p-Index From 2019 - 2024
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kewarganegaraan
Donny Yoesgiantoro
Universitas Pertahanan Republik Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) Batu Bara Indonesia Untuk Ketahanan Energi Dan Mendukung Pertahanan Dessy Natalia; Donny Yoesgiantoro; Filda Citra Yusgiantoro
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.952 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2834

Abstract

AbstrakPertumbuhan ekonomi juga meningkatkan permintaan energi domestik. Kebutuhan akan energi perlahan meningkat seiring dengan populasi, pertumbuhan ekonomi, perubahan gaya hidup, dan urbanisasi yang menggunakan banyak energi. Hingga saat ini, sumber energi Indonesia masih didominasi oleh batu bara. Pada 1 Januari 2022, Pemerintah Indonesia mengambil langkah, yaitu kebijakan pelarangan ekspor batubara bagi pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) atau IUPK untuk tahap Operasi Produksi untuk jangka waktu tertentu. Langkah ini diambil Pemerintah dalam rangka memenuhi pasokan batubara nasional untuk sumber pembangkit listrik domestik. Hal ini menghasilkan respons terpisah bagi pihak-pihak kebijakan dalam dan luar negeri. Sebagai tambahan kebijakan tersebut mempengaruhi konsep ketahanan energi nasional 4A+1S: Ketersediaan, Aksesibilitas, Keterjangkauan, Penerimaan, dan Keberlanjutan. Kebijakan pengelolaan sumber daya energi nasional merupakan kekuatan pertahanan nasional. Energi mendukung pertahanan dan pertahanan melindungi energi sehingga segala bentuk kebijakan untuk kepentingan pemenuhan energi domestik akan mempengaruhi dinamika pertahanan negara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang berfokus pada penguraian masalah dengan memanfaatkan kajian pustaka.Kata Kunci: Ketahanan Energi, Batubara, Pertahanan, Kebijakan AbstractEconomic growth has also increased the demand for domestic energy. The need for energy slowly increases along with the population, economic growth, lifestyle changes, and urbanization that uses a lot of energy. Until now, Indonesia's energy source is still dominated by coal. On January 1, 2022, the Government of Indonesia took a step, namely a policy of banning coal exports for holders of Mining Business Permits (IUP) or IUPKs for the Production Operation stage for a specified period. This step was taken by the Government in order to meet the national supply of coal for domestic power generation sources. This resulted in a separate response for the domestic and foreign policy parties. In addition, the policy affects the concept of national energy security 4A+1S: Availability, Accessibility, Affordability, Acceptability, and Sustainability. The policy of managing national energy resources is a force for national defense. Energy supports defense and defense protects energy so that all forms of policies in the interest of fulfilling domestic energy will affect the dynamics of national defense. This study uses a qualitative research method that focuses on unraveling the problem by utilizing a literature review.Keywords: Energy Security, Coal, Defense, Policy
Analisis Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi Dinamika Lingkungan Strategis Di Kawasan Perairan Natuna Utara Fajar Gunawan Afandi; Donny Yoesgiantoro; Lukman Yudho Prakoso
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.527 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2839

