Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Pemerintah dalam Pemberdayaan Masyarakat Pengrajin Noken di Kelurahan Fandoi Hermanu Iriawan; Edyanto Edyanto
Sosio e-Kons Vol 14, No 2 (2022): Sosio e-Kons
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/sosioekons.v14i2.12954

Abstract

Community empowerment is very important to be carried out by the government. This study aims to determine the role of the government in empowering noken craftsmen in the Fandoi village. This research is descriptive qualitative. Data collection techniques were carried out through observation, interviews, documentation studies, and literature studies. Analysis of the data used is qualitative data analysis. The results showed that there was no government involvement in socializing or providing assistance to community empowerment in Fandoi Village, so the Fandoi Village community built their own business. The community makes a noken bag business without the slightest help from the government. The business of making noken bags has a positive impact, because initially only relying on the husband's income, now they can help and provide additional income.
Strategi Pemberdayaan Wanita Nelayan Asli Papua Di Kabupaten Biak Numfor Salehuddin Salehuddin; Edyanto Edyanto
Resolusi: Jurnal Sosial Politik Vol 6 No 1 (2023)
Publisher : Department of Political Science - Universitas Sains Al-Qur’an

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/resolusi.v6i1.3752

Abstract

Pemberdayaan merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan pemerintah untuk memperkuat keberdayaan kelompok yang lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami kemiskinan. Pemberdayaan merujuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai sebuah perubahan sosial, yaitu masyarakat yang berdaya, yang memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi maupun sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dalam pemberdayaan nelayan wanita asli Papua di Kabupaten Biak Numfor serta untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pemberdayaan nelayan wanita asli Papua di Kabupaten Biak Numfor. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitaf yang mengeskplorasi strategi pemerintah dalam pemberdayaan nelayan wanita asli Papua di Kabupaten Biak Numfor dengan melalui observasi dan wawancara, melalui penelitian ini diharapkan mampu mendekskripsikan strategi dalam pemberdayaan nelayan wanita asli Papua di Kabupaten Biak Numfor. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi dalam pemberdayaan wanita nelayan asli Papua di kabupaten Biak Numfor dilakukan melalui; penyediaan sarana dan prasarana home industri, pemberian pelatihan keterampilan olahan ikan, dan pembentukan kelompok ibu-ibu nelayan. Disamping itu, terbatasnya anggaran dan kesadaran masyarakat yang masih kurang merupakan faktor penghambat dalam pemberdayaan wanita nelayan asli Papua di kabupaten Biak Numfor.
Strategy for Empowering Indigenous Papuan Fishermen in the Implementation of Papua's Special Autonomy Law Hermanu Iriawan; Edyanto Edyanto
Jurnal Manajemen Pelayanan Publik Vol 6, No 2 (2023): Jurnal Manajemen Pelayanan Publik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jmpp.v6i2.45852

Abstract

This research was conducted at the Marine and Fisheries Service of Biak Numfor Regency. This research uses qualitative research methods with a case study approach. The techniques used in collecting this research data through observation and interviews. To obtain truly valid data, the data is tested by triangulation. The results showed that the empowerment of indigenous Papuan fishing communities in the implementation of the Papua Special Autonomy Law carried out by the government through the Marine and Fisheries Service of Biak Numfor district, including; provision of training on catch processing skills, provision of home industry facilities and infrastructure, and formation of indigenous Papuan fishermen groups. conclusion is the government's efforts to encourage active participation of indigenous Papuan fishing communities in the process of developing the fisheries sector, so as to strengthen relations between the government and the community and increase public trust and support for development efforts in their own regions.