Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PELATIHAN PRODUKSI KONTEN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI ORGANISASI Fasya Syifa Mutma; Reni Dyanasari; Fitorio Bowo Leksono
JURNAL BUANA PENGABDIAN Vol 4 No 2 (2022): JURNAL BUANA PENGABDIAN
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.085 KB) | DOI: 10.36805/jurnalbuanapengabdian.v4i2.2787

Abstract

Perkembangan internet dan media sosial membuka peluang bagi organisasi untuk berkomunikasi secara lebih luas dengan publiknya. Organisasi diharapkan bisa menjadi sumber informasi yang informatif dan edukatif untuk masyarakatnya. Pengelola organisasi diharapkan memiliki kemampuan mengelola media sosial sekaligus memproduksi konten untuk media sosial organisasinya. Namun terkadang, pengurus organisasi masih belum memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk mengelola dan memproduksi konten Instagram organisasinya, untuk itu diharapkan ada solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu organisasi yang bersinggungan langsung dengan masyarakat adalah RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak). Melihat permasalahan tadi, tim pengabdi menginisiasi kegiatan pelatihan produksi konten media sosial bagi pengelola RPTRA. Kegiatan ini berisi rangkaian pemaparan materi dan lomba aktivasi Instagram. Kegiatan diselenggarakan selama satu bulan dengan tiga kali pertemuan, yaitu pemaparan materi, evaluasi konten Instagram, dan pengumuman pemenang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dinilai cukup efektif untuk memberikan pengetahuan tentang produksi konten media sosial sekaligus membangkitkan semangat pengelola untuk aktif dalam mengunggah konten di media sosial RPTRA-nya. Kata kunci— media sosial, Instagram, RPTRA, pengabdian masyarakat The development of the internet and social media opens up opportunities for organizations to communicate more broadly with their public. The organization is expected to be an informative and educative source of information for its people. Organizational managers are expected to have the ability to manage social media while producing content for their organization's social media. But sometimes, the organization manager still does not have enough knowledge and ability to manage and produce his organization's Instagram content, for that there is expected to be a solution to solve the problem. One of the organizations that intersect directly with the community is RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak). Based on that problem, we initiated social media content production training activities for RPTRA managers. This activity contains exposure of material about social media and Instagram activation competitions. The event was held for one month with three meetings, they are material exposure, evaluation of Instagram content, and announcement of winners. This community service activity is considered effective enough to provide knowledge about the production of social media content while encouraging managers to be active in uploading content on their RPTRA’s social media. Keywords— social media, Instagram, RPTRA, community service
Pelatihan Komunikasi Pemasaran Digital untuk Meningkatkan Semangat Wirausaha di Masa Pandemi Covid-19 Reni Dyanasari; Dewi Silvialestari; Fasya Syifa Mutma
Jurnal Abdimas Adpi Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 3 (2021):  Jurnal Abdimas ADPI Sosial dan Humaniora
Publisher : Asosiasi Dosen Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47841/soshum.v2i3.15

Abstract

The development of information and technology can help meet the needs of the community in seeking information. This can be utilized by businesses to make their products recognizable, accepted, and used by consumers. Utilizing social media and marketplaces is an effort that can be done by businesses to utilize digital technology in running their businesses. The Officer of Ruang Publik Terpadu Ramah Anak and the surrounding community already has a business run by groups and individuals engaged in food and fashion. So far, marketing activities conducted is to offer products to local residents who visit the area. Since the covid 19 pandemic, businesses feel the need for efforts to conduct digital marketing so that their business can still be run despite restrictions on physical activities of local residents or visitors who were targeted. But businesses need some tips to create digital marketing strategies utilizing social media and marketplaces. The community service team conducted an online seminar by delivering materials involving concepts in the context of Marketing Communication. Then, dissected first about the definition of online marketing communication, social media, ecommerce, and marketplace. In addition, seminar participants also get tips and tricks to produce content using simple tools but still attract potential consumers through social media and the marketplace. In the implementation of online seminars, participants were given pre-tests and post-tests to measure participants' understanding of the materials presented. After attending the seminar, the post-test results showed the seminar participants understood the material presented.
Pengaruh Pesan Kampanye Stay at Home di Media Sosial terhadap Motivasi dan Sikap Peduli Kesehatan Sesama Masyarakat di DKI Jakarta selama Pandemi Covid-19 Fasya Syifa Mutma; Reni Dyanasari; Khalifah Sholihah
Jurnal Komunikasi Vol 16, No 2 (2022): September
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/ilkom.v16i2.15398

