Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

SERAT LONTAR SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA AGREGAT BATA BETON PEJAL Asrial Asrial; Harijono Harijono
Jurnal Teknologi Vol 13 No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.45 KB)

Abstract

Penggunaan limbah sebagai material tambahan pada pekerjaan bangunan semakin giat dikembangkan, seperti jerami, styrofoam, ampas tebu, kotoran sapi. Pemicu utama dari penggunaan limbah adalah potensi limbah yang semakin meningkat, menipisnya sumberdaya alam yang tak terbarukan. Batang lontar berdiameter 60cm, panjang 30meter, memiliki volume 5,652m3 serta bagian tepi batang yang dapat digunakan untuk konstruksi dengan ketebalan 3cm memiliki volume 0,942m3, volume empulur dan serat isi batang 4,71m3/batang, kemudian dalam satu batang terdapat 2 sampai 3 tandan yang tiap tandannya menghasilkan buah sebanyak 20 sampai 30 butir untuk sekali panen, dengan berat serat buah 101.2Gram/buah. Karakteristik serat yang bulat dan halus diharapkan dapat mengurangi keretakan pada bata beton pejal dan sekaligus dapat mengurangi pemakaian pasir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan dari komposisi volume bahan tambahan serat isi batang dan serat buah lontar dengan persentase 3%, 6% dan 9%, perbandingan campuran 1semen dan 5pasir dalam pembuatan bata beton pejal. Serat isi batang yang digunakan rerata Ø1,031mm dengan kuat tarik tunggal 39,305N/cm dan serat buah rerata Ø0,40mm dengan kuat tarik tunggal 33,691N/cm. Pembuatan benda uji dengan ukuran panjang 20Cm, lebar 10Cm dan tebal 8Cm. Hasil pengujian kuat tekan setelah 14 hari dengan nilai terendah pada kombinasi bahan tambahan 3% serat isi batang dan 6% serat buah sebesar 70,384Kg/cm² dengan kadar air 15,254% pada posisi berat 2,935Kg serta nilai tertinggi pada kombinasi bahan tambahan 0% serat isi batang dan 3% serat buah sebesar 98,821Kg/cm² dengan kadar air sebesar 15,031% pada posisi berat 3,058Kg. Sedangkan N (tanpa bahan tambahan) dengan kuat tekan dibawah rata-rata yaitu 63,704Kg/cm2 dengan kadar air 10,167 pada posisi berat 3,072Kg. Hasil penelitian bata beton pejal dengan bahan tambahan serat isi batang dan serat buah lontar termasuk pada jenis B70, rerata kuat tekan 78,57Kg/cm² (SNI-03-1348-1989) dengan kadar air <25%
PROGRAM IPTEKS PEMBUATAN TASBIH ROSARIO KHAS KAYU CENDANA Harijono Harijono; Asrial Asrial; Yusuf Rumbino
Jurnal Teknologi Vol 13 No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.4 KB)

Abstract

Tujuan sepesifik dari kegiatan program Ipteks bagi masyarakat ini adalah ditujukan kepada industri kecil yang bergerak pembuatan tasbeh rosario yang berada wilayah Kupang dengan aktivitas kegiatan memberikan pengetahuan kepada UKM mitra tentang teknologi untuk proses pekerjaan pembuatan tasbeh rosario berupa mesin bubut kayu. Adapun materi yang akan disajikan adalah 1) pengenalan teknologi pembubutan bahan kayu cendana, 2) bahan dan alat yang digunakan untuk finishing pembuatan tasbeh dan rosario, 3) aplikasi alat yang digunakan untuk membetuk tasbeh dan rosario. Teknologi pembuatan untuk tasbeh dan rosario adalah teknologi yang memerlukan ketekunan terutama cara pembulatan bahan kayu yang lebih efisien dengan cara kerja yang tidak memakan waktu lama efisien dan produktif. UKM mitra pembuatan tasbeh dan rosario yang pada saat ini masih langka dan terbatas khususnya bahan baku kayu cendana, maka diperlukan diversifikasi tasbeh dan rosario dengan melakukan berbagai bentuk yang menarik dengan variasi. Dengan demikian produk tasbeh dan rosario yang ada di UKM mitra perlu yang lebih menarik dengan sentuhan teknologi yang telah dirancang akan menghasilkan bentuk yang lebih artistik.Luaran yang dihasilkan dalam penerapan ipteks bagi UKM mitra kelompok pembuat tasbeh dan rosario 1) hasil secara fisik yang diperoleh selama kegiatan ini finishing pembuatan tasbeh dan rosario menggunakan plitur dan alat penghalus, 2) hasil non fisik adalah berupa seperangkat pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh kalayak sasaran dari kegiatan cara melakukan kegiatan finishing akhir pembuatan tasbeh dan rosario.
PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR MINUM PENDUDUK, TERNAK DAN PERTANIAN DI DAERAH PEDESAAN LAHAN KERING BERIKLIM KERING PULAU ROTE Paul G. Tamelan; Harijono Harijono
Jurnal Teknologi Vol 13 No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.653 KB)

