Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERANCANGAN PUSAT KERAJINAN ENCENG GONDOK DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HUMANIS Mohamad Zakaria; St. Haisah; Evi Sunarti
Venustas Vol 2 No 1 (2022): November
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1034.738 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v2i1.176

Abstract

Perancangan Pusat Kerajinan Enceng Gondok dengan Pendekatan Arsitektur Humanis merupakan suatu wadah khusus untuk pengelolaan dan produksi kerajinan eceng gondok dengan fasilitas-fasilitas yang menunjang dan mampu mendukung kegiatan tersebut. Danau limboto terletak di dua wilayah administrasi yaitu 30% berada di kota Gorontalo dan 70% di kabupaten Gorontalo. Keberadaan danau limboto kini makin kritis sekitar 60% -70% dari 3.334,11 hektar luas danau telah di selimuti tanaman eceng gondok. Luas danau pada tahun 1932, rata-rata kedalaman danau 30 meter dengan luas 8.000 hektar. Pada 1955, kedalamannya 16 meter dan pada 1970 menjadi 15 meter dengan luasan 4.500 hektar.Kurun waktu 2012 hingga 2018, kedalaman rata-rata hanya 2,5 meter dengan luas 2.537 hektar. Artinya, dalam 50 tahun, luasan danau berkurang 4.304 hektar atau 62,60 persen, dan terdapat sebanyak 30% eceng gondok dari luas danau tersebut. Luas lahan ± 30.000 m2 dan luas lahan terbangun ± 2.934,772 m2 serta luas bangunan utama 696,892 m2. Pendekatan Arsitektur Humanis dipilih dengan memperhatikan psikologis masyarakat sekitar secara rasional. Arsitektur Humanis juga menjadi sangat penting dalam merancang bangunan gedung Pusat Kerajinan Enceng Gondok karena pada dasarnya Arsitektur Humanis merupakan konsep yang menjadikan manusia sebagai tujuan utama dalam desain Arsitektur.