phenomenon of one over another has threatened the ideal of culture itself. Therefore, the required planting patterns in a more businesslike culture and heterogeneous to answer the crisis of culture. Awareness of multiculturalism and respect for human rights need to be inculcated in every student the education in our country. This paper attempts to describe how important and growing signicance of education in the world of multicultural education to be able to issues of conflict and human right violations are constantly palgued this nation. Keywords: Multiculturalism, Conflict, SARA, Human Right
Praktek Islam di Era Media Global: Konvergensi Media Sosial sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan Agama Islam Tri Budi Prastyo; Risda Alfi Fat Hanna; Uun Yusufa; Hidayatul Fikra
Jurnal Riset Agama Vol 1, No 3 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.151 KB) | DOI: 10.15575/jra.v1i3.15255

Abstract

Social media in this digital era has become a source of concentration in information. Not a few uses of social media as a source of knowledge in religious values (Islam). This study aims to discuss the practice of Islam in the global media era of social media convergence as a source of Islamic religious knowledge. The research uses a qualitative approach through descriptive-analytical methods. The results and discussion of this study indicate that the facts that we can see today, there are a lot of misleading, gossiping and immoral actions that originate from various content available on social media, of course, it becomes homework for all, especially parents, teachers and preachers so that they can help. educate the younger generation so that they become wiser and smarter in using social media. This study concludes that in a religious context, the convergence of social media as a source of knowledge has both positive and negative impacts. This study recommends all social media users to continue to adopt sciences whose sources of references and learning narrations are clear, especially on religious issues (Islam).