Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbedaan Tingkat Estradiol Serum Fase Folikular dan Fase Luteal dengan Tingkat Kecemasan Wanita Usia Subur Ahisa Novianti; Noor Lianti Megasari
Asian Journal of Healthcare Analytics Vol. 1 No. 1 (2022): May 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.759 KB) | DOI: 10.55927/ajha.v1i1.547

Abstract

Wanita pasca pubertas akan mengalami perubahan kadar hormon pada setiap fase menstruasi. Kadar estradiol yang rendah akan meningkatkan kecemasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kadar estradiol serum fase folikular dan luteal dengan tingkat kecemasan wanita usia subur. Desain penelitian yaitu analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yaitu purposive sampling, jumlah responden 40 orang dalam 2 kelompok; 20 responden untuk fase folikular dan 20 orang fase luteal. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji Fisher. Nilai p-value fase folikular (0,344) > (0,05), sehingga dapat diartikan tidak ada hubungan yang signifikan kadar estradiol serum fase folikular dengan kecemasan. Sedangkan nilai p-value fase luteal (0,083)>(0,05) sehingga dapat diartikan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kadar estradiol serum fase luteal dengan tingkat kecemasan.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ANEMIA, POLA NUTRISI, DAN KEPATUHAN DALAM MENGONSUMSI TABLET FE DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBUHAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUJON Ahisa Novianti; Eti Kuswandari
Biomed Science Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia pada ibu hamil adalah kondisi di mana ibu hamil dengan kadar hemoglobin dalam darahnya kurang dari 11,0%. Anemia dapat mengurangi daya tahan tubuh ibu dan meninggikan frekuensi komplikasi kehamilan serta persalinan. Kekurangan kadar hemoglobin dalam darah mengakibatkan kurangnya oksigen yang dibawah dan di transfer ke sel tubuh maupun sel otak dan uterus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Anemia, Pola Nutrisi, dan Kepatuhan dalam mengonsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pujon. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mengalami Anemia di Pujon berjumlah 34 orang ibu, dengan tehnik sampling yang digunakan total sampling. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan pendekatan uji analisis regresi linear berganda dan alat bantu computer program SPSS 16 for widows. Dari hasil analisis statistik deskriptif terdapat pengaruh dengan nilai variabel(X1) yaitu thitung ttabel yaitu, 3,387   2,042 dan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel(X2) yang diketahui dari nilai thitung ttabel yaitu, 3,893 2,042 juga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel(X3) yang diketahui dari nilai thitung ttabel yaitu, 3,295 2,042 Sedangkan nilai Rsquare dari variabel X1, X2 dan X3 yaitu sebesar 0,397 yang artinya (X1), (X2) dan (X3) berpengaruh terhadap (Y) sebesar 39,7% sedangkan 60,3% lainya dipengaruhi oleh faktor yang tidak diteliti.
Studi Kualitatif Keterlibatan Kader Posyandu Dalam Program Pencegahan Stunting Irma Afifa; Ahisa Novianti
Vitamin : Jurnal ilmu Kesehatan Umum Vol. 2 No. 1 (2024): January : Jurnal ilmu Kesehatan Umum
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/vitamin.v2i1.59

Abstract

Posyandu cadres have a crucial role in preventing stunting, and this study was conducted to investigate their involvement at the Turen Community Health Center. The findings revealed that the posyandu cadres at the center were actively collaborating with the Family Assistance Team (TPK) formed by the BKKBN, as well as various other stakeholders, to collect data and screen for stunting prevention from preconception until toddlers reach 2 years old. However, a major obstacle in this program is the lack of reward system arrangements for the cadres. Despite their significant contribution to the success of the stunting prevention program, some cadres receive unequal workload and rewards. These findings can be utilized to further optimize cadre performance, and could serve as a valuable input for future research regarding the cadre reward system.