Abstract

Penelitian mengenai upaya pemenuhan kebutuhan air bagi penduduk, ternak dan pertanian di daerah pedesaan lahan kering beriklim kering bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor iklim dan curah hujan dalam memberikan kontribusi ketersediaan air pada kondisi cacthment area lahan kering serta mendapatkan solusi/upaya mengatasi kekurangan air pada musim kemarau.Metode penelitian yang digunakan adalah survey lokasi untuk mendapatkan data penduduk, ternak dan lahan pertanian dengan analisis model neraca air wilayah sehingga diketahui besaran kebutuhan dan ketersediaan air serta waktu yang tepat dalam pengelolaannya.Hasil penelitian menyimpulkan jumlah input berasal dari curah hujan di daerah lahan kering Pulau Rote cukup tersedia dibandingkan dengan jumlah total kebutuhan air domestik dan pertanian, namun kondisi klimatologi yang kurang stabil, curah hujan yang berhenti 1-2 minggu berturut-turut, waktu curah hujan hanya 3-4 bulan dengan kemarau pajang 8-9 bulan menyebabkan ketersedian air menjadi masalah tidak tersedia saat dibutuhkan dan terjadi kekurangan air pasca musim kemarau. Solusi/upaya mengatasi kekurangan air pada musin kemarau adalah dengan membangun infastrukutr embung utnuk penampungan air permukaan tanah dan sumur resapan guna menginfiltrasikan air kedalam tanah dan mengisi reservoir bawah tanah.Rekomendasi penelitian bagi pemerintah segera menetapkan lahan-lahan konservasi yang wajib disediakan, mengadakan infastruktur bangunan air yang memadai untuk menampung/mengumpulkan air limpasan permukaan saat hujan, serta membentuk wadah pada tingkat desa untuk mengatur pengelolaan air bagi upaya pemenuhan kebutuhan penduduk, ternak dan pertanian di wilayah dimaksud.
RANCANGAN ALAT BELAH KAYU SISTEM PUTARAN GERGAJI DENGAN PENGATURAN TEKANAN MOTOR LISTRIK I Made Parsa; Harijono Harijono; Sosiawan H
Jurnal Teknologi Vol 14 No 1 (2020): MEI
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.311 KB)

