Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAHAN DESA TLANAK KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN Saputri, S.Pd., M.H., Ernia Duwi
JPAP: Jurnal Penelitian Administrasi Publik Vol 4 No 1 (2018)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jpap.v4i1.1280

Abstract

Public Service Analysis of Village Tlanak Support of Lamongan District. The purpose of this research is to know the quality of Public Service of Village Government of Tlanak Kedungpring District of Lamongan Regency, to know the supporting and inhibiting factors and solution of Public Service of Village Government of  Tlanak Kedungpring District of  Lamongan Regency and to know the implementation of Good Governance in Public Service of Village Government of Tlanak Kedungpring District of Lamongan Regency. The type of this research is non-doctrinal (sosiologis) legal research. Non-doctrinal method is a type of scientific study with the intention just to learn just and not to teach something doctrine. The research method used is research method with qualitative analysis. The results of this study concluded that the quality of Public Service Village Tlanak Kedungpring District Lamongan through Programs, policies, and attitudes is Services Open, easy and accessible by all parties who need and provided adequate and easy to understand, can be accounted for in accordance with the provisions of legislation - invitation, inhibiting the public service of Tlanak village administration of Kedungpring Sub-district of Lamongan Regency is seen in the condition of society which still have a lot of parochial political culture. The solution of inhibiting factor of public service in Tlanak Village, Kedungpring Sub-district, Lamongan Regency by strengthening service system, improving professionalism of each employee, conducting public awareness program to help dissemination and comprehension of information to society about matters related to service activity and giving sanction that is firm. The village government of Tlanak Kedungpring District of Lamongan Regency has not fully implemented the Good Governance principles in the implementation of the village government's tasks, functions, authorities, rights, and obligations in terms of planning, service, implementation of village development, especially those related to village governance.Keywords: Quality Analysis of Public Service, Good Governance.
PANDANGAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP PROFESI PENDIDIK Kholidah, Neneng Rika Jazilatul; Saputri, Ernia Duwi
Ed-Humanistics Vol 4 No 1 (2019): Ed-Humanistics Vol 4 No 1 Tahun 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy) Tebuireng Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1749.225 KB) | DOI: 10.33752/ed-humanistics.v4i1.353

Abstract

Abstrak Pendidikan merupakan bidang yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan dapatmendorong peningkatan kualitas manusia dalam dalam bentuk peningkatan kompetensikognitif, afektif, maupun psikomotor.Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahuipandangan mahasiswa program studi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan terhadapprofesi pendidik. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif kualitatif dengan strategistudi kasus tunggal terpancang. Sumber data diperoleh dari subyek penelitian sebagai berikut;1) Informan/Narasumber, yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila danKewarganegaraan; 2) Aktivitas mahasiswa ketika berdiskusi terkait profesi seorang pendidik.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi secaralangsung dan analisis dokumen. Teknik validitas data menggunakan standar kredibilitas,transferabilitas dan dependibilas dan konfirnabilitas. Teknik analisis data menggunakan metodeinteraktif. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pandangan mahasiswa terhadap profesipendidik adalah Profesi pendidik adalah profesi yang terhormat, Eksistensi profesi pendidik dimasyarkat menurut mahasiswa Pendidik adalah guru masyarakat,Pendidik sebagai peredamkonflik perbedaan budaya dan Profil pendidik ideal menurut mahasiswa dan Alasan mahasiswamemandang profesi pendidik. Guru yang ideal itu tidak mempunyai sifat mementingkan dirisendiri maka guru tersebut bisa dikatakan sebagai guru yang mampu mengerti keinginan anakdidik. Kata kunci: Pandangan, Mahasiswa, Profesi Pendidik
Sistem Hukum Berkeadilan Gender Sebagai Arah Pembangunan di Indonesia Ernia Duwi Saputri; Itok Dwi Kurniawan
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2022): October 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.853 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i3.4147

Abstract

Abstrak Perempuan merupakan penggerak arah perkembangan suatu negara dan penentu arus generasi penerus bangsa. Sebuah negara perlu meningkatkan kesetaraan gender untuk meningkatkan daya saing negara dan pembangunan, dengan cara meningkatkan hak, tanggung jawab, kapabilitas dan peluang yang sama bagi perempuan dan laki-laki. Tentunya hal itu harus terimplementasi dari keadilan gender dalam system hukum. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaiamana sistem hukum berkeadilan gender sebagai arah pembangunan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan 3 macam bahan hukum yakni : Bahan Hukum Primer berupa semua bahan/materi hukum yang mempunyai kedudukan mengikat secara yuridis seperti Undang-undang Dasar 1945 Negara Republik Indonesia dan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Bahan Hukum Sekunder berupa doktrin-doktrin yang ada di dalam buku, jurnal hukum dan internet, Bahan hukum tersier berupa Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Kamus Hukum. Penelitian ini menggunakan pendekatan undang-undang dan pendekatan kasus. Sistem hukum berkeadilan gender sebagai arah pembangunan di Indonesia terbagi menjadi 3 sistem yaitu struktur pembuat regulasi harus kredibilitas, kompeten dan independen sesuai asas umum penyelengaraan Negara. Subtansi hukum harus sesuai dalam penyusunan peraturan perundang-undangan mengacu pada Undang-undang nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan disebutkan dalam pasal 6 ayat 1 huruf G yaitu “asas keadilan” dan pada huruf H “asas kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan” tentunya juga harus terkonsep . Kultur hukum yang tidak tergolong patriarki, dimana memposisikan laki-laki jauh di atas perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa peran perempuan dalam pembangunan sangatlah penting karena perempuanlah pihak yang melahirkan serta mendidik generasi-generasi pembangun Negara Kata Kunci: Sistem Hukum Berkeadilan Gender, Pembangunan Indonesia   Abstract Women are the drivers of the direction of development of a country and determine the flow of the next generation of the nation. A country needs to improve gender equality to improve state competitiveness and development, by increasing equal rights, responsibilities, capabilities and opportunities for women and men. Of course, it must be implemented from gender justice in the legal system. The formulation of the problem in this study is how the gender justice legal system as a development direction in Indonesia. This research uses qualitative research methods with 3 kinds of legal materials, namely: Primary Legal Materials in the form of all legal materials / materials that have a juridically binding position such as the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia and Law Number 12 of 2011 concerning the Establishment of Laws and Regulations, Secondary Legal Materials in the form of doctrines in books, law journals and the internet,  Tertiary legal materials are the Big Indonesian Dictionary and the Legal Dictionary. This research uses a statutory approach and a case approach. The gender-just legal system as the direction of development in Indonesia is divided into 3 systems, namely the structure of regulators must be credible, competent and independent according to the general principles of state governance. The legal substance must be in accordance with the preparation of laws and regulations referring to Law number 12 of 2011 concerning the Establishment of Laws and Regulations mentioned in article 6 paragraph 1 letter G, namely "the principle of justice" and in letter H "the principle of equality of position in law and government" of course must also be conceptualized. A legal culture that is not classified as patriarchal, which positions men far above women. This shows that the role of women in development is very important because women are the ones who give birth and educate generations of State builders Keywords: Gender Justice Legal System, Indonesia's Development