Sangayu Ketut Laksemi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EVALUASI PROKSEMIK PUSAT LAYANAN KESEHATAN YANG MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN (STUDI KASUS: PUSKESMAS INDUK KEDUNG BADAK BOGOR) Rizka Alya Triztika; Sangayu Ketut Laksemi; Achmad Syarief
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 3 No. 2 (2021): Junal Seni & Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Produk
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.764 KB) | DOI: 10.25105/jsrr.v3i2.9432

Abstract

Abstract : Corona virus (Covid-19) is becoming a pandemic in the world, in Indonesia there are several red zones which are categorized as the most spread of the virus, one of which is the city of Bogor, one of the most vulnerable places is health service centers such as hospitals, clinics and also a community health center. The public health center in Bogor City has maximized efforts to reduce the spread of the virus by paying attention and improving health protocols. Based on these issues and phenomena, this study will examine the proxemics compromise distance in the Community Health Center room, with study case Kedung Badak Community Health Center. The study aims to identify the compromise distance that occurred in Kedung Badak Community Health Center, Bogor City during the pandemic as well as to identify visitors' understanding of health protocols regarding social distancing in public service spaces using questionnaire data, which aims to confirm social distance information, activities and facilities. given by Kedung Badak Community Health Center, understanding of visitors, patients and health workers related to social distancing which is regulated based on protocols, using descriptive quantitative research methods, the procedure used in this study is questionnaire, to solve problems regarding patient and visitor understanding about social distance, as well as an evaluation of observations to identify any compromises that occurred in Kedung Badak Community Health Center. From the identification results, it was found that there were differences in the perceptions of health workers and visitors regarding information on health protocols to maintain distance, there was a compromise distance starting with intimate distance to personal distance due to limited space and existing facilities. The focus of study is directed at the visitor's understanding as well as the progression bubble which results in compromising distances.Keywords: Covid19, Health Protocol, Proxemics, Compromise Distance.Abstrak : Corona virus (Covid-19) menjadi sebuah pandemi di dunia kesehatan, di Indonesia sendiri terdapat beberapa zona merah yang dikategorikan sebagai penyebaran virus terbanyak, salah satunya adalah Kota Bogor, salah satu tempat yang paling rawan adalah pusat layanan kesehatan seperti rumah sakit, klinik dan juga pusat kesehatan masyarakat. Pusat kesehatan masyarakat (PKM) di Kota Bogor telah memaksimalkan upaya agar mengurangi penyebaran virus dengan memerhatikan dan meningkatkan protokol kesehatan, Berdasarkan isu dan fenomena tersebut, penelitian ini akan mengkaji jarak kompromistis proksemik pada ruang Pusat Kesehatan Masyarakat, dengan studi kasus Puskesmas Kedung Badak di kota Bogor. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi jarak kompromi yang terjadi pada PKM Kedung Badak Kota Bogor pada masa pandemi, serta mengidentifikasi pemahaman pengunjung tentang protokol kesehatan mengenai menjaga jarak sosial pada ruang layanan publik menggunakan data kuesioner, yang bertujuan untuk mengkonfirmasi informasi social distance, aktifitas dan juga fasilitas yang diberikan oleh PKM Kedung Badak, pemahaman pengunjung, pasien dan petugas kesehatan terkait dengan social distancing yang diatur berdasarkan protokol, dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, prosedur yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner, untuk memecahkan masalah mengenai pemahaman pasien dan pengunjung mengenai menjaga jarak, serta adanya evaluasi observasi untuk mengidentifikasi adanya jarak kompromi yang terjadi di PKM Kedung Badak. Dari hasil identifikasi maka ditemukan perbedaan persepsi petugas kesehatan dengan pengunjung mengenai informasi protokol kesehatan menjaga jarak, timbul nya jarak kompromi dimulai dengan jarak intim hingga jarak personal yang dikarenakan keterbatasan ruang dan fasilitas yang ada. Fokus kajian diarahkan pada pemahaman pengunjung serta gelembung prokmesik yang mengakibatkan adanya jarak kompromistis.Kata Kunci : Covid19, Protokol Kesehatan, Proksemik, Jarak Kompromi.
KAJIAN KONSEP DESAIN INTERIOR PAUD BERKEBUTUHAN KHUSUS (INKLUSI) DENGAN PENDEKATAN METODE MONTESSORI Siti Ferbrina Rahmadani; Ahadiat Joedawinata; Sangayu Ketut Laksemi
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Seni dan Reka Rancang : Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.068 KB)