Abstract

Dalam peningkatan pemanfaatan energi gerak dari motor listrik sebagai sumber tenaga bagi peralatan industri: olahan ukiran kayu, lemari, kursi dan jenis meubelair lainnya, maka diciptakan Model Alat Membelah Kayu Sistem Putaran Gergaji Dengan Pengaturan Tekanan Motor Listrik. Alat ini diperlukan karena pembuatan produk industri pengolahan kayu selama ini masih produk manual begitu saja, sehingga waktu untuk pengolahan produk kayu, seperti membelah kayu menjadi lama dan kurang merata, yang berakibat produksi pengolahan kayu yang sangat terlambat, serta proses permukaan kayu yang tidak merata, karena kemampuan kerja terbatas pada setiap permukaan produk kayu. Adapun konkret mengatasi permasalahan mitra pada UKM Hupi Woro Kota Kupang melalui program PKM ini dilakukan dalam bentuk bantuan: pendidikan, pelayanan, pelatihan dan evaluasi penggunaan Alat Produk Belah Kayu Sistem Putaran Gergaji Dengan Pengaturan Tekanan Motor Listrik. Kegiatan Rancangan Karya Teknologi melaksanakan kegiatan sebagai berikut: (1). Pelatihan pengolahan pembelahan kayu secara simetris, dengan tekanan putaran gergaji dimana pemanfaatan gerakan motor listrik, apakah ketepatan arah belah kayu, posisi produk pengolahan kayu yang akan di produk melalui putaran gergaji pengaturan tekanan motor listrik, untuk mendapatkan akurasi hasil pembelahan kayu dengan lebih akurat dan tepat sehingga hasil permukaan kayu merata. Dan (2). Memberikan pelayanan dan contoh cara-cara pengoperasian peralatan produk melalui putaran pengaturan tekanan motor listrik, untuk mendapatkan bentuk benda kayu yang merata pada setiap pembelahan kayu, serta mobilitas alat yang bergeser atau pindah karena tempat lokasi, yang baik dan benar serta cara pemelihara peralatan produksi olahan kayu dengan suku cadang dan alat penunjangnya.
PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN KAMPUS Hikmah Odang; Asrial Chatib; Jacobus J. Messakh; Harijono Harijono
Jurnal Teknologi Vol 14 No 1 (2020): MEI
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.806 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi Mahasiswa FKIP tentang kebersihan lingkungan kampus dan mengetahui persepsi Mahasiswa tentang kebersihan lingkungan kampus ditinjau dari variabel dan indikator penelitian. Penelitian diskriptif dengan variable kebersihan lingkungan ini telah dilaksanakan di Lingkungan Kampus FKIP Undana dari bulan Maret s/d Agustus 2019. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa lintas program studi dalam lingkungan FKIP undana dan masih aktif kuliah, penentuan sampel penelitian dilakukan dengan teknik incidental sampling dengan kuota 100 responden. Pengumpulan data diperoleh melalui teknik dokumentasi, observasi, dan kuesioner. Analisis data dengan teknik analisis diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara umum Persepsi mahasiswa terhadap kebersihan lingkungan kampus dikategorikan bersih, sebagaimana ditunjukkan dari rerata skor perolehan sebesar 206,87 atau 47%. Ditinjau dari masing-masing variable dan indicator penelitian, menunjukkan bahwa rerata skor terendah 22,18 terdapat pada variabel persepsi mahasiswa terhadap kebersihan toilet. Kata Kunci: Pesersepsi, Kebersihan Kampus
KESELAMATAN LINGKUNGAN TAHAN RESONANSI DENGAN BETON RINGAN BAHAN STYROFOAM (Suatu Kajian Teori Tahan Gempa) Harijono Harijono; Paul G. Tamelan; Asrial Chatib
Jurnal Teknologi Vol 14 No 1 (2020): MEI
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.077 KB)

Abstract

Kajian karya ilmiah ini mengungkap sebagai kajian teori mengungkap bahwa Styrofoam adalah suatu bahan yang terbuat dari polistirin yang dikembangkan atau expanded polysteryne yang mempunyai berat satuan sangat ringan yaitu sekitar 13 kg/m3 sampai 16 kg/m3. Karena ringannya bahan Styrofoam ini, maka beton yang dihasilkan juga akan sangat ringan bila dibandingkan dengan menggunakan batu bata atau batako pada umumnya sehingga akan berpengaruh terhadap keselamatan kerja dan kesehatan kerja .Selain bahannya yang ringan, beton dengan menggunakan Styrofoam sebagai bahan pengganti agregat ini mempunyai keuntungan yang lain yaitu biaya pembuatan yang murah karena memanfaatkan bahan limbah.Tahan terhadap cuaca mempunyai berat yang ringan tapi kuat tahan terhadap kebakaran,Tahan terhadap bahan-bahan kimia.Karena berat struktur berkurang, maka beban gempa yang bekerja juga akan lebih kecil sehingga struktur akan lebih aman dan sangat cocok untuk perumahan di daerah gempa lebih-lebih diwilayah NTT sebagai solusi keselamatan lingkungan yang cukup mendasar ini