Abdullah Zawawi
Instutut Pesantren Sunan Drajat Lamongan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Nilai-Nilai Islam pada BMT dalam Mendapatkan Nasabah yang Loyal Abdullah Zawawi
AL-MAQASHID: Journal of Economics and Islamic Business Vol 1 No 1 (2021): April: Al-Maqashid: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1448.204 KB) | DOI: 10.55352/maqashid.v1i1.156

Abstract

Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Mandiri Sejahtera Karangcangkring Cabang Dukun merupakan sebuah perusahaan jasa keuangan yang sedang berkembang sehingga memerlukan upaya-upaya untuk mengembangkan, salah satunya melalui loyalitas nasabah agar mendapatkan kepercayaan dari nasabah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode empiris. Tujuan dari menganalisis kedua hal ini adalah untuk membuat deskripsi satu objek sesuai dengan fakta yang ada agar BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring Jawa Timur Cabang Dukun Gresik bisa mendapatkan nasabah yang loyal sesuai dengan nilai-nilai islam. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: penerapan nilai-nilai islam yang ada di BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring Jawa Timur Cabang Dukun Gresik dan cara mendapatkan nasabah yang loyal. Diharapakan dengan adanya nasabah yang loyal maka BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring Jawa Timur Cabang Dukun Gresik mendapat kepercayaan dari nasabahnya, Adapun Cara penerapan nilai-nilai islam dalam mendapatkan nasabah yang loyal 1) Untuk menarik nasabah BMT Mandiri Sejahtera Cabang Dukun mengunakan asas kekuluargaan (Ukhuwah Islamiyah).2) Pelayanan yang baik, ramah serta niat untuk saling membantu orang dalam artian peminjam atau menabung.3) Berpartisipasi dalam hal keagamaan. 4) Melakukan santunan kepada anak yatim.
Pengelolaan Zakat dalam Memberdayakan Masyarakat Miskin pada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tuban Abdullah Zawawi; Risa Yulianti Mustofa
AL-MAQASHID: Journal of Economics and Islamic Business Vol 1 No 2 (2021): Oktober: Al-Maqashid : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.115 KB) | DOI: 10.55352/maqashid.v1i2.307

Abstract

Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Tuban merupakan salah satu Lembaga Amil Zakat di Indonesia yang mengelola Zakat, Infaq dan Shodaqoh ( ZIS). Pengelolaan tersebut diwujudkan dalam berbagai program dimana program-program tersebut bertujuan untuk membantu sesama umat Islam. BAZNAS Kabupaten Tuban telah menjalankan fungsinya dengan baik. Buktinya adalah bulan puasa tahun 2020 kemarin, Unit Pengumpul Zakat masjid mengelola Rp. 1,2 Milyar dana dari Zakat, Infaq dan Shodaqoh. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pengelolaan zakat dalam memberdayakan masyarakat miskin terdiri dari a) pengelolaan b) pengorganisasian c) pelaksanaan d) pengawasan. Untuk menjangkau seluruh jumlah masyarakat miskin tersebut, iperlukan dukungan dari banyak pihak, hal itu juga menjadi salah satu faktor pendukung pengelolaan zakat dalam memberdayakan masyarakat miskin. Program-program telah berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Salah satu program untuk memberdayakan masyarakat miskin adalah program Bantuan Masyarakat Miskin Produktif (BANMASPRO). Program tersebut bertujuan untuk membuat masyarakat menjadi lebih berdaya, lebih produktif, dan dapat menjadikan kehidupan mereka lebih layak. Bantuan berupa modal usaha digunakan untuk membuka usaha apa saja sesuai dengan minat mereka.