Abstract

Abstrak Hak untuk memperoleh pendidikan usia dini tidak hanya diperuntukkan bagi anak regular melainkan bagi anak berkebutuhan khusus (disabilitas). Sehingga dibutuhkan tersedianya sekolah yang inklusif bagi semua. Dari berbagai metode pendidikan yang ada, metode Montessori merupakan metode pendidikan yang dinilai mampu dapat diimplementasikan pada sekolah dengan sistem inklusi. Metode Montessori merupakan sebuah gagasan yang mendasarkan pada perkembangan fisiologi dan psikologi anak yang dipelajari dan diamati oleh Dr. Maria Montessori, yang kemudian terbentuknya ide utama yaitu stimulasi motorik dan stimulasi sensorik pada anak usia dini. Konsep pendidikan Montessori menekankan pada lingkungan yang disiapkan untuk metode pengajaran dan pembelajaran yang efektif melalui lima bidang kurikulum yaitu practical life, sensorial, bahasa, matematika, dan budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif, digunakannya penelitian ini guna mendapatkan gambaran yang lebih komperhensif mengenai lingkungan, aktivitas pengguna, serta fasilitas yang terkait dengan objek penelitian. Pada studi kasus Sekolah Inklusi Montessori, memiliki beragam kategori siswa, yaitu siswa reguler dan siswa berkebutuhan khusus, di mana anak-anak tersebut memiliki sifat-sifat khusus baik dalam aspek fisiologis atau psikologis, yang mana melalui sifat-sifat khusus tersebut dapat menggiring pada konsep desain interior yang memberikan rasa aman, dan nyaman. Kata kunci: pendidikan anak usia dini, disabilitas, inklusi, metode Montessori, konsep desain interior
KONSEP PAKAIAN GENDER-FLUID BERDASARKAN PANDANGAN MASYARAKAT URBAN Elis Savitri; Achmad Syarief; Sangayu Ketut Laksemi
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Seni dan Reka Rancang : Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2551.753 KB)

Abstract

Abstract Through gender fluid fashion, a person can form self-representations that are free from stereotyping to bring out self-confidence and express it according to their wishes without being viewed negatively. Especially for men who are more repressive towards stereotypes than women. However, in reality the majority of urban men still hold strong social norms and view the taboo of men who wear feminine clothing. This quantitative study uses a questionnaire to determine how urban society perceives men who wear gender fluid clothing. This journal provides a description of the masculinity construction in the Indonesian urban society. Keywords: inclusive design, gender, gender fluid, fashion, clothing, gender stereotype. Abstrak Melalui pakaian gender fluid, seseorang dapat membentuk representasi diri yang terbebas dari pembentukan stereotip sehingga dapat menemukan rasa percaya diri dan mengekspresikannya sesuai keinginan mereka tanpa dipandang negatif. Terutama pada kaum pria yang lebih represif terhadap stereotip berpakaian dibandingkan wanita. Pada, kenyataannya mayoritas masyarakat urban Indonesia masih kuat memegang norma sosial dan memandang tabu pria yang mengenakan pakaian dengan unsur feminin. Studi kuantitatif ini menentukan bagaimana masyarakat urban melihat pria yang mengenakan pakaian gender fluid. Jurnal ini memberikan deskripsi terhadap konstruksi maskulinitas yang ada di dalam masyarakat urban Indonesia. Kata kunci: Inklusif desain, gender, gender fluid, pakaian, stereotip gender.
SEMIOTIKA PADA MICROLIBRARY BIMA BANDUNG R Aj. Dewi Sekar Noorzanah; Sangayu Ketut Laksemi; Krishna Hutama
Jurnal Seni dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Seni dan Reka Rancang : Jurnal Ilmiah Magister Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1441.053 KB)

Abstract

Abstract Semiotics at the Bima Bandung Microlibrary. The study of semiotics in building has not been done much. Therefore, I conduct a study of the message behind architectural design in the context of semiotic theory by taking the case of the Bima Bandung microlibrary. The purpose of this study is to understand the denotative and connotative messages in the Bima microlibrary. The study refers to the case study method of qualitative research. In the microlibrary Bima conveys a message of 1)war against low literacy levels, 2) is an example of improving public spaces, 3) giving messages of environmentally conscious design, 4)the use of used plastic buckets is arranged to form the word "Books are the Window of the World". The denotative meanings of Bima's microlibrary are: location in a densely populated residential area, the building is in the form of a box, supported by a steel structure, the color of the building is black for the structure, the walls and windows are white. The connotative meaning is that the presence of the building does not interfere with existing open space facilities. The shape of the building becomes a symbol of progressive, inviting people to advance through reading books. The window material creates a dramatic effect, giving the impression that the building cares about environmental issues. Keywords: microlibray, semiotics, building, denotative, connotative. Abstrak Semiotika pada Microlibrary Bima Bandung. Kajian semiotika pada bangunan masih belum banyak dilakukan. Oleh karena itu kami melakukan kajian tentang pesan dibalik karya bangunan dalam konteks teori semiotika dengan mengambil kasus microlibrary Bima Bandung. Tujuan penelitian ini adalah mencoba memahami pesan denotatif dan konotatif pada microlibrary Bima. Tulisan mengacu pada metode studi kasus penelitian kualitatif. Pada microlibrary Bima menyampaikan pesan tentang 1) perang terhadap rendahnya tingkat literasi, 2) merupakan contoh memperbaiki ruang publik, 3) memberi pesan rancangan yang sadar terhadap lingkungan, 4)penggunaan material bekas ember plastik ditata membentuk kata “Buku adalah Jendela Dunia”. Makna denotatif microlibrary Bima yaitu: lokasi di kawasan pemukiman padat, bangunan berbentuk balok, yang ditopang struktur baja, warna bangunan hitam untuk struktur, dinding dan jendela berwarna putih. Makna konotatif yaitu kehadiran bangunan tidak mengganggu fasilitas ruang terbuka yang ada sebelumnya. Bentuk bangunan menjadi simbol kemajuan, mengajak masyarakat maju melalui membaca buku. Material jendela menimbulkan efek dramatis, memberi kesan bahwa bangunan peduli terhadap isu lingkungan. Kata kunci: microlibray, semiotika, bangunan, denotatif, konotatif.