Abstract

AbstrakKawasan Laut Natuna Utara menyimpan banyak potensi sumber daya alam. Selain melimpahnya sumber daya alam berupa potensi perikanan yang ada di kawasan perairan tersebut, Laut Natuna Utara juga terkenal dengan potensi migasnya yang diperkirakan mencapai 127 barel. Cadangan minyak yang tersimpan di kawasan ini mencapai 14 juta barel, sedangkan untuk cadangan gas bumi mencapai 112 juta barel. Melimpahnya cadangan migas yang ada di kawasan ini mengakibatkan terjadinya ketertarikan beberapa negara untuk mengakui kawasan Laut Natuna Utara sebagai bagian dari negara mereka. Indonesia sebagai negara berkembang dengan segala keterbatasannya dinilai kurang siap dalam menghadapi dinamika lingkungan strategis di kawasan Laut Natuna Utara baik dari segi militer, ekonomi, maupun politik. Oleh sebab itu, kemampuan dan kekuatan militer serta ekonomi Indonesia perlu ditingkatkan sehingga mampu meningkatkan kekuatan diplomasi serta daya tangkal yang mampu memberikan efek gentar kepada negara lain.Kata Kunci: Natuna; Lingkungan keamanan strtaegis; keamanan AbstractThe North Natuna Sea area holds a lot of potential for natural resources. In addition to the abundance of natural resources in the form of fishery potential in the water area, the North Natuna Sea is also famous for its oil and gas potential which is estimated to reach 127 barrels. The oil reserves stored in this region reached 14 million barrels, while the natural gas reserves reached 112 million barrels. The abundance of oil and gas reserves in this region has resulted in the interest of several countries to recognize the North Natuna Sea area as part of their country. Indonesia as a developing country with all its limitations is considered unprepared in facing the dynamics of the strategic environment in the North Natuna Sea region both in terms of military, economic, and political aspects. Therefore, Indonesia's military and economic capabilities and strength need to be improved so that it can increase the strength of diplomacy and deterrence that can have a trepidation effect on other countries.Keywords: Natuna; Strtaegis security environment; security
Peran Teknologi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal Guna Mendukung Tercapainya Net Zero Emission (NZE) Ice Fahmi; Fajar Gunawan Afandi; Nugroho Adi Sasongko; Donny Yoesgiantoro
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): September 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.348 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3245

Abstract

AbstrakEnergi listrik merupakan suatu faktor penting dalam kehidupan. Hampir seluruh kegiatan dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan dukungan energi listrik. Tidak hanya itu, energi listrik juga berperan penting untuk memutar roda perekonomian suatu negara, bahkan dalam bidang pertahanan energi listrik memiliki peranan yang sangat penting seperti menghidupkan radar-radar yang ada di perbatasan sehingga kedaulatan suatu negara tetap terjaga. Oleh sebab itu, cadangan listrik suatu negara merupakan suatu faktor yang sangat penting untuk dipikirkan bersama. Dewasa ini, listrik dapat dihasilkan melalui banyak sumber daya. Bahkan terdapat sumber daya energi listrik yang tidak menghasilkan emisi, atau yang lebih dikenal dengan istilah Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Salah satu sumber daya EBT yang melimpah di Indonesia adalah panas bumi (geothermal). Indonesia termasuk dalam negara yang dilintasi ring of fire sehingga memiliki banyak sekali potensi panas bumi. Untuk mengubah sumber daya panas bumi menjadi energi listrik dapat dilakukan dengan 3 jenis teknologi, yaitu flash steam, dry steam, dan binary cycle. Dalam penerapannya, efisiensi dari teknologi binary cycle merupakan yang tertinggi dan tingkat efisiensi terrendah adalah teknologi dry steam.Kata Kunci: Teknologi, Net Zero Emission AbstractElectrical energy is an important factor in life. Almost all activities in everyday life require the support of electrical energy. Not only that, electrical energy also plays an important role in turning the wheels of a country's economy, even in the field of defense, electrical energy has a very important role such as turning on radars on the border so that a country's sovereignty is maintained. Therefore, a country's electricity reserves are a very important factor to think about together. Nowadays, electricity can be generated through many power sources. There are even electrical energy resources that do not produce emissions, or better known as New and Renewable Energy (EBT). One of the abundant NRE resources in Indonesia is geothermal. Indonesia is included in the country crossed by the ring of fire so that it has a lot of geothermal potential. To convert geothermal resources into electrical energy can be done with 3 types of technology, namely flash steam, dry steam, and binary cycle. In its application, the efficiency of binary cycle technology is the highest and the lowest level of efficiency is dry steam technology.Keywords: Technology, Net Zero Emission