Abstract

Seluruh masyarakat dunia tak terkecuali Indonesia tengah menghadapi pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh Virus Corona. Virus ini mulai masuk ke Indonesia pada 2 Maret 2020, setelah itu terus bermunculan kasus positif sehingga pada 15 Maret 2020 Presiden RI menghimbau masyarakat Indonesia untuk belajar, bekerja dan beribadah dari rumah untuk menekan penyebaran Covid-19. Sekolah dan perusahaan mulai menerapkan belajar dan bekerja jarak jauh, selain itu turut bermunculan kampanye stay at home di media sosial yang berisi pesan edukasi dan ajakan untuk tetap tinggal di rumah selama pandemi. Saat pandemi semakin luas ada masyarakat yang patuh untuk tetap tinggal di rumah dan ada yang tidak patuh. Terdapat berbagai motivasi yang melatarbelakangi ketidakpatuhan masyarakat dan bagaimana sikap kurang patuh terhadap himbauan yang tergambar dari masyarakat. Penelitian ini membahas tentang adanya pengaruh antara pesan kampanye terhadap motivasi dan sikap peduli kesehatan masyarakat sesama masyarakat di DKI Jakarta selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan konsep kampanye, motivasi, sikap, dan teori perilaku terencana. Penelitian ini menerapkan paradigma positivistik dengan metode kuantitatif. Peneliti menyebarkan kuesioner kepada 400 responden yang tinggal di DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden mengalami perubahan dalam motivasi dan sikap berkaitan dengan pesan kampanye stay at home yang dilihatnya. Terdapat pengaruh positif yang kuat antara pesan kampanye stay at home terhadap motivasi, dan pesan kampanye stay at home terhadap sikap peduli kesehatan sesama masyarakat di DKI Jakarta. Semakin sering seseorang melihat pesan kampanye stay at home di media sosial, semakin meningkat pula motivasi dan sikap peduli kesehatan sesama masyarakat di DKI Jakarta selama pandemi Covid-19.
Pelatihan Produksi Konten Media Sosial Instagram Sebagai Media Komunikasi Organisasi di Wilayah Kecamatan Pesanggrahan Fasya Syifa Mutma; Reni Dyanasari; Naurissa Biasini
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i4.592

Abstract

Media sosial merupakan salah satu media yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memperoleh informasi secara cepat. Tidak jarang media sosial dari sebuah organisasi menjadi rujukan untuk memperoleh informasi terkait. Sebagai contoh informasi kebakaran di suatu wilayah diperoleh pada akun Instagram pemadam kebakaran setempat. Oleh akrena itu, pengelolaan media sosial organisasi perlu mendapat perhatian agar masyarakat memperoleh informasi yang dibutuhkan. Kecamatan Pesanggrahan memiliki relasi dengan berbagai organisasi di sekitarnnya yang memiliki target audiens tertentu. Audiens tersebut sering kali mencari informasi melalui media sosial. Tim pengabdi membuat pelatihan konten media sosial dengan fokus pada salah satu media yang saat ini digemari masyarakat yaitu Instagram. Fokus pelatihan ini adalah merancang sebuah pesan yang tepat untuk target audiens tertentu, dengan menggunakan visual dan narasi yang menarik. Tidak hanya pemaparan materi, peserta juga dilatih agar dapat menggunakan alat bantu untuk memproduksi konten. Hasilnya terdapat peningkatan pemahaman dari admin media sosial pada organisasi di wilayah Kecamatan Pesanggrahan. Setelah pelatihan, tim pengabdi juga melakukan pendampingan agar praktik yang dilakukan oleh peserta kegiatan dapat lebih maksimal. Kegiatan ini dapat membantu tim pengurus media sosial organisasi untuk memperbarui skill & knowledge serta memperoleh masukan dari pihak eksternal terkait konten media sosial yang telah berjalan saat ini. Social media is one of the media used by the public to obtain information quickly. Not infrequently, social media from an organization becomes a reference for obtaining related information. For example, information on fires in an area is obtained from the Instagram account of the local fire department. For this reason, the management of organizational social media needs attention so that the public can obtain the information they need. Pesanggrahan District has relationships with various organizations around it that have a specific target audience. These audiences often seek information through social media. The service team created social media content training with a focus on one of the media that is currently popular with the public, namely Instagram. The focus of this training is to design a message that is right for a certain target audience, using attractive visuals and narratives. Not only material presentation, participants were also trained to be able to use tools to produce content. The result is an increase in understanding from social media admins in organizations in the Pesanggrahan District area. After the training, the service team also provides assistance so that the practices carried out by activity participants can be maximized. This activity can help the organization's social media management team to update skills & knowledge and obtain input from external parties regarding social media content that is